Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Tujuan Didirikan VOC di Indonesia Beserta Hak-hak Istimewanya

7 Tujuan Didirikan VOC di Indonesia Beserta Hak-hak Istimewanya ilustrasi VOC. painterest.com

Merdeka.com - Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) merupakan serikat dagang yang dibentuk oleh Belanda untuk memonopoli perdagangan di Asia. VOC yang didirikan pada 1602 ini adalah salah satu perserikatan dagang yang paling sukses di abad ke-17 dan ke-18. Pasalnya, tidak lama setelah kelahirannya, VOC berhasil menyingkirkan orang portugis yang sebelumnya telah membangun imperium perdagangan di Asia.

Seiring berjalannya waktu, kompeni Belanda itu semakin bertumbuh pesat. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh berlimpahnya modal di Republik yang memungkinkan VOC untuk lebih maju dibandingkan lawannya. Dengan begitu, VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang memungkinkan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Di Indonesia sendiri, VOC pertama kali berpusat di Ambon yang dipimpin Gubernur Jenderal pertamanya yaitu Pieter Both. Meskipun VOC cukup berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku, namun perdagangan di Asia masih dikuasai oleh Portugis. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Pieter Both untuk memindahkan pusat kegiatan di Batavia (Jakarta).

Semakin hari kekuasaan VOC semakin meluas, dengan kelicikan dan kekuatan militernya, VOC akhirnya menjadi satu-satunya serikat dagang Eropa yang mampu menguasai hampir seluruh wilayah nusantara.

Kekuatan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh VOC untuk menguasai berbagai sumber daya yang ada dan membuat kebijakan-kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia.

Sejarah Singkat Berdirinya VOC

Masa penjajahan Belanda di Indonesia setidaknya dibagi dalam dua periode, di mana periode pertama tahun 1602 hingga 1799, kemudian periode kedua terjadi pada 1800 sampai 1942. Pada mulanya Belanda datang ke Indonesia untuk berniaga. Akan tetapi, pada 1602 Belanda mendirikan VOC dengan tujuan pokoknya mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Bermula saat memindahkan pusat administrasi dari Ambon ke Batavia, VOC semakin melebarkan sayapnya. Batavia menjadi pelabuhan paling penting sekaligus sebagai pusat administratifnya. Dari Batavia, VOC terus memperluas pengaruhnya ke wilayah lain di Indonesia.

Melansir dari dinus.ac.id, kepada serikat dagang ini, pemerintah Belanda juga memberikan hak-hak istimewa. Adapun hak istimewa ini berupa hak monopoli, perdagangan, hak mencetak uang sendiri, serta hak untuk membuat perjanjian dengan penguasa lain. Sehingga hal ini membuat VOC seolah-olah seperti sebuah negara yang memiliki otonomi sendiri dalam melakukan sebuah tindakan.

Setelah berjalan lebih dari satu abad, keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Di mana kasnya semakin kecil, sementara anggaran belanja VOC semakin besar. Hal ini yang kemudian membuat keadaan VOC semakin memburuk, akibatnya VOC harus membubarkan diri pada tanggal 31 Desember 1799.

Tujuan Didirikan VOC

ilustrasi voc

painterest.com

VOC dibentuk salah satunya untuk mengatasi persaingan antara pedagang Belanda dengan Portugis. Agar serikat dagang ini dapat berkembang dengan baik, maka pemerintahnya mendukung penuh dan memberikan hak istimewa yaitu bertindak sebagai suatu negara. Tak heran, pada saat itu VOC benar-benar menguasi berbagai aspek sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menurut Sartono Kartodirdjo (1987:17), hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda tersebut menjadikan VOC sebagai pemerintah penjajah di Indonesia. Hal inilah yang kemudian membuat VOC berhasil merampas beberapa daerah di Indonesia. Adapun tujuan dibentuknya VOC, di antaranya sebagai berikut:

1. Menguasai Pelabuhan

Salah satu tujuan dibentuknya VOC ialah bahwa kedatangan Belanda ke Indonesia untuk menguasai pelabuhan.

Letaknya yang strategis, membuat VOC berkinginan untuk menguasai pelabuhan-pelabuhan yang ada. Sehingga dengan kekuasaan ini, VOC dapat menguasai segala sumber daya yang ada di Indonesia.

2. Monopoli Perdagangan

Tujuan didirikan VOC berikutnya ialah melaksanakan monopoli perdagangan. Atas hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda, VOC dapat melakukan monopoli perdagangan di daerah Tanjung Harapan (benua Afrika) dan Selat Magelhaen (ujung selatan benua Amerika).Dengan begitu, VOC mampu mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya di wilayah jajahannya.

3. Menguasai Rempah-Rempah

ilustrasi voc

painterest.com

Sudah sejak dahulu Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam berupa hasil rempah-rempah yang besar.

Hal inilah yang kemudian memicu dibentuknya VOC, salah satunya untuk menguasai rempah-rempah yang dimiliki bangsa Indonesia. Dengan adanya sistem monopoli yang dilakukan VOC, maka dengan mudah hasil rempah-rempah dapat dikuasainya.

4. Menguasai Kerajaan-Kerajaan

Agar wilayah kekuasaan semakin luas dan kuat, maka VOC juga memiliki tujuan untuk menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara.

Hal ini dilakukan juga untuk mengambil alih tentara kerajaan menjadi prajurit perang Belanda. Dengan begitu, VOC dapat menguasai sumber daya manusia untuk meningkatkan daya perang.

5. Memperkuat Pemerintah Belanda

Agar wilayah kekuasaan semakin luas dan kuat, maka VOC juga memiliki tujuan untuk menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara.

Hal ini dilakukan juga untuk mengambil alih tentara kerajaan menjadi prajurit perang Belanda. Dengan begitu, VOC dapat menguasai sumber daya manusia untuk meningkatkan daya perang.

6. Mengurangi Persaingan antar Pedagang

ilustrasi voc

painterest.com

Tujuan didirikan VOC selanjutnya yaitu untuk mengurangi persaingan antar pedagang. Tentunya hal ini untuk mencapai hasil dan juga keuntungan yang maksimal.

Selain itu, tujuan didirikan VOC di Indonesia untuk mengatasi masalah persaingan dengan pedagang yang berasal dari Eropa, seperti Portugal, Spanyol, dan Inggris.

ilustrasi belanda

©Shutterstock

Tujuan didirikan VOC di Indonesia lainnya ialah sebagai bantuan kas untuk Belanda. Dengan memperkuat posisi di mata Internasional, maka bantuan dana kepada pihak Belanda juga akan semakin mengalir. Tentunya hal ini sangat menguntungkan pihak Belanda agar dapat menyelesaikan konflik dengan Negara Spanyol. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masih Tersisa Hingga Kini, Begini Jejak Peninggalan Bangsa Portugis pada Budaya Nusantara
Masih Tersisa Hingga Kini, Begini Jejak Peninggalan Bangsa Portugis pada Budaya Nusantara

Hingga kini, jejak keberadaan Portugis masih bisa dijumpai pada banyak lokasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Benteng Lohayong yang Diduga Hancur Akibat Gempa, Jadi Saksi Kejayaan VOC di Timur Nusantara
Menguak Jejak Benteng Lohayong yang Diduga Hancur Akibat Gempa, Jadi Saksi Kejayaan VOC di Timur Nusantara

Untuk memperkuat pertahanan di Solor, VOC membangun ulang dan memperkuat benteng yang sebelumnya sudah dibangun Portugis.

Baca Selengkapnya
Tercatat Sejak Abad ke-17, Ketahui Sejarah Panjang Putu dan Sebarannya di Seluruh Asia
Tercatat Sejak Abad ke-17, Ketahui Sejarah Panjang Putu dan Sebarannya di Seluruh Asia

Kue putu tercatat sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu bahkan sebelum masuknya mesin uap ke negara ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia
Sosok Charles Adriaan van Ophuijsen, Pria Belanda Kelahiran Solok Sumbar Pionir Ejaan Bahasa Indonesia

Meski namanya sangat kental dengan Belanda, namun sosoknya menjadi pionir dalam menciptakan ejaan Bahasa Indonesia yang kita sekarang gunakan ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini

Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Johan Berenschot, Komandan KNIL Keturunan Indonesia yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Mengenal Sosok Johan Berenschot, Komandan KNIL Keturunan Indonesia yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Letnan satu-satunya yang memiliki darah asli Indonesia ini harus mengakhiri hidupnya dengan kecelakaan pesawat yang menimpanya pada tahun 1941.

Baca Selengkapnya
Dipandang Sebelah Mata karena Janda, Ini Kisah Nyai Gan Djie Kapitan Tionghoa yang Sukses Pimpin Perdagangan Batavia
Dipandang Sebelah Mata karena Janda, Ini Kisah Nyai Gan Djie Kapitan Tionghoa yang Sukses Pimpin Perdagangan Batavia

Namun nyatanya, sosok Kapitan bernama Nyai Gan Djie yang dipandang sebelah mata itu justru membantu perkembangan ekonomi di Batavia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya