Bangunan SMA di Jogja Dulunya Jadi Tempat Kongres Budi Utomo Pertama, Ini 5 Potretnya
Merdeka.com - Pada 3-5 Oktober 1908, Organisasi Boedi Oetomo menggelar kongres pertamanya. Nantinya, kongres ini menghasilkan beberapa keputusan penting di antaranya terpilihnya Tito Kusumo yang tak lain adalah mantan Bupati Karanganyar sebagai ketua Boedi Oetomo Pusat.
Tak hanya itu, dalam kongres tersebut dibahas juga beberapa hal penting, yaitu penyusunan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) organisasi serta membahas mengenai masalah kebudayaan dan pendidikan demi kemajuan kaum bumi putera.
Menjadi bagian tempat bersejarah, kini gedung yang dijadikan tempat pergelaran kongres Boedi Petomo masih berdiri kokoh. Lantas seperti apa kondisinya kini? Berikut potret selengkapnya:
-
Kapan kongres pertama gerakan koperasi di Indonesia? Kemudian koperasi di Indonesia terus berkembang dan akhirnya pada 12 Juli 1947 pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres untuk pertama kali di Tasikmalaya.
-
Apa kegunaan Gedung Kawedanan Boja dulunya? Pada era penjajahan Belanda, gedung ini digunakan untuk pengawas perkebunan.
-
Dimana letak Gedung Kawedanan Boja? Di tengah ruang terbuka hijau (RTH) Boja, Kabupaten Kendal, terdapat sebuah bangunan tua yang sudah ada sejak zaman Belanda.
-
Apa organisasi modern pertama di Indonesia? Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) DI Batavia. Lima tahun kemudian yakni pada tahun 1908, Soetomo bersama kawan-kawannya di STOVIA mendirikan organisasi modern pertama di Indonesia yang diberi nama Budi Utomo.
-
Siapa yang pernah menempati Gedung Kawedanan Boja? Gedung itu pernah ditempati seorang pria berkebangsaan Eropa bernama Emile Einthoven.
-
Kenapa Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an. Setelah digunakan sebagai rumah pengawas, bangunan itu difungsikan sebagai gedung kawedanan.
Jadi Bangunan SMA
©Kemdikbud.go.id
Kini, bangunan bersejarah itu menjadi bagian dari bangunan SMA Negeri 11 Yogyakarta. Pada saat menjadi tempat kongres, bangunan ini merupakan gedung “Kweekschool Voor Inlandsche Onderwijzen Djogjakarta” yaitu sekolah untuk mendidik guru.
Sekolah Raja
©Kemdikbud.go.id
Melansir dari Kemdikbud.go.id, pada awalnya sekolah itu dibangun pada tahun 1894 dan mulai dibuka pada tahun 1897. Sekolah itu mendapat julukan sebagai “sekolah raja” karena biaya operasionalnya berasal dari pemerintah Belanda.
Jadi Kantor Boedi Oetomo Cabang Yogyakarta
©Kemdikbud.go.id
Setelah didirikan pada 20 Mei 1908 di Jakarta, pada 29 Agustus di tahun yang sama Dr. Wahidin Seodirohusodo mendirikan cabang Boedi Oetomo cabang Yogyakarta yang beralamat di gedung itu. Pada saat Boedi Oetomo akan menggelar kongres pertamanya, Wahidin dipilih menjadi ketua kongres. Maka tak heran Yogyakarta dipilih menjadi tuan rumah dan gedung itu kemudian menjadi tempat kongres.
Alasan Yogyakarta Dipilih Jadi Tempat Kongres
©Kemdikbud.go.id
Selain faktor Dr. Wahidin, alasan Yogyakarta dipilih sebagai tempat kongres saat itu adalah karena pertimbangan kota itu sebagai pusat pendidikan dan budaya. Semula, kongres itu akan diselenggarakan di “Logegobouw” atau Gedung Setan (sekarang kantor DPRD DIY). Namun karena gedung itu sedang ada pameran lukisan, maka kongres dipindah di gedung sekolah guru tersebut.
Peserta yang Hadir
©Kemdikbud.go.id
Dalam pelaksanaannya, Kongres Pertama Boedi Oetomo dihadiri oleh 300 tamu undangan dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Magelang, Probolinggo, Surabaya, dan Yogyakarta. Di antara mereka yang hadir adalah orang-orang penting seperti para bangsawan Pakualaman, para pembesar Belanda, Bupati Temanggung, Magelang, Blora, serta 6 opsir dari Kraton Mangkunegaran dan Surakarta. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota dari organisasi Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaPotret bekas rumah dinas sekolah polisi yang kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaGedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaNdalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta sekitar tahun 1800.
Baca SelengkapnyaBangunan ini diharapkan jadi ruang kreatif bagi komunitas, UMKM, dan masyarakat umum
Baca SelengkapnyaTak lengkap rasanya memperingati Hari Sumpah Pemuda tanpa mengunjungi sebuah gedung di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta.
Baca SelengkapnyaBangunan dengan gayaarsitektur eklektisisme ini jadi saksi masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKini Wisma Perdamaian lebih sering digunakan untuk kegiatan budaya, seni atau pendidikan.
Baca SelengkapnyaGedung tersebut merupakan tempat sosialita orang-orang Belanda. Sayangnya, kini gedung tersebut sudah dihancurkan untuk dijadikan lahan parkir.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca SelengkapnyaGubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro.
Baca Selengkapnya