Gejala Skizofrenia Katatonik yang Sering Terjadi, Pahami Cara Perawatannya
Merdeka.com - Salah satu gangguan mental dengan kategori kronis dan berbahaya adalah skizofrenia. Dalam pengertian medis, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis di mana penderitanya sering mengalami halusinasi, delusi, serta terdapat perubahan sikap yang ditunjukkan penderita.
Gangguan mental skizofrenia ini memiliki berbagai macam jenis, salah satunya terdapat skizofrenia katatonik. Katatonik sebenarnya merupakan kumpulan gejala di mana otak tidak mampu mengatur sinyal gerakan otot.
Kondisi ini dapat terjadi di banyak kondisi, namun kondisi skizofrenia sering dikaitkan dengan gejala ini. Ini termasuk kondisi yang cukup berbahaya, jika tidak ditangani dengan baik.
-
Apa itu sindrom skizofrenia? Sindrom skizofrenia adalah gangguan mental serius di mana penderitanya kesulitas menafsirkan realitas secara normal.
-
Bagaimana sindrom skizofrenia terjadi? Para peneliti percaya bahwa kombinasi genetika, kimia otak, dan lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan gangguan tersebut.
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Apa ciri psikosis yang memengaruhi pikiran? Individu yang mengalami psikosis seringkali menunjukkan gejala seperti pikiran yang bingung dan terganggu, realitas palsu, halusinasi, dan delusi.
-
Siapa yang rentan gangguan otak? Orang yang kurang aktif bergerak atau jarang berolahraga lebih berisiko mengalami gangguan otak, seperti demensia.
-
Apa yang dirasakan orang dengan skizofrenia? Orang dengan skizofrenia sering mengalami gejala positif, negatif, dan kognitif. Gejala positif mencakup halusinasi, delusi, dan pikiran atau bicara yang kacau. Gejala negatif mencakup kurangnya motivasi, emosi, atau minat. Gejala kognitif mencakup gangguan pada fungsi mental seperti memori, perhatian, atau penalaran.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami apa yang dimaksud dengan skizofrenia katatonik, gejala apa saja yang sering terjadi, faktor penyebab, hingga cara perawatan yang perlu dilakukan.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, berikut merdeka.com rangkum skizofrenia katatonik.
Mengenal Skizofrenia Katatonik
Hal yang perlu dipahami pertama adalah apa itu skizofrenia katatonik. Skizofrenia katatonik adalah subtipe gangguan skizofrenia dengan katatonik sebagai gejala utama. Meskipun begitu, skiofrenia katatonik bukan termasuk diagnosis gangguan mental secara khusus.
Para ahli lebih menganggap katatonik sebagai sindrom penting yang dapat terjadi di berbagai kondisi, termasuk pada gangguan skizofrenia. Meskipun terkadang berbahaya, namun gangguan skizofrenia dengan gejala katatonik ini bisa diobati dengan perawatan khusus.
Dalam hal ini, katatonik dipahami sebagai suatu tanda atau gejala, di mana otak tidak mampu mengatur sinyal gerakan otot yang semestinya bisa melakukan fungsi tersebut dengan normal.
Jika dilihat dari bentuknya, katatonik dibagi menjadi tiga macam, yaitu excited/hyperkinetic, ditarik/hipokinetic, dan campuran. Berikut penjelasannya:
Penyebab dan Gejala Skizofrenia Katatonik
Penyebab
Para ahli hingga kini belum menemukan penyebab skizofrenia katatonik yang pasti, tetapi mereka menduga ada banyak faktor yang dapat berperan atau berkontribusi. Beberapa faktor pengaruh ini seperti:
Gangguan skizofrenia katatonik juga mungkin terjadi karena diwarisi oleh gen salah satu dari kedua orang tua, terkena paparan bahan atau zat kimia tertentu, kondisi stres atau komplikasi yang terjadi saat di rahim ibu, hingga penggunaan narkoba.
Gejala Skizofrenia Katatonik
Lalu gejala apa saja yang sering dialami oleh penderita skizofrenia katatonik. Dalam hal ini, orang dengan kondisi skizofrenia katatonik biasanya mengalami berbagai gejala umum dari skizofrenia, seperti:
Selain itu, karena memiliki kecenderungan katatonik sebagai gejala utama, maka seorang yang mengalami skizofrenia katatonik juga mengalami beberapa gejala berikut:
Cara Perawatan Skizofrenia Katatonik
Setelah memahami kondisi umum, faktor penyebab, dan gejalanya, terakhir akan dijelaskan cara perawatan yang tepat untuk seseorang yang mengalami skizofrenia katatonik. Seperti disebutkan sebelumnya, skizofrenia katatonik terkadang berbahaya, namun dapat ditangani dengan pengobatan yang baik.
Meskipun tida dapat disembuhkan, namun pengobatan ini dapat membantu mengelola gejala. Terdapat dua cara utama untuk mengobati skizofrenia katatonik, yaitu sebagai berikut:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaKondisi skizofrenia perlu diatasi dan dicegah secepatnya sebelum memburuk dengan menyadari tanda-tanda awalnya.
Baca SelengkapnyaTingginya kepercayaan masyarakat terhadap hantu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait hubungan tingginya tingkat skizofrenia.
Baca SelengkapnyaBisa mengganggu kehidupan sehari-hari, cari tahu penanganan cacat tangan spastisitas yang tepat!
Baca SelengkapnyaPsikosis bipolar adalah kondisi di mana seseorang sulit membedakan realita di sekitarnya dengan imajinasi di pikirannya.
Baca SelengkapnyaDelusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaSindrom Tangan Alien merupakan salah satu masalah keseahtan yang bisa menunjukkan masalah kesehatan serius.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang masih belum mengenal bagaimana tanda-tanda dan gejala tumor otak. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaHari Kesadaran Ataksia Internasional berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi individu yang hidup dengan ataksia.
Baca Selengkapnyadr. Astrid Ayodya Pattinama, Sp.N, Spesialis Saraf dari RS EMC Pekayon membeberkan tanda hingga gejala stroke.
Baca Selengkapnya