Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ebola Adalah Wabah Virus Mematikan, Ketahui Penularan dan Gejalanya

Ebola Adalah Wabah Virus Mematikan, Ketahui Penularan dan Gejalanya Ilustrasi virus ebola. Shutterstock/Roland IJdema

Merdeka.com - Seperti diketahui, virus merupakan salah satu pemicu yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia kemudian menginfeksi dan menyebabkan seseorang terserang suatu penyakit. Dalam hal ini, infeksi akan lebih mudah terjadi pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.Salah satu jenis virus yang sempat mendatangkan wabah penyakit mematikan adalah

Ebola adalah salah satu virus pembawa penyakit yang pernah menyerang penduduk Afrika pada 2014 – 2016 lalu. Diketahui, virus ini biasanya menyerang manusia dan hewan primata seperti monyet, gorilla dan simpanse.

Virus Ebola ini mempunyai berbagai macam jenis. Mulai dari vius Ebola, virus Sudan, virus Tai Forest, virus Bundibugyo, virus Reston, dan virus Bombali. Dari beberapa jenis virus ini, hanya terdapat empat virus Ebola yang dapat menular ke manusia yaitu virus Ebola, Sudan, Tai Forest, dan Bundibugyo.

Orang yang terkena infeksi virus ini biasanya mengalami beberapa gejala. Mulai dari demam, terasa sakit atau nyeri pada beberapa bagian tubuh, tubuh lemas hingga terjadi pendarahan. Jika tidak ditangai dengan cepat dan tepat, infeksi virus ini akan semakin parah hingga dapat menyebabkan kematian.

Lalu seperti apa ulasan lengkap mengenai penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola, Anda bisa menyimak penjelasan berikut. Dilansir dari situs Center for Disease Control and Prevention, penjelasan mengena pengertian, cara penularan, dan gejala penyakit Ebola adalah sebagai berikut.

Penyakit Virus Ebola

ilustrasi virus ebola

Shutterstock/Roland IJdema

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa Ebola adalah suatu virus yang memicu dan menyebabkan penyakit mematikan baik pada manusia maupun pada hewan. Biasanya virus ini sering menyerang manusia dan berbagai jenis hewan primata, seperti monyet, gorila, dan simpanse. Pada tahun 2014 – 2016 lalu, virus ini sempat menjadi wabah yang menyerang penduduk di Afrika Barat.

Sebelum terjadi di Afrika Barat, sebelumnya virus Ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di dekat Sungai Ebola yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, virus menular dari satu orang ke orang lainnya hingga menyebabkan wabah di beberapa negara di Afrika.

Dalam hal ini, ilmuwan belum mengetahui secara pasti dari mana virus berasal. Namun jika dilihat dari sifatnya, virus Ebola ditularkan melalui hewan seperti kelelawar atau hewan primata (kera, monyet, simpanse dan lain sebagainya). Beberapa hewan yang terinfeksi virus ini dapat menularkan ke hewan lainnya juga manusia.

Awalnya, virus menyebar ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan jaringan hewan yang terbukti terinfeksi virus Ebola. Virus ini kemudian menyebar lebih luas ke manusia melalui kontak langsung dengan orang yang sakit atau telah meninggal akibat virus Ebola. Jika tidak segera ditangani, maka virus ini akan semakin parah menginfeksi tubuh dan bisa menyebabkan kematian.

Cara Penularan Virus Ebola

ilustrasi kelelawar

©AFP/Biju Boro

Setelah memahami pengertian virus Ebola dan sejarah singkatnya, selanjutnya perlu diketahui pula bagaimana cara penularan virus Ebola. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara penularan virus Ebola adalah melalui kontak manusia dengan hwan yang terbukti telah terinfeksi virus. Hewan yang berpotensi menularkan virus ini tidak lain adalah kelelawar buah serta hewan primata seperti kera, monyet, simpanse dan lain sebagainya. Lebih lanjut, orang yang terinfeksi virus ini bisa menularkannya ke orang lain yang lebih banyak.

Biasanya virus Ebola ini menyebar melalui kontak langsung. Seperti melalui kulit yang pecah atau terluka, selaput lendir di mata, hidung, juga mulut. Beberapa kontak penularan virus Ebola adalah sebagai berikut :

  • Terkena darah atau cairan tubuh (air seni, air liur, keringat, feses, muntahan, ASI, dan ari mani) dari seseorang yang telah terinfeksi virus Ebola.
  • Kontak dengan benda atau peralatan medis yang terkontaminasi cairan tubuh dari pasien penderita atau orang yang meninggal akibat virus Ebola.
  • Kontak dengan cairan tubuh yang dikeluarkan oleh hewan kelelawar atau hewan primata yang telah membawa virus Ebola.
  • Kontak dengan air mani pria yang telah sembuh dari penyakit virus Ebola, yaitu melalui aktivitas seksual oral, vaginal, atau anal. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa virus masih dapat berada pada cairan tubuh pasien meskipun telah dinyatakan sembuh dan pulih dari penyakit.
  • Gejala Penyakit Virus Ebola

    004 destriyana

    ©2015 Merdeka.com/shutterstock

    Setelah memahami pengertian dan cara penularannya, berikutnya juga perlu diketahui gejala-gejala apa saja yang muncul pada seseorang yang terinfeksi virus Ebola. Perlu diketahui, biasanya gejala muncul mulai dari 2 hingga 21 hari setelah seseorang kontak dengan virus. Namun rata-rata, gejala muncul pada 8 – 10 hari setelah terjadinya kontak virus.

    Dalam prosesnya, penderita akan mengalami perkembangan gejala. Mulai dari gejala kering (demam, nyeri, dan kelelahan) menjadi gejala basah yang menunjukkan kondisi lebih parah (diare dan muntah). Beberapa gejala yang dialami penderita virus Ebola adalah sebagai berikut :

  • Demam
  • Nyeri seperti sakit kepala parah, nyeri otot dan sendiri, serta nyeri perut
  • Tubuh terasa mudah lelah
  • Muncul gejala gastrointestinal termasuk diare dan muntah
  • Sakit perut
  • Pendarahan atau memar dengan sebab yang tidak jelas
  • Selain itu, juga terdapat beberapa gejala lain seperti mata merah, ruam kulit, dan cegukan atau yang biasanya terjadi pada stadium akhir. Dapat dikatakan, penyakit virus Ebola adalah penyakit langka yang parah dan sering kali mematikan. Dengan begitu, dibutuhkan perawatan klinis yang baik serta respon imun pasien yang kuat dan suportif.

    Studi menunjukkan bahwa orang yang selamat dari infeksi virus Ebola akan memiliki antibodi dalam darah hingga 10 tahun setelah pemulihan. Dengan begitu, para penyintas akan memiliki kekebalan tubuh lebih kuat yang melindunginya dari serangan jenis virus Ebola lainnya. (mdk/ayi)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Jenis Virus yang dapat Menyerang Manusia, Picu Dampak Ringan hingga Berbahaya
    Jenis Virus yang dapat Menyerang Manusia, Picu Dampak Ringan hingga Berbahaya

    Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.

    Baca Selengkapnya
    Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
    Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

    Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

    Baca Selengkapnya
    5 Penyakit Mematikan yang Bisa Membunuh Seseorang Hanya dalam 24 Jam
    5 Penyakit Mematikan yang Bisa Membunuh Seseorang Hanya dalam 24 Jam

    Sejumlah penyakit bisa sangat mematikan karena bisa membunuh diri seseorang hanya dalam 24 jam. Apa saja?

    Baca Selengkapnya
    10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi
    10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi

    Sejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui
    Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui

    virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.

    Baca Selengkapnya
    Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?
    Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?

    Kelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.

    Baca Selengkapnya
    Penyakit yang Disebabkan Gigitan Nyamuk, Kenali Perbedaan Gejalanya Jangan Disepelekan
    Penyakit yang Disebabkan Gigitan Nyamuk, Kenali Perbedaan Gejalanya Jangan Disepelekan

    Bukan hanya demam dan malaria, masih ada banyak penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jangan pernah anggap sepele gejalanya.

    Baca Selengkapnya
    Anopheles Nyamuk Penyebab Malaria, Berkembang Biak di Daerah Tropis
    Anopheles Nyamuk Penyebab Malaria, Berkembang Biak di Daerah Tropis

    Anopheles adalah nyamuk yang menjadi pembawa parasit bernama plasmodium. Parasit ini adalah penyebab malaria.

    Baca Selengkapnya
    Termasuk Anopheles Penyebab Malaria, Kenali Sejumlah Nyamuk Pembawa Penyakit Mematikan
    Termasuk Anopheles Penyebab Malaria, Kenali Sejumlah Nyamuk Pembawa Penyakit Mematikan

    Nyamuk anopheles penyebab malaria bukan satu-satunya nyamuk yang berbahaya dan bisa mematikan.

    Baca Selengkapnya
    Macam-macam Virus dan Penyakitnya bagi Tubuh Manusia, dari Ringan sampai Mematikan
    Macam-macam Virus dan Penyakitnya bagi Tubuh Manusia, dari Ringan sampai Mematikan

    Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Japanese Encephalitis, Penyakit Berbahaya Akibat Gigitan Nyamuk
    Mengenal Japanese Encephalitis, Penyakit Berbahaya Akibat Gigitan Nyamuk

    Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak yang berakibat fatal, bahkan hingga kematian.

    Baca Selengkapnya
    Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
    Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

    Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.

    Baca Selengkapnya