Inspiratif, Pria Semarang Ciptakan Seni Kolase Wajah dari Sampah Plastik
Merdeka.com - Untuk mengisi kekosongan waktu di tengah pandemi, Eko Purnomo mulai coba berkreasi dengan sampah plastik. Dari barang bekas itu, ia berhasil membuat seni kolase wajah.
Berbagai wajah tokoh-tokoh populer ia hasilkan dari sampah plastik, mulai dari Kobe Bryant, Angelina Jolie, dan Mantan Presiden Soeharto.
Tak disangka, kreativitasnya ini diminati banyak orang. Lalu bagaimana Eko berkreasi dengan barang bekas itu? Berikut selengkapnya:
-
Apa yang dilakukan Eko untuk mengelola sampah? AIPDA Eko Yulianto yang bertugas di Polsek Waringinkurung memiliki cara kreatif untuk peduli lingkungan. Dia membuat bank sampah, dan menyediakan emas batangan bagi warga yang ingin sama-sama mengurangi volume sampah di lingkungan.
-
Apa produk yang dibuat dari sampah plastik? Dalam pemberdayaan itu, mereka menciptakan inovasi berupa produk meja dan kursi yang terbuat dari sampah plastik. Inovasi itu disebut merupakan salah satu solusi atas menumpuknya sampah plastik di Yogyakarta.
-
Apa yang dibuat pria ini dari botol bekas? “Kalau sudah saya bersihkan, ini bisa dijual di angka Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan tergantung dari daerah kalian masing-masing pasarannya berapa,“ ucap pria tersebut. “Pakai air sabun lebih bagus. Setelah airnya penuh kita diamkan agar botolnya lebih mudah dibersihkan,“ timpal dia.
-
Kenapa warga Bandung membuat kerajinan dari sampah plastik? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Bagaimana Cinta Kuya memanfaatkan sampah yang dikumpulkan? Cinta memanfaatkan program daur ulang untuk mendapatkan uang tambahan dari sampah yang dikumpulkan, sehingga ia bisa memiliki uang jajan lebih banyak. Walaupun penghasilan yang didapat dari mengumpulkan sampah tidaklah besar, bagi dia jumlah uang yang didapat cukup lumayan untuk disimpan. “Meskipun tidak terlalu banyak, saya sering memiliki banyak teman yang datang dan saya selalu mengambil sampah mereka, termasuk yang bisa didaur ulang, jadi setidaknya sekitar 20 USD, sekitar 400 ribu rupiah, untuk satu kali pengangkutan jika jumlahnya banyak, jika sedikit sekitar 10 hingga 15 USD,“ jelasnya.
-
Mengapa Eko membuat bank sampah? “Awalnya ini karena keprihatinan karena belum adanya TPA di Kabupaten Serang,“ kata Eko, mengutip kanal SCTV Banten.
Mengisi Kekosongan Waktu
©YouTube/Liputan6
Untuk mengisi kekosongan waktu, Eko mengumpulkan sampah plastik kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya seni. Proses pembuatannya diawali dengan menaruh potongan sampah di atas gambar wajah, kemudian disusun dan dipadukan dengan susunan warnanya.
Tantangan pembuatan kolase wajah adalah saat ada permintaan warna khusus dari pemesan. Ia mengaku harus mencari warna dan pola sampah yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
“Satu lukisan rata-rata saya selesaikan antara lima sampai tujuh hari. Karena kita masih ada kesibukan kerja, maka tiap hari mungkin hanya dua atau tiga jam,” kata Eko dikutip dari kanal YouTube Liputan 6 pada Kamis (13/10).
Harga Lukisan
©YouTube/Liputan6
Ukuran kolase lukisan wajah dimulai dari 40x40 cm, 40x60 cm, dan 50x70 cm. sementara untuk harga dimulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu.
Untuk saat ini, Eko masih menjual lukisannya secara daring. Meski begitu, pemesanan lukisan wajah itu datang dari berbagai tempat mulai dari Surabaya hingga Jakarta. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain berukuran lebih besar dari rumput biasa, rumput purun juga lebih kokoh dan tentunya ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaIde membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaIde kreatifnya muncul karena melihat banyak buah salak di sekitar tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaSosoknya menginspirasi karena mampu merangkul anak-anak untuk mengasah bakat dan melihat peluang.
Baca SelengkapnyaHanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.
Baca SelengkapnyaEs tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaPlastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.
Baca Selengkapnya