Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disebut Titanic dari Indonesia, Ini Sejarah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk

Disebut Titanic dari Indonesia, Ini Sejarah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Kapal Van Der Wijk. ©YouTube/Setengah Manusia Setengah Malaikat

Merdeka.com - Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” karya Buya Hamka merupakan karya sastra populer pada masanya. Kapal Van Der Wijk juga sering disebut Titanic dari Indonesia. Seiring waktu, novel itu kemudian diangkat ke layar lebar.

Cerita tersebut merupakan fiksi. Namun sebenarnya peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijk merupakan fakta yang pernah terjadi di masa lampau.

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1936. Hingga kini keberadaan bangkai kapal penumpang milik perusahaan Belanda itu masih menjadi misteri yang terpendam di tengah luasnya Laut Jawa.

Lalu seperti apa sejarah tenggelamnya kapal Van Der Wijk? Berikut selengkapnya:

Titanic dari Indonesia

kapal van der wijk

©YouTube/Setengah Manusia Setengah Malaikat

Kapal Van Der Wijk merupakan kapal uap milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KMP). Kapal ini dibuat di Rotterdam tahun 1921. Setelah rampung dibuat, kapal tersebut langsung berlayar dari Rotterdam menuju Indonesia.

Nama kapal itu diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah tahun 1839-1899. Gubernur itu bernama Jonkheer Carel Herman Aart Van Der Wijk.

Dilansir dari Liputan6.com, pada masanya Kapal Van Der Wijk merupakan kapal yang indah. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai kapal Titanic-nya Indonesia. Kapal itu memiliki panjang 97,5 meter, lebar 13,4 meter, dan tinggi 8,5 meter.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk

kapal van der wijk

©YouTube/Setengah Manusia Setengah Malaikat

Kapal Van Der Wijk tenggelam saat berlayar dari Bali menuju Semarang. Sebelum itu, kapal tersebut singgah terlebih dahulu di perairan Surabaya. Saat itu, diperkirakan ada 250 orang yang ada di dalam kapal.

Kapal itu tenggelam di lokasi yang letaknya 12 mil dari Pantai Brondong, Lamongan. Tercatat 153 penumpang selamat, 58 penumpang tewas, dan 42 lainnya hilang. Sebelum dilaporkan tenggelam, kapal tersebut dilaporkan miring saat berada pada 64 kilometer barat daya Surabaya. Setelah itu hanya butuh enam menit hingga seluruh badan kapal tenggelam.

Proses evakuasi tersebut melibatkan banyak orang, mulai dari nelayan, pilot pesawat terbang, hingga kapal Angkatan Laut Belanda. Saat operasi penyelamatan, pemerintah Hindia Belanda mengerahkan delapan pesawat udara Dornier yang dikirim untuk menyelamatkan penumpang. Sayangnya bantuan itu tak dapat menyelamatkan seluruh penumpang kapal. Namun sang nahkoda Kapten Akkerman justru selamat dari peristiwa tersebut.

Monumen Van der Wijk di TPI Brondong

kapal van der wijk

©YouTube/Setengah Manusia Setengah Malaikat

Nelayan yang tinggal di pesisir Pantai Brondong berusaha menyelamatkan para penumpang Kapal Van Der Wijk. Sebagai ucapan terima kasih kepada warga, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Monumen Van Der Wijk.

Dilansir dari Liputan6.com, monumen tersebut berdiri kokoh di kawasan pantai. Monumen itu bentuknya seperti pos pemantau setinggi 15 meter berwarna kuning dan biru. Di sana terdapat dua prasasti di dinding barat dan timur monumen. Prasasti tersebut terbuat dari pelat besi bertuliskan bahasa Belanda dan Bahasa Indonesia

Diabadikan dalam Sebuah Karya Fiksi

kapal van der wijk

©YouTube/Setengah Manusia Setengah Malaikat

Peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijk diabadikan dalam sebuah karya fiksi oleh Buya Hamka. Alih-alih menceritakan tentang peristiwa tenggelamnya kapal, pada novel itu Hamka menceritakan persoalan adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi cinta sepasang kekasih.

Dalam novel tersebut, Hamka mengkritik beberapa tradisi yang dilakukan masyarakat pada saat itu terutama mengenai kawin paksa. Kritikus sastra Indonesia, Bakri Siregar, menyebut novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” sebagai karya terbaik Hamka, walaupun pada tahun 1962 novel tersebut dituding menjiplak karya Jean-Baptiste Alphonso Karr berjudul “Sous les Tilleuls” (1832). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menguak Harta Karun di Perairan Karimunjawa, Peninggalan Para Pedagang Cina hingga Kapal Selam Nazi
Menguak Harta Karun di Perairan Karimunjawa, Peninggalan Para Pedagang Cina hingga Kapal Selam Nazi

Selain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Lalu Selamatkan Penumpang Kapal Van der Wijck, Begini Proses Pembuatan Perahu Ijon-Ijon Lamongan
Puluhan Tahun Lalu Selamatkan Penumpang Kapal Van der Wijck, Begini Proses Pembuatan Perahu Ijon-Ijon Lamongan

Kapal ini awet hingga lebih dari 15 tahun karena sebagian besar bahannya merupakan kayu jati

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Perkirakan Bangkai Kapal Titanic Tak Lama Lagi akan Hancur karena Membusuk
Ilmuwan Perkirakan Bangkai Kapal Titanic Tak Lama Lagi akan Hancur karena Membusuk

Bagian dek Titanic runtuh, dan patung Diana ditemukan dalam ekspedisi terbaru, memperlihatkan kerusakan signifikan pada bangkai kapal legendaris ini.

Baca Selengkapnya
Bangkai Kapal Perang Terkuat Empat Abad Lalu Diangkat dari Dasar Laut, Ada Kerangka Manusia dan Artefak Kuno
Bangkai Kapal Perang Terkuat Empat Abad Lalu Diangkat dari Dasar Laut, Ada Kerangka Manusia dan Artefak Kuno

Penggalian arkeologi bawah laut menemukan banyak bangkai kapal kuno, salah satunya kapal perang terkuat dari Swedia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Bangkai Kapal Titanic Terungkap dari Foto Ini, Mulai Hancur Secara Perlahan
Kondisi Terkini Bangkai Kapal Titanic Terungkap dari Foto Ini, Mulai Hancur Secara Perlahan

Kapal Titanic tenggelam pada April 1912 di Atlantik Utara.

Baca Selengkapnya
Empat Penemuan Harta Karun di Indonesia yang Menggegerkan Dunia, Ada Harta Kerabat Nabi?
Empat Penemuan Harta Karun di Indonesia yang Menggegerkan Dunia, Ada Harta Kerabat Nabi?

Harta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.

Baca Selengkapnya
Segitiga Bermuda: Lokasi, Teori, hingga Kasus Seram yang Pernah Terjadi
Segitiga Bermuda: Lokasi, Teori, hingga Kasus Seram yang Pernah Terjadi

Ulik lebih jauh teori tentang area yang satu ini, yuk!

Baca Selengkapnya
Temuan Bangkai Kapal Perang Ungkap Misteri Maritim Selama 107 Tahun, Pernah Ditembak Kapal Musuh dengan Torpedo
Temuan Bangkai Kapal Perang Ungkap Misteri Maritim Selama 107 Tahun, Pernah Ditembak Kapal Musuh dengan Torpedo

Perusahaan survei kelautan menemukan bangkai kapal perang dari masa Perang Dunia I berusia 107 tahun.

Baca Selengkapnya
Masalembo, Segitiga Bermuda Indonesianya dengan Sejuta Misteri
Masalembo, Segitiga Bermuda Indonesianya dengan Sejuta Misteri

Perairan Masalembo meninggalkan misteri yang belum terpecahkan, tapi menyimpan keindahan

Baca Selengkapnya
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta

Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Penampakan Stasiun Kereta Api Barang Terbesar Nusantara  Dibangun Zaman Belanda, Kini Jadi Bangunan Terbengkalai
Penampakan Stasiun Kereta Api Barang Terbesar Nusantara Dibangun Zaman Belanda, Kini Jadi Bangunan Terbengkalai

Pernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.

Baca Selengkapnya
Sains Ungkap Penyebab Fosil Manusia Tak Pernah Ditemukan di Bangkai Kapal Titanic
Sains Ungkap Penyebab Fosil Manusia Tak Pernah Ditemukan di Bangkai Kapal Titanic

Ada yang aneh saat bangkai kapal Titanic tak pernah ditemukan kerangka korban manusia.

Baca Selengkapnya