Bangunan Tua di Semarang yang Dulunya Istana Raja Gula, Sekarang Digunakan untuk Ini
Merdeka.com - Kota Semarang dikenal memiliki banyak bangunan tua dengan arsitekturnya yang indah. Dari sekian banyak bangunan tua itu, ada satu bangunan tua yang dulunya merupakan sebuah istana. Bangunan itu bernama Gedung Balekambang.
Dilansir dari Liputan6.com, Gedung Balekambang dulunya merupakan sebuah istana seorang raja gula yang menjadi orang terkaya se-Asia Tenggara. Sang raja gula itu bernama Oei Tiong Ham.
Dulunya, Oei Tiong Ham menjadi raja gula dengan memiliki lima buah pabrik gula serta perkebunan tebu yang semuanya terletak di Pulau Jawa. Selain berbisnis gula, dia juga bergerak pada bisnis asuransi dan juga di bidang impor candu.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Siapa yang membangun gedung tua di Semarang? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Apa saja bangunan tua yang ada di Kampung Melayu Semarang? Bangunan-bangunan tuanya, seperti Masjid Menara, gedung tua tak bernama, dan Menara Syahbandar, menyimpan cerita menarik dari masa lampau.
-
Bagaimana ornament bangunan tua Semarang? Ada pula konsul dan angin-angin berbahan besi tebal, serta keramik kotak kecil-kecil yang warnanya sudah tak lagi sama antara satu sama lain karena saking uzurnya.
-
Kenapa bangunan tua Semarang bergaya Indische? Arsitektur itu menunjukkan sebuah kelas sosial di mana waktu itu kaum borjuis Tionghoa meninggalkan gaya tradisional mereka karena ingin terlihat sejajar dengan Belanda melalui bangunan gaya barat.
-
Apa yang tersisa dari bangunan tua Semarang? Yang tersisa saat ini hanyalah paviliun pelengkap bangunan utama.
Dia kemudian meninggal pada tahun 1924 karena serangan jantung. Jalannya perusahaan kemudian dilanjutkan oleh anaknya hingga pada 10 Juli 1961 semua asetnya disita negara. Lalu gimana nasib istana sang raja gula kini?
Kompleks Istana Terbesar
©2020 liputan6.com
Dalam buku berjudul “Kisah Tragis Oei Hui Lan” yang ditulis Agnes Davonar pada 2012, diceritakan bahwa gedung Balekambang merupakan kompleks istana terbesar di Semarang, bahkan besarnya melebihi rumah Gubernur. Rumah itu bergaya khas Italia dengan lapisan lantai keramik putih. Walaupun begitu, tiap sekatnya dilapisi bambu yang menyerupai istana kerajaan di China.
Total, gedung Balekambang memiliki 200 ruangan ditambah dapur, villa pribadi, dan dua pavilium besar. Di ujung belakang rumahnya, terdapat rumah yang dikhususkan bagi pelayan-pelayan pribumi. Sementara di sisi selatannya, terdapat sebuah dapur dan tempat khusus pijat bagi Goei Bing No, istri Oei Tiong Ham.
Punya Danau Pribadi
©2020 liputan6.com
Kemewahan istana sang raja gula tak cukup sampai di situ. Oei Hiu Lan, anak kedua dari Oei Tiong Ham bahkan mengaku bahwa rumahnya itu sangat besar, bahkan sampai memiliki danau buatan pribadi dan rumah ibadah khusus bagi para pelayannya.
Untuk mengurus istana sebesar itu, dibutuhkan 40 asisten rumah tangga yang dikepalai seorang Majordomo. Tak hanya itu, ada 50 orang tukang kebun yang bertugas mengurus rumput dan tanaman. Untuk urusan dapur, ada dua koki yang berasal dari China dan Eropa yang didatangkan khusus oleh Oei Tiong Ham.
Menurut Oei Hiu Lan, ayahnya memiliki selera yang sangat tinggi dalam hal makanan. Ia menyukai masakan Eropa dan perpaduan masakan China-Jawa.
Bisa Tersesat di Rumah Sendiri
©2020 liputan6.com
Istana itu memiliki luas 9,3 hektar. Bahkan saking luasnya, Oei Hiu Lan mengaku sering tersesat di istana yang juga rumahnya itu. Untuk itulah ia memiliki pelayan khusus yang menjadi pemandu di rumahnya sendiri.
Secara arsitektur, Istana Oei Hiu Lan sendiri dihiasi tiga lampu gantung yang berada di beranda. Tak hanya itu, di bagian dalam juga disediakan ruang dansa yang digunakan Oei Tiong Ham dalam menyambut tamu.
Di bagian depannya, istana itu disangga oleh delapan tiang. Segala ornamen yang ada membuat istana itu tampak mewah dan klasik.
Istana Raja Gula Kini
©2020 liputan6.com
Pada tahun 1961, seluruh aset Oei Tiong Ham disita negara karena keluarganya dituduh melakukan penggelapan pajak. Karena kejadian itu, perlahan-lahan lahan bekas istana itu menjadi lahan pemukiman warga hingga tersisa beberapa ratus meter persegi saja. Sementara itu, gedung utamanya disewa sebagai kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional III wilayah Jateng-DIY.
Walaupun aktif digunakan sebagai gedung perkantoran, tapi para satpam yang menjaga gedung itu sering kali mengalami kejadian aneh. Di antara kejadian itu adalah kursi-kursi yang berubah posisi dengan sendirinya, suara-suara aneh, dan penampakan makhluk halus. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata dulunya bangunan ini merupakan istana peninggalan seorang konglomerat ternama se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaAtap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Baca SelengkapnyaKampung Melayu merupakan salah satu kawasan tertua di Semarang. Di sana banyak terdapat peninggalan kolonial
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaKini rumah ini menjadi sebuah museum yang bisa dikunjungi wisatawan secara gratis
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaStadion ini sempat diisukan bakal beralih fungsi jadi hotel
Baca SelengkapnyaSitus cagar budaya yang satu ini berfungsi sebagai tempat istirahat sultan ketika sedang berkunjung ke Senapelan atau Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaSebuah istana megah peninggalan nenek moyang yang usianya mencapai 700 tahun ditemukan di ladang petani.
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaGaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China dan Dayak
Baca SelengkapnyaIstana peninggalan Raja Rokan ini berbentuk seperti rumah panggung yang dibalut dengan koleksi ukiran serta masih kental dengan nuansa budaya Melayu.
Baca Selengkapnya