Bahagianya Nenek Suyati Bisa Berhaji Tahun Ini, Sudah Nabung 20 Tahun dari Jual Tempe
Merdeka.com - Suyati tengah melipat pakaian putih yang akan digunakannya untuk berangkat haji tahun ini. Raut sumringah tak bisa ia tutupi lantaran impiannya pergi ke tanah suci segera terwujud dalam waktu dekat.
Di balik kebahagiannya terdapat usaha dan kerja keras. Ia bersusah payah mengumpulkan uang dari usahanya sehari-hari, yakni berjualan tempe mentah. Lebih kurang 20 tahun, Suyati akhirnya bisa bernapas lega tatkala namanya masuk dalam prioritas keberangkatan oleh pemerintah.
“Menabung sedikit-sedikit dari hasil jualan tempe” begitu terangnya saat didatangi wartawan beberapa waktu lalu, mengutip kanal YouTube Fokus Indosiar, Selasa (23/5).
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Bagaimana kerja keras bisa terbayar? Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya.
-
Apa yang dikatakan tentang hasil kerja keras? Kerja keras akan membawamu ke puncak. Tapi, bakat hanya akan membawamu ke pintunya.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Bagaimana Satria dapat omzet tinggi? Untuk di weekend 100 sampai 200 porsi bisa terjual, sedangkan weekday itu 100 porsi. Sebulan itu, omzetnya lumayan, bisa di angka Rp50 sampai Rp100 juta per bulannya,' ungkap Satria.
Bersyukur bisa berangkat lebih cepat
Nenek asal Blora berangkat haji dari menabung selama 20 tahun ©2023 YouTube Fokus Indosiar/Merdeka.com
Dirinya sempat tak menyangka keberangkatannya ke tanah suci bisa lebih cepat. Pasalnya ia sempat dijadwalkan berangkat beberapa tahun lagi. Namun keresahannya sirna setelah ia mendapat informasi akan berangkat di tanggal 20 Juni 2023 mendatang.
Suyati akan berangkat bersama 8 jemaah prioritas lansia lainnya yang ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Seluruh persiapan sudah Suyati matangkan sehingga saat berangkat dirinya hanya tinggal fokus beribadah.
“Untuk daftar haji, dan ada (menabung) ini selama 20 tahun” kata lansia asal Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo itu.
Mendaftar tahun 2015
Sebelumnya ia berupaya mendaftar di tahun 2015 lalu untuk keperluan berangkat haji. Ia menyisihkan uang sedikit demi sedikit dari keuntungan yang tak seberapa. Berkat ketekunan dan keyakinannya yang kuat, ibadah impian umat muslim itu berhasil ia dapatkan.
Di tahun keberangkatannya ini, Suyati genap berusia 88 tahun dan mengaku siap berangkat karena kondisi tubuhnya masih sehat.
Kebahagiaan juga turut dirasakan oleh sang anak karena ibunya bisa berhaji di tahun ini. Meski begitu sang anak mengaku khawatir lantaran kondisi fisik sang ibu yang sudah sepuh.
“Perasaannya senang, karena alhamdulillah mbah bisa berangkat haji di tahun ini dan kondisinya masih sehat. Khawatirnya karena sendirian dan sudah sepuh,” kata sang anak, Siti Mutiah. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca SelengkapnyaMbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaHolipah menyisihkan uang dari berjualan mulai dari Rp10.000 sampai Rp20.000 untuk tabungan pergi haji.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaShohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa
Baca SelengkapnyaSempat bingung hendak bekerja apa, kini Sutina jadi jutawan dari bisnis telur asin yang ia mulai kecil-kecilan
Baca Selengkapnya