5 Suasana Pertandingan Sepak Bola di Era Penjajahan Belanda, Aman dan Tertib
Merdeka.com - Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi duka bagi sepak bola Indonesia. Selama ini, sepak bola merupakan olahraga yang digemari seluruh lapisan masyarakat.
Tak hanya di zaman modern seperti saat ini, dulu masyarakat juga sudah menggemari sepak bola. Bahkan di era penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia sudah suka menonton pertandingan sepak bola.
Dilansir dari kanal YouTube Album Sejarah Indonesia pada Selasa (4/10), deretan foto-foto menggambarkan suasana pertandingan sepak bola di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
-
Bagaimana sepak bola di Indonesia berkembang? Berkat PSSI, seiring berjalannya waktu banyak rakyat Indonesia yang bermain sepak bola baik itu di setiap sudut jalan hingga alun-alun.
-
Siapa yang pertama kali memainkan sepak bola modern? Ada banyak teori tentang siapa yang pertama kali memainkan sepak bola, tetapi yang pasti Inggris-lah yang mulai menyempurnakan permainan ini hingga berkembang menjadi seperti sekarang.
-
Kapan sepak bola dimainkan pertama kali? Sepak bola sejatinya mulai dipermainkan pertama kali di Inggris sejak pertengahan abad kesembilan belas.
-
Apa nama kompetisi sepak bola pertama di Indonesia? Setelah berdirinya PSSI tahun 1930, setahun kemudian yakni pada 1931, PSSI menggelar kompetisi resmi pertamanya dengan tajuk ‘Steden Tournoi’.
-
Bagaimana awal mula sepak bola di Kediri? Sejarah Munculnya olahraga sepak bola di Kediri dimulai dari dibukanya pabrik-pabrik Belanda yang memperkerjakan orang-orang Belanda. Mereka membawa sepak bola hingga jauh ke pedalaman seperti Kediri.
-
Bagaimana tanggapan penggemar Timnas Indonesia? Hasil pertandingan itu menimbulkan kekecewaan dan kemarahan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa kemenangan Timnas Indonesia telah dirampas.
Penonton Duduk Rapi di Pinggir Lapangan
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dalam sebuah foto hitam putih, terlihat sebuah pertandingan sepak bola di Sumatera Utara pada tahun 1925. Dalam foto tersebut, tampak penonton duduk rapi di pinggir lapangan. Terlihat pula tidak ada pagar pembatas yang memisahkan tribun penonton dengan lapangan.
Sementara di lapangan, tampak seorang kiper dengan seorang pemain lawan hendak berebut bola yang masih melambung di udara.
Dalam foto lainnya, masih pada momen yang sama, tampak para penonton mengitari lapangan untuk melihat pertandingan itu. Dijelaskan dalam foto tersebut, pada masa itu tidak ada petugas keamanan untuk menjaga sebuah pertandingan sepak bola.
Suasana Seperti di Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk"
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Masih dalam sebuah foto hitam putih, tampak sebuah pertandingan sepak bola di Bandung pada tahun 1925. Tampak pertandingan itu tidak dilangsungkan di stadion, tetapi di sebuah lapangan yang di belakangnya terdapat bangunan-bangunan tua.
Bahkan di salah satu pojok lapangan, tampak sebuah pohon yang amat besar. Pada foto itu, terlihat para penonton yang berdiri rapi di pinggir lapangan untuk menonton pertandingan itu. Lalu rata-rata orang Melayu dan Belanda menempati tribun di pinggir lapangan di mana mereka bisa duduk dan terlindungi dari sengatan sinar matahari.
Penonton Memakai Baju Putih
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dalam kebanyakan foto, terlihat bahwa hampir semua penonton mengenakan baju putih saat pertandingan berlangsung.
Dilansir dari kanal YouTube Album Sejarah Indonesia, baju putih yang mereka kenakan itu bukanlah atribut untuk mendukung salah satu klub yang sedang bertanding. Justru pada saat itu tidak ada atribut sama sekali dari sebuah klub.
Pada zaman Belanda, momen menonton pertandingan sepak bola mahal harganya dan sungguh berkesan. Sehingga para penonton lebih menonjolkan “kewibawaannya”, terutama orang-orang Belanda dan sebangsanya.
Suasana Pertandingan
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Sama halnya pada pertandingan-pertandingan sepak bola pada umumnya, pertandingan sepak bola pada zaman Belanda tampak seru. Masing-masing pemain berduel di atas lapangan untuk memperebutkan bola.
Namun dari foto-foto tersebut, tidak ada keterangan nama klub yang sedang bertanding. Pada waktu itu, kebanyakan klub sepak bola didirikan oleh para pemuda Bumiputra.
Beberapa klub yang berdiri saat itu adalah Bond Batavia (WJVB), Bond Surabaya (SBV), Bond Bandung (BVB), dan Bond Semarang.
Sejarah Sepak Bola Hindia Belanda
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dalam sejarah, sepak bola masuk ke Hindia Belanda pada tahun 1914. Tapi sejatinya, sepak bola sudah ada di Indonesia pada akhir abad ke-19. Hanya saja waktu itu pertandingan sepak bola hanya dilakukan oleh orang-orang Belanda yang menghuni tangsi militer.
Baru di penghujung tahun 1880-an, orang-orang pribumi maupun keturunan Tionghoa bisa ambil bagian dalam olahraga itu. Hingga pada 20 Oktober 1919, berdiri Nederlandcsh-Indische Voetbal Bond (NIVB), sebuah organisasi sepak bola yang diakui pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1924, NIVB masuk dalam keanggotaan federasi sepak bola dunia, FIFA. Pada tahun 1938, NIVB berhasil mengikutsertakan Hindia Belanda dalam ajang Piala Dunia di Prancis, dan menjadi satu-satunya negara di Asia yang berhasil masuk kejuaraan tersebut. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Bagaimana sejarah sepak bola dunia?
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan suasana Indonesia pada tahun 1920-an seperti kembali ke masa lalu.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan potret tentara Belanda yang sedang berinteraksi dengan penduduk pribumi Indonesia.
Baca SelengkapnyaGedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaMomen ini jadi yang langka di msasa penjajahan Belanda. Terlebih saat itu situasi politik tengah memanas
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini klub berjuluk Macan Putih ini menorehkan sejarah
Baca SelengkapnyaDua perempuan berbagi pengalaman pertamanya nonton sepak bola di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Awalnya takut, ujungnya ketagihan.
Baca SelengkapnyaBangunan dengan gayaarsitektur eklektisisme ini jadi saksi masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPSSI menggelar nonton bareng Semifinal Piala Asia 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di GBK.
Baca SelengkapnyaBanyak momen bersejarah sepak bola di Surabaya yang terjadi di stadion legendaris ini.
Baca SelengkapnyaSuasana Indonesia pada tahun 1970 membuat siapapun akan bernostalgia. Mulai transportasi hingga keseharian warganya sudah tidak banyak ditemukan saat ini.
Baca Selengkapnya