Diabadikan dalam Film, Begini Sejarah Lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro"
Merdeka.com - Raden Saleh (1811-1880) adalah salah satu pelukis legendaris yang pernah dimiliki Indonesia. Pria berdarah Arab-Jawa itu memiliki gaya lukisan perpaduan Romantisme dan menjadi pionir seni modern Indonesia.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah lukisan dengan tema sejarah berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro”. Baru-baru ini, lukisan itu diabadikan dalam sebuah film berjudul “Mencuri Raden Saleh” di mana dalam film itu sang tokoh utama ditugaskan untuk mencuri lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” itu.
Lalu bagaimana sejarah lukisan legendaris itu yang sebenarnya? Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana Raden Saleh melukis Diponegoro? Dalam Lukisan Pieneman, Pangeran Diponegoro Tampak Pasrah Menghadapi Peristiwa Itu, Jenderal De Cock Terlihat Jumawa dan Berdiri Dengan Pongah, Lebih Tinggi dari Diponegoro Dalam Lukisan Raden Saleh, Pangeran Diponegoro Tampak Berdiri Dengan Sikap Menantang Tangannya terkepal dengan kepala mendongak. Wajahnya tak sedikit pun menunjukkan rasa takut.
-
Kenapa Raden Saleh melukis Diponegoro? Sesaat setelah itu, dia memutuskan untuk melukis penangkapan pejuang Perang Jawa tersebut.
-
Kapan Raden Saleh melukis Diponegoro? Setelah kembali ke Batavia, Raden Saleh mengetahui wafatnya Pangeran Diponegoro dari sebuah artikel tanggal 3 Februari 1855. Sesaat setelah itu, dia memutuskan untuk melukis penangkapan pejuang Perang Jawa tersebut.
-
Raden Saleh melukis apa? Tahun 1857, selesailah lukisan fenomenal tersebut. Penangkapan Diponegoro, disebut sebagai salah satu mahakarya yang dihasilkan Sang maestro.
-
Siapa yang melukis Penangkapan Pangeran Diponegoro? Lukisan itu menjadi salah satu karya terbaik Raden Saleh. Bagaimana kisah di baliknya?
-
Dimana Raden Saleh melihat Diponegoro? Untungnya Raden Saleh pernah mengunjungi Magelang tahun 1852 dan 1853. Dia sudah punya gambaran yang baik tentang lokasi penangkapan tersebut.
Telah Dilukis Orang Belanda
©2016 Merdeka.com
Sebelum Raden Saleh membuat lukisan tersebut, sebenarnya seorang pelukis Belanda bernama Nicolaas Pieneman telah membuat lukisan soal penangkapan Diponegoro dengan judul “Penyerahan Diri Diponegoro”. Diduga Raden Saleh pertama kali melihat lukisan itu saat ia sedang studi di Eropa.
Seakan tidak setuju dengan lukisan itu, Raden Saleh melukis ulang soal peristiwa sejarah itu dengan sudut pandang berbeda. Bila Pieneman melukisnya dari sisi kanan, Raden Saleh melukisnya dari sisi kiri.
Bila Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah, Raden Saleh melukis Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah. Selain itu Raden Saleh menggambar tokoh Belanda dengan kepala yang sedikit dibesarkan agar terlihat lebih mengerikan.
Bentuk Nasionalisme
©wikipedia.org
Dilansir dari Wikipedia, perubahan-perubahan yang dilakukan Saleh pada lukisannya terhadap peristiwa sejarah itu merupakan bentuk rasa nasionalisme-nya akan tanah kelahirannya di Jawa. Kalau Pieneman menggambarkan pengikut Diponegoro seperti orang Arab, Saleh menambahkan pakaian batik serta blangkon pada beberapa figur tokoh yang ia lukis.
Selain itu Saleh juga tidak melukiskan senjata apapun pada pengikut Diponegoro. Bahkan saat itu Diponegoro datang tidak dengan membawa keris. Ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Bulan Ramadan di mana Diponegoro dan pengikutnya datang dengan niat baik.
Hadiah untuk Indonesia
©wikipedia.org
Setelah selesai dilukis pada tahun 1857, Raden Saleh mempersembahkan lukisan itu pada Raja Williem III di Den Haag. Lukisan itu baru dikirim ke Indonesia pada tahun 1978.
Kepulangan lukisan itu merupakan wujud janji kebudayaan antara Indonesia-Belanda tentang kategori pengembalian kebudayaan milik Indonesia yang diambil, dipinjam, dan dipindahtangan ke Belanda pada masa lampau.
Namun lukisan “Penangkapan Diponegoro” sebenarnya tidak termasuk pada ketiga kategori itu. Karena sejak awal Saleh memang memberikannya pada Raja Belanda. Sekarang, lukisan itu dipajang di Istana Negara, Jakarta. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro menjadi salah satu karya terbaik Raden Saleh. Bagaimana kisah di baliknya?
Baca SelengkapnyaPelukis kelahiran Semarang ini adalah salah satu pioner lukisan yang beraliran romantisme.
Baca SelengkapnyaLewat karya seni Raden Saleh menjawab adegan yang dilukis oleh Nicolaas Pieneman.
Baca SelengkapnyaDalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaRomualdo Locatelli merupakan pelukis legendaris asal Italia. Ia dinyatakan hilang secara tragis saat era Perang Dunia II
Baca SelengkapnyaDengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.
Baca SelengkapnyaPangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lukisan dinding 'Joko Wibowo' yang diganti oleh budayawan Butet menjadi Wiji Thukul.
Baca SelengkapnyaLukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung
Baca SelengkapnyaMotif kaligrafi tersebut kabarnya dibuat oleh keturunan kerajaan yang sempat mengungsi untuk menghindari kejaran Belanda.
Baca SelengkapnyaSosiodrama ini merupakan hasil kolaborasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Komunitas Reenactor Bangor.
Baca Selengkapnya