Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diabadikan dalam Film, Begini Sejarah Lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro"

Diabadikan dalam Film, Begini Sejarah Lukisan Lukisan Pangeran Diponegoro. ©wikipedia.org

Merdeka.com - Raden Saleh (1811-1880) adalah salah satu pelukis legendaris yang pernah dimiliki Indonesia. Pria berdarah Arab-Jawa itu memiliki gaya lukisan perpaduan Romantisme dan menjadi pionir seni modern Indonesia.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah lukisan dengan tema sejarah berjudul “Penangkapan Pangeran Diponegoro”. Baru-baru ini, lukisan itu diabadikan dalam sebuah film berjudul “Mencuri Raden Saleh” di mana dalam film itu sang tokoh utama ditugaskan untuk mencuri lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” itu.

Lalu bagaimana sejarah lukisan legendaris itu yang sebenarnya? Berikut selengkapnya:

Telah Dilukis Orang Belanda

diponegoro ditangkap belanda

©2016 Merdeka.com

Sebelum Raden Saleh membuat lukisan tersebut, sebenarnya seorang pelukis Belanda bernama Nicolaas Pieneman telah membuat lukisan soal penangkapan Diponegoro dengan judul “Penyerahan Diri Diponegoro”. Diduga Raden Saleh pertama kali melihat lukisan itu saat ia sedang studi di Eropa.

Seakan tidak setuju dengan lukisan itu, Raden Saleh melukis ulang soal peristiwa sejarah itu dengan sudut pandang berbeda. Bila Pieneman melukisnya dari sisi kanan, Raden Saleh melukisnya dari sisi kiri.

Bila Pieneman menggambarkan Diponegoro dengan wajah lesu dan pasrah, Raden Saleh melukis Diponegoro dengan raut tegas dan menahan amarah. Selain itu Raden Saleh menggambar tokoh Belanda dengan kepala yang sedikit dibesarkan agar terlihat lebih mengerikan.

Bentuk Nasionalisme

lukisan pangeran diponegoro

©wikipedia.org

Dilansir dari Wikipedia, perubahan-perubahan yang dilakukan Saleh pada lukisannya terhadap peristiwa sejarah itu merupakan bentuk rasa nasionalisme-nya akan tanah kelahirannya di Jawa. Kalau Pieneman menggambarkan pengikut Diponegoro seperti orang Arab, Saleh menambahkan pakaian batik serta blangkon pada beberapa figur tokoh yang ia lukis.

Selain itu Saleh juga tidak melukiskan senjata apapun pada pengikut Diponegoro. Bahkan saat itu Diponegoro datang tidak dengan membawa keris. Ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Bulan Ramadan di mana Diponegoro dan pengikutnya datang dengan niat baik.

Hadiah untuk Indonesia

lukisan pangeran diponegoro

©wikipedia.org

Setelah selesai dilukis pada tahun 1857, Raden Saleh mempersembahkan lukisan itu pada Raja Williem III di Den Haag. Lukisan itu baru dikirim ke Indonesia pada tahun 1978.

Kepulangan lukisan itu merupakan wujud janji kebudayaan antara Indonesia-Belanda tentang kategori pengembalian kebudayaan milik Indonesia yang diambil, dipinjam, dan dipindahtangan ke Belanda pada masa lampau.

Namun lukisan “Penangkapan Diponegoro” sebenarnya tidak termasuk pada ketiga kategori itu. Karena sejak awal Saleh memang memberikannya pada Raja Belanda. Sekarang, lukisan itu dipajang di Istana Negara, Jakarta. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita di Balik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Yang Fenomenal
Cerita di Balik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Yang Fenomenal

Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro menjadi salah satu karya terbaik Raden Saleh. Bagaimana kisah di baliknya?

Baca Selengkapnya
Sosok Raden Saleh, Maestro Seni Lukis yang Jadi Inspirasi Seragam Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Sosok Raden Saleh, Maestro Seni Lukis yang Jadi Inspirasi Seragam Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Pelukis kelahiran Semarang ini adalah salah satu pioner lukisan yang beraliran romantisme.

Baca Selengkapnya
‘Duel’ Raden Saleh vs Nicolaas Pieneman di Balik Penangkapan Pangeran Diponegoro
‘Duel’ Raden Saleh vs Nicolaas Pieneman di Balik Penangkapan Pangeran Diponegoro

Lewat karya seni Raden Saleh menjawab adegan yang dilukis oleh Nicolaas Pieneman.

Baca Selengkapnya
Kisah Raden Saleh, Arkeolog Pertama di Indonesia dengan Sejarah Panjang
Kisah Raden Saleh, Arkeolog Pertama di Indonesia dengan Sejarah Panjang

Dalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Kisah Pelukis Legendaris Italia Romualdo Locatelli, Sempat Mengunjungi Hindia Belanda hingga Hilang Misterius di Filipina
Kisah Pelukis Legendaris Italia Romualdo Locatelli, Sempat Mengunjungi Hindia Belanda hingga Hilang Misterius di Filipina

Romualdo Locatelli merupakan pelukis legendaris asal Italia. Ia dinyatakan hilang secara tragis saat era Perang Dunia II

Baca Selengkapnya
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Budayawan Butet Ganti Lukisan di Dinding 'Joko Wibowo' dengan Wiji Thukul, Jelang 2024 Penuh Keganjilan!
Budayawan Butet Ganti Lukisan di Dinding 'Joko Wibowo' dengan Wiji Thukul, Jelang 2024 Penuh Keganjilan!

Berikut potret lukisan dinding 'Joko Wibowo' yang diganti oleh budayawan Butet menjadi Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung

Baca Selengkapnya
Potret Situs Batu Tulis Muruy di Pandeglang, Peninggalan Abad ke-18 dan Bermotif Tulisan Arab
Potret Situs Batu Tulis Muruy di Pandeglang, Peninggalan Abad ke-18 dan Bermotif Tulisan Arab

Motif kaligrafi tersebut kabarnya dibuat oleh keturunan kerajaan yang sempat mengungsi untuk menghindari kejaran Belanda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tapak Tilas Perjalanan Bangsa Indonesia Rebut Kemerdekaan Lewat Sosiodrama Romansa Negeri
FOTO: Tapak Tilas Perjalanan Bangsa Indonesia Rebut Kemerdekaan Lewat Sosiodrama Romansa Negeri

Sosiodrama ini merupakan hasil kolaborasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Komunitas Reenactor Bangor.

Baca Selengkapnya