Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gejala Skizofrenia Katatonik yang Sering Terjadi, Pahami Cara Perawatannya

Gejala Skizofrenia Katatonik yang Sering Terjadi, Pahami Cara Perawatannya ilustrasi skizofrenia. ©www.emaze.com

Merdeka.com - Salah satu gangguan mental dengan kategori kronis dan berbahaya adalah skizofrenia. Dalam pengertian medis, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis di mana penderitanya sering mengalami halusinasi, delusi, serta terdapat perubahan sikap yang ditunjukkan penderita.

Gangguan mental skizofrenia ini memiliki berbagai macam jenis, salah satunya terdapat skizofrenia katatonik. Katatonik sebenarnya merupakan kumpulan gejala di mana otak tidak mampu mengatur sinyal gerakan otot.

Kondisi ini dapat terjadi di banyak kondisi, namun kondisi skizofrenia sering dikaitkan dengan gejala ini. Ini termasuk kondisi yang cukup berbahaya, jika tidak ditangani dengan baik.

Orang lain juga bertanya?

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami apa yang dimaksud dengan skizofrenia katatonik, gejala apa saja yang sering terjadi, faktor penyebab, hingga cara perawatan yang perlu dilakukan.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, berikut merdeka.com rangkum skizofrenia katatonik.

Mengenal Skizofrenia Katatonik

Hal yang perlu dipahami pertama adalah apa itu skizofrenia katatonik. Skizofrenia katatonik adalah subtipe gangguan skizofrenia dengan katatonik sebagai gejala utama. Meskipun begitu, skiofrenia katatonik bukan termasuk diagnosis gangguan mental secara khusus.

Para ahli lebih menganggap katatonik sebagai sindrom penting yang dapat terjadi di berbagai kondisi, termasuk pada gangguan skizofrenia. Meskipun terkadang berbahaya, namun gangguan skizofrenia dengan gejala katatonik ini bisa diobati dengan perawatan khusus.

Dalam hal ini, katatonik dipahami sebagai suatu tanda atau gejala, di mana otak tidak mampu mengatur sinyal gerakan otot yang semestinya bisa melakukan fungsi tersebut dengan normal.

Jika dilihat dari bentuknya, katatonik dibagi menjadi tiga macam, yaitu excited/hyperkinetic, ditarik/hipokinetic, dan campuran. Berikut penjelasannya:

  • Excited/hyperkinetic: Bentuk ini melibatkan gerakan yang meningkat seperti perilaku gelisah, gerakan yang tidak biasa atau berlebihan, gerakan berulang atau berbicara, atau meniru seseorang yang berbicara atau bergerak di dekatnya.
  • Ditarik/hipokinetik: Bentuk katatonia ini seringkali lebih mudah dikenali karena orang dengan kondisi ini memiliki respons yang sangat terbatas, atau tidak ada respons sama sekali, terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka. Mereka mungkin bisu, tidak menunjukkan emosi atau ekspresi wajah, diam sepenuhnya atau menatap atau tetap dalam posisi yang tidak biasa untuk waktu yang lama.
  • Campuran: Bentuk ini adalah gabungan antara gejala katatonia hiperkinetik dan hipokinetik.
  • Penyebab dan Gejala Skizofrenia Katatonik

    Penyebab

    Para ahli hingga kini belum menemukan penyebab skizofrenia katatonik yang pasti, tetapi mereka menduga ada banyak faktor yang dapat berperan atau berkontribusi. Beberapa faktor pengaruh ini seperti:

  • Ketidakseimbangan kimia di otak. Di mana, di dalam otak tidak terdapat keseimbangan bahan kimia yang digunakan untuk tujukan komunikasi dari satu sel ke sel lain.
  • Masalah otak bawaan. Ini adalah kondisi ketika masalah perkembangan otak terjadi sejak bayi di dalam rahami atau sebelum lahir.
  • Gangguan komunikasi antar area otak. Terdapat jaringan sel otak yang terhubung (neuron) yang berkomunikasi di berbagai area. Jaringan neuron ini menghubungkan berbagai bagian otak sehingga mampu membangun kerja sama. Para peneliti menduga bahwa ketika koneksi ini hilang, skizofrenia bisa menjadi akibatnya.
  • Gangguan skizofrenia katatonik juga mungkin terjadi karena diwarisi oleh gen salah satu dari kedua orang tua, terkena paparan bahan atau zat kimia tertentu, kondisi stres atau komplikasi yang terjadi saat di rahim ibu, hingga penggunaan narkoba.

    Gejala Skizofrenia Katatonik

    Lalu gejala apa saja yang sering dialami oleh penderita skizofrenia katatonik. Dalam hal ini, orang dengan kondisi skizofrenia katatonik biasanya mengalami berbagai gejala umum dari skizofrenia, seperti:

  • Khayalan
  • Halusinasi
  • Bicara tidak teratur atau tidak koheren
  • Gerakan tidak teratur atau tidak biasa
  • Selain itu, karena memiliki kecenderungan katatonik sebagai gejala utama, maka seorang yang mengalami skizofrenia katatonik juga mengalami beberapa gejala berikut:

  • Agitasi: Bertindak kesal atau mudah tersinggung tanpa alasan yang jelas.
  • Echolalia: Gejala menggemakan suara atau kata-kata yang dibuat orang lain.
  • Ekopraksia: gejala meniru atau mencerminkan gerakan atau perilaku orang lain.
  • Meringis: Ekspresi wajah yang sama, biasanya dengan otot wajah yang kaku atau tegang. Terkadang, bisa berupa senyuman dalam konteks yang tidak pantas.
  • Mannerisme: Melakukan gerakan yang biasanya terlihat normal, tetapi melakukannya dengan cara yang tidak biasa dan berlebihan.
  • Mutisme: Gejala ini terjadi saat seseorang benar-benar pendiam (ini hanya gejala jika orang tersebut tidak memiliki kondisi lain, seperti afasia).
  • Negativisme: Tidak bereaksi terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar mereka atau secara aktif menolak apa yang terjadi di sekitar mereka tanpa alasan rasional.
  • Postur: Memegang posisi tertentu, yang seringkali tidak nyaman bagi orang yang tidak mengalami katatonia. Berbeda dengan katalepsi, ini tidak melibatkan penempatan posisi oleh orang lain.
  • Stereotypy: Gerakan berulang yang sepertinya tidak memiliki tujuan. Itu bisa termasuk permainan jari dan menepuk / menggosok tubuh seseorang.
  • Stupor: adalah saat seseorang terjaga tetapi tidak menanggapi apa yang terjadi di sekitar mereka. Orang dengan katatonia seringkali tidak merespon rangsangan yang menyakitkan seperti dicubit.
  • Fleksibilitas lilin: adalah saat seseorang melakukan sedikit, bahkan dorongan atau penolakan terhadap upaya apa pun untuk mengubah posisi mereka. Kemudian otot mereka perlahan-lahan mengendur dan anggota tubuh mereka menekuk seperti lilin yang hangat.
  • Cara Perawatan Skizofrenia Katatonik

    Setelah memahami kondisi umum, faktor penyebab, dan gejalanya, terakhir akan dijelaskan cara perawatan yang tepat untuk seseorang yang mengalami skizofrenia katatonik. Seperti disebutkan sebelumnya, skizofrenia katatonik terkadang berbahaya, namun dapat ditangani dengan pengobatan yang baik.

    Meskipun tida dapat disembuhkan, namun pengobatan ini dapat membantu mengelola gejala. Terdapat dua cara utama untuk mengobati skizofrenia katatonik, yaitu sebagai berikut:

  • Konsumsi obat. Pengobatan lini pertama, biasanya dokter akan memberikan Benzodiazepin untuk mengobati kecemasan dan kepanikan atau kejang yang parah. Obat ini juga seringkali sangat efektif untuk membalikkan efek katatonia. Selain itu, dokter mungkin juga memberikan Antipsikotik, yang merupakan pengobatan andalan untuk skizofrenia, biasanya dihindari pada orang dengan katatonia akut karena berpotensi memperburuk katatonia.
  • Terapi kejang listrik (ECT). Perawatan ini melibatkan pengiriman arus listrik ringan melalui kulit dan tengkorak ke bagian otak. Arus ini menyebabkan kejang singkat dan perubahan aktivitas otak. Meski begitu, perawatan ini aman dan sangat efektif untuk mengobati gejala katatonia. Ini merupakan pengobatan lini kedua yang sering diberikan, kecuali dalam kasus yang sangat parah.
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Sindrom Skizofrenia adalah Gangguan Halusinasi, Ketahui Gejala dan Komplikasinya
    Sindrom Skizofrenia adalah Gangguan Halusinasi, Ketahui Gejala dan Komplikasinya

    Sindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.

    Baca Selengkapnya
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
    Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara

    Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.

    Baca Selengkapnya
    Perlu Diwaspadai Segera, Kenali Tanda Dini Terjadinya Skizofrenia
    Perlu Diwaspadai Segera, Kenali Tanda Dini Terjadinya Skizofrenia

    Kondisi skizofrenia perlu diatasi dan dicegah secepatnya sebelum memburuk dengan menyadari tanda-tanda awalnya.

    Baca Selengkapnya
    Adakah Hubungan antara Tingginya Kasus Skizofrenia di Indonesia dengan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Hantu?
    Adakah Hubungan antara Tingginya Kasus Skizofrenia di Indonesia dengan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Hantu?

    Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap hantu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait hubungan tingginya tingkat skizofrenia.

    Baca Selengkapnya
    Spastisitas Tangan Pascastroke dan Penanganannya
    Spastisitas Tangan Pascastroke dan Penanganannya

    Bisa mengganggu kehidupan sehari-hari, cari tahu penanganan cacat tangan spastisitas yang tepat!

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Psikosis Bipolar, Saat Seseorang Sulit Membedakan Realita dan Imajinasi
    Mengenal Psikosis Bipolar, Saat Seseorang Sulit Membedakan Realita dan Imajinasi

    Psikosis bipolar adalah kondisi di mana seseorang sulit membedakan realita di sekitarnya dengan imajinasi di pikirannya.

    Baca Selengkapnya
    Kerap Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi serta Cara Mengatasinya
    Kerap Dianggap Sama, Ini Sebenarnya Perbedaan Halusinasi dan Delusi serta Cara Mengatasinya

    Delusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.

    Baca Selengkapnya
    6 Penyebab Gangguan Psikosis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
    6 Penyebab Gangguan Psikosis yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

    Gangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.

    Baca Selengkapnya
    Bukan Berasal dari Makhluk Luar Angkasa, Kenali Apa Itu Sindrom Tangan Alien
    Bukan Berasal dari Makhluk Luar Angkasa, Kenali Apa Itu Sindrom Tangan Alien

    Sindrom Tangan Alien merupakan salah satu masalah keseahtan yang bisa menunjukkan masalah kesehatan serius.

    Baca Selengkapnya
    Tanda dan Gejala Tumor Otak, Kenali Sejak Dini!
    Tanda dan Gejala Tumor Otak, Kenali Sejak Dini!

    Sebagian besar orang masih belum mengenal bagaimana tanda-tanda dan gejala tumor otak. Yuk, simak penjelasannya!

    Baca Selengkapnya
    25 September Peringati Hari Ataksia Internasional, Begini Sejarahnya
    25 September Peringati Hari Ataksia Internasional, Begini Sejarahnya

    Hari Kesadaran Ataksia Internasional berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi individu yang hidup dengan ataksia.

    Baca Selengkapnya
    Jangan Diabaikan, Kenali Tanda dan Gejala Stroke Sejak Dini
    Jangan Diabaikan, Kenali Tanda dan Gejala Stroke Sejak Dini

    dr. Astrid Ayodya Pattinama, Sp.N, Spesialis Saraf dari RS EMC Pekayon membeberkan tanda hingga gejala stroke.

    Baca Selengkapnya