Cara Unik Anak-Anak di Desa Ngaren Boyolali Ngabuburit, Lakukan Tari Sufi Bersama
Merdeka.com - Aktivitas unik dilakukan oleh anak-anak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah untuk ngabuburit. Mereka terlihat antusias untuk belajar dan melakukan tari sufi secara bersama-sama hingga azan magrib tiba.
Kegiatan ini rutin digelar di halaman Masjid As Sholihin, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi. Dengan pakaian khas Turki, mereka melakukan tarian memutar, sembari diiringi musik-musik khas Timur Tengah.
Baik laki-laki maupun perempuan ikut menari secara serempak dan fokus. Tidak ada rasa pusing di antara mereka saat melakukan tari sufi, karena memang mereka sudah menyatu dengan tarian itu.
-
Siapa yang ikut menari jepen massal? Sebanyak 6.007 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, pegawai dari perangkat daerah (OPD) dan unsur lainnya turut meriahkan acara ini.Tari jepen massal juga diikuti oleh para kepala daerah dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, antara lain Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud, serta sejumlah Bupati dan Wali Kota se-Kaltim beserta jajaran Forkopimda.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
-
Siapa yang menari di Tari Kretek Kudus? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Tari Kretek dibawakan beberapa penari perempuan sebagai representasi buruh dan satu penari laki-laki sebagai representasi mandor.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Siapa yang menari Tari Selapanan? Biasanya, tarian ini dibawakan oleh Muli Mekhanai, perwakilan dari penyimbang adat yang ada di Keratuan Darah Putih secara bergantian.
-
Bagaimana pengunjung ikut menari di Seblang? Dalam tradisi kuno ini juga digelar ritual 'Tundik' atau menari bersama penari Seblang. Tundik dilakukan saat penari Seblang membawa sampur (selendang) untuk mengajak penonton menari bersama. Selendang itu kemudian digulung penari Seblang yang kemudian dilempar ke arah penonton. Yang mendapatkan selendang itu kemudian wajib naik ke atas panggung untuk menari bersama Seblang.
Dikatakan pengajar tari sufi di Madrasah Al-Hidayah Kalitlawah, Joko, tari sufi ini dilakukan oleh sekitar 20-an anak di Desa Ngaren.
“Untuk kali ini diikuti oleh sekitar 20-an anak yang menari sufi,” katanya, mengutip kanal YouTube Fokus Indosiar, Sabtu (15/4).
Antusias dan Tidak Merasa Pusing
Tari sufi oleh anak-anak di Boyolali ©2023 boyolali.go.id/Merdeka.com
Gerakan tari yang dilakukan secara memutar rupanya perlahan mulai terbiasa oleh para anak-anak di sana. Gerakan yang dilakukan pun cukup cepat dan dalam durasi yang terbilang lama.
Kendati begitu, kemampuan ini tidak serta merta didapatkan secara instan. Salah satu anak yang mengikuti kegiatan tersebut bernama Putri Caesarini mengaku butuh pembiasaan agar tidak pusing dan mual dalam menarikan tari sufi ini.
“Kalau awal-awalnya ini memang membuat pusing sampai mual, bahkan bisa menyebabkan jatuh karena hilang keseimbangan. Tapi kalau sudah lama, sudah tidak lagi,” kata Putri.
Ajarkan Anak- Anak untuk Meditasi dan Dekat dengan Sang Pencipta
Selain melatih keseimbangan, tarian sufi khas Turki ini juga melatih konsentrasi anak untuk tetap fokus. Dalam melakukannya, anak-anak akan diminta untuk melihat suatu titik sembari diarahkan untuk meditasi diri.
Di sini anak-anak yang menari sufi diminta untuk menenangkan diri agar lebih dekat kepada Sang Pencipta. Dalam praktiknya, anak-anak tersebut juga diminta untuk melakukan zikir.
Joko menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan selama bulan Ramadan saja. Sebelumnya tarian ini baru dijalankan di tempat tersebut sejak beberapa minggu terakhir, dan dipraktikkan saat bulan puasa.
“Peserta tari Sufi ini dari adik adik TPQ juga dari siswa MI Al-Hidayah Kalitlawah. Ya, ini untuk menunggu buka puasa tiba. Selain itu kita juga bagi bagi takjil terhadap pengguna jalan,” tambah Joko, menandaskan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tari Rayak-rayak jadi salah satu kesenian tertua di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaLatihan menari melibatkan gerak fisik dengan alunan musik dapat meningkatkan kecerdasan dan kesehatan serta melestarikan budaya bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPermainan ini cukup mudah dimainkan dan tidak perlu menggunakan tambahan alat apapun.
Baca SelengkapnyaTari Erai-Erai dibawakan oleh remaja pada saat acara pernikahan atau ketika panen hasil bumi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaTradisi patroli Ramadan di Malang viral di media sosial. Rombongan warga bernyanyi bangunkan sahur.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaSecara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
Baca SelengkapnyaAwalnya tarian ini yang bersifat hiburan dan kerap tampil saat ada kegiatan Kerja Tahun atau Merdang Merdem (pesta tahunan) dan Gendang Guro-guro Aron.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.
Baca Selengkapnya