Dulu Kawasan Kumuh, Ini 4 Fakta Menarik Kampung Code yang Kini Ramah Wisatawan
Merdeka.com - Banyak orang telah mengenal bahwa Yogyakarta merupakan kota wisata. Di sana terdapat banyak tempat wisata yang cukup terkenal di antaranya Malioboro, Pantai Parangtritis, Kraton, Candi Prambanan, dan berbagai tempat wisata baru yang populer.
Namun keindahan Yogyakarta tak hanya dapat dinikmati wisatawan dengan mengunjungi tempat-tempat wisatanya saja. Di sana ada beberapa tempat unik yang patut dikunjungi, salah satunya Kampung Code yang letaknya tak jauh dari pusat kota.
Dilansir dari Rujak.org, awalnya Kampung Code merupakan tempat yang kumuh. Kampung itu menjadi pemukiman bagi para penjahat, PSK, pemulung, dan anak jalanan. Karena itulah, kampung itu sempat terancam digusur untuk dijadikan ruang terbuka hijau.
-
Siapa pemimpin Rukun Kampung? Serean inilah yang kemudian menjadi penyambung birokrasi sosial antara warga kampung dengan pihak kelurahan atau desa.
-
Siapa yang menemukan perkampungan? Kementerian menjelaskan, tim arkeolog menemukan perkampungan ini saat menggali lahan kosong di Stobreč menjelang proyek konstruksi di masa depan. Lahan tersebut terdaftar sebagai situs bersejarah, namun hanya sedikit penelitian yang dilakukan di sana dalam beberapa dekade terakhir.
-
Siapa yang melakukan relokasi Kampung Bong Suwung? Pada Kamis (3/10), PT Kereta Api (Persero) Daop 6 Yogyakarta melakukan sterilisasi dengan membongkar puluhan bangunan rumah di kawasan Bong Suwung, Kota Yogyakarta yang berada di emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.
-
Bagaimana reformasi kelurahan dilakukan? Reformasi kelurahan DIY terdiri atas reformasi birokrasi kelurahan dan reformasi pemberdayaan masyarakat kelurahan. Reformasi birokrasi kelurahan diwujudkan melalui beberapa program, di antaranya penguatan pengelolaan data dan informasi kelurahan, pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) kelurahan, penguatan digitalisasi kelurahan, penguatan pengelolaan keuangan kelurahan, hingga penguatan pengadaan barang dan jasa pemerintah kelurahan.
-
Mengapa Rukun Kampung dibentuk? Ini akan membuat rumah-rumah warga yang ketika itu masih berjauhan menjadi terpantau dengan baik, untuk memastikan kondisi warganya.
-
Apa yang membuat kampung itu terbengkalai? Sementara rumah-rumah di sekeliling rumah Bu Wahyuti tampak terbengkalai. Bagian atap hingga dindingnya sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
Namun, seorang rohaniawan bernama YB Mangunwijaya atau dikenal dengan nama Romo Mangun menentang keras penggusuran itu. Setelah berhasil melawan penggusuran, Romo Mangun mengubah wajah Kampung Code menjadi lebih baik.
Bahkan karena perjuangannya, kampung itu meraih penghargaan internasional Aga Khan Award pada tahun 1992. Berikut selengkapnya:
Sempat Mau Digusur
©Riversidedevelopmentsite.org
Kampung Code dulunya sempat mau digusur pemerintah karena menjadi kawasan “hitam” di Kota Yogyakarta. Namun rencana itu ditentang keras oleh Romo Mangun. Pada 25 Maret 1985, Romo Mangun bahkan sampai melakukan aksi mogok makan untuk menentang penggusuran itu.
Setelah rencana penggusuran itu berhasil digagalkan, Romo Mangun, beserta para mahasiswa, mulai membangun perlahan-lahan Kampung Code. Rumah-rumah direnovasi agar terlihat lebih indah.
Berbagai fasilitas umum dibangun. Pemberdayaan kepada masyarakat dilakukan secara intensif. Demi memperbaiki wajah Kampung Code, Romo Mangun tinggal di sana itu selama 2 tahun.
Diakui Dunia
©Riversidedevelopmentsite.org
Pembangunan Kampung Code yang dilakukan Romo Mangun dan para relawan di sana berhasil menarik para pemerhati dunia arsitektur. Pada tahun 1992, Kampung Code meraih penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture.
Para juri penghargaan itu terkesan dengan model bangunan rumah di kampung itu. Struktur tiang berbentuk huruf “A” dan bahan bangunan yang banyak memanfaatkan bambu berhasil mencuri perhatian juri. Satu hal yang menarik lagi adalah proses pembangunannya yang dilakukan secara gotong royong oleh para relawan dan warga setempat.
Ramah Wisatawan
©Phinemo.com
Seiring berjalannya waktu, wajah Kampung Code justru makin cantik. Pada 2015, tiap rumah di kampung ini dicat warna-warni sehingga menyerupai perkampungan di Rio de Jainero, Brazil.
Selain itu, warga yang tinggal di kampung ini senantiasa menjaga kebersihan jalan sehingga nyaman dikunjungi para wisatawan. Sementara itu untuk mengenang jasa Romo Mangun yang telah mengubah kampung ini, di salah satu sudutnya dibangun sebuah perpustakaan yang diberi nama “Perpustakaan Romo Mangun”.
Dijadikan Film
©Wikipedia.org
Keunikan Kampung Code tak hanya berasal dari keindahan arsitektur bangunannya namun juga kehidupan warga di sana. Bahkan kehidupan warga yang tinggal di Kampung Code pernah diabadikan dalam sebuah film berjudul “Jagad X Code” yang dirilis pada tahun 2009.
Dilansir dari Wikipedia, film itu menceritakan tiga anak muda pengangguran yang tinggal di Kampung Code. Mereka berusaha mewujudkan keinginannya masing-masing namun terganjal masalah dana.
Namun tiba-tiba ada seorang preman yang menjanjikan mereka uang Rp30 juta apabila mereka bisa menemukan sebuah benda bernama “flash disk”. Namun karena kesenjangan ekonomi, mereka tidak tahu seperti apa benda itu. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak fakta menarik dari Kemang, mulai dulu dikenal sebagai kampung terpencil hingga dapat julukan tempat jin buang anak.
Baca SelengkapnyaKini Kampung Krese tampil lebih bersih dan bebas dari banjir.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.
Baca SelengkapnyaWarga setempat selalu berkendara seolah-olah mereka sedang berada di jalan raya dengan taat berlalu lintas.
Baca SelengkapnyaWarga merasa resah menunggu kepastian rencana penggusuran yang berembus bakal melanda lahan yang mereka tempati.
Baca SelengkapnyaDi balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.
Baca SelengkapnyaRumah itu tidak pernah dihuni lagi sejak tahun 1946
Baca SelengkapnyaTersembunyi di balik gua, begini potret kampung unik di Kebumen.
Baca SelengkapnyaDeretan rumah penduduk masih berbentuk tradisional zaman dulu.
Baca SelengkapnyaKonon Desa Kedung Glatik sudah berdiri sejak abad ke-15
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca Selengkapnya