Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Kuno, Begini Peradaban Temanggung di Masa Lalu

Jadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Kuno, Begini Peradaban Temanggung di Masa Lalu Pesona Temanggung. ©Temanggungkab.go.id

Merdeka.com - Dikelilingi deretan pegunungan, wilayah Temanggung memiliki pesona alam yang indah. Dari sana pula, terdapat hasil alam berupa kopi dan tembakau yang namanya sudah terkenal di penjuru negeri. Maka tak heran apabila di masa lalu, Temanggung memiliki peradaban yang besar.

Menurut Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA), Dr. Purwadi, pada tahun 732 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno didirikan di wilayah Temanggung. Saat itu, pusat kerajaan tersebut menjadi pusatnya perkembangan ilmu pengetahuan.

Waktu itu, budaya literasi dibuka selebar-lebarnya untuk semua kalangan. Di sana pula, kajian sejarah, antropologi, kemanusiaan, kemasyarakatan, tata negara, dan keagamaan terus dikembangkan. Berikut selengkapnya:

Diteruskan Secara Turun Temurun

pesona temanggung

©Temanggungkab.go.id

Pengembangan ilmu pengetahuan di pusat Kerajaan Mataram Kuno dilakukan secara turun temurun. Setelah sebelumnya dilakukan oleh Raja Sanjaya, penerusnya, Rakai Panangkaran juga mengembangkan ajaran ini.

Saat itu, strategi di zaman Rangkai Panangkaran adalah mengambil ajaran yang terlupakan pada masa silam. Ajaran itu kemudian diolah mengikuti perkembangan zaman dan diajarkan oleh para ahli serta sarjana kenamaan.

“Rakai Panangkaran cukup berhasil meningkatkan harkat martabat negeri. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya,” kata Purwadi mengutip dari Kagama.co.

Zaman Keemasan

002 tantri setyorini

© Borobudur and Prambanan Temple Tour

Kerajaan Mataram Kuno mencapai masa keemasan saat dipimpin Rakai Pikatan pada tahun 840. Menurut Purwadi, saat itu sang raja sangat memperhatikan keamanan dan ketertiban wilayah kekuasaannya. Salah satu peninggalan bersejarah dari masa Rakai Pikatan yang dapat dirasakan hingga kini adalah keberadaan Candi Prambanan.

“Tatkala pasukan dari Dinasti Balaputra Dewa menyerang wilayahnya, Rakai Pikatan tetap dapat mempertahankan kedaulatannya. Bahkan bala tentara penyerang dapat dipukul mundur dan melarikan diri ke Palembang, Sumatra Selatan,” jelas Purwadi.

Harus Mau Berkorban

Setelah kepergian Rakai Pikatan pada tahun 855, Mataram Kuno dipimpin oleh Rakai Kayuwangi. Sebagai seorang raja, Rakai Kayuwangi sadar bahwa dia punya tugas untuk memakmurkan, mencerdaskan, dan melindungi warga negara Temanggung.

Lanjut pada tahun 882-899, Mataram punya raja baru, yaitu Rakai Watu Humalang. Pada saat itu, sang raja tak lelah untuk membicarakan ilmu. Namun saat punya kemahiran tertentu, Watu Humalang enggan menampakkannya pada orang lain.

“Raja harus mau berkorban demi rakyatnya. Merasakan kenikmatan setelah rakyatnya bahagia. Hal demikian yang diucapkan sinuwun Rakai Kayuwangi saat memberi pengarahan di Pesanggrahan Gunung Telomoyo pada tahun 857. Beliau adalah raja yang menjunjung tinggi etika berbudi bawa laksana,” pungkas Purwadi dikutip Merdeka.com dari Kagama.co pada Selasa (6/4). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Baca Selengkapnya
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Berikut Daftar dan Sejarahnya

Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kedai Kopi di Sumedang ini Ada di Tengah Kampung, Bisa Rasakan Nikmatnya Kopi Lokal sambil Lihat Pemandangan Sawah
Kedai Kopi di Sumedang ini Ada di Tengah Kampung, Bisa Rasakan Nikmatnya Kopi Lokal sambil Lihat Pemandangan Sawah

Menyesap kopi di sini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan khas perkampungan berupa sawah hijau.

Baca Selengkapnya
Melihat Pembuatan Kopi yang Masih Eksis di Lebak, Warisan Kejayaan Abad ke-19
Melihat Pembuatan Kopi yang Masih Eksis di Lebak, Warisan Kejayaan Abad ke-19

Jika dilihat sejarahnya, kopi Lebak sudah mulai ada sejak tahun 1834. Ketika itu, pemerintah Belanda membudidayakannya secara masif di wilayah Rangkasbitung.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Mau Dibangun Perumahan, Kuburan Kuno Orang Barbar dari Zaman Romawi Ditemukan di Jerman
Mau Dibangun Perumahan, Kuburan Kuno Orang Barbar dari Zaman Romawi Ditemukan di Jerman

Dalam makam tersebut juga ditemukan barang-barang berharga, termasuk barang pecah belah, tembikar dan sisir bergigi rapat.

Baca Selengkapnya
Hutan Keramat di Semarang Ini Dipercaya Jadi Lokasi Kerajaan Kera, Jarang Dijamah Manusia
Hutan Keramat di Semarang Ini Dipercaya Jadi Lokasi Kerajaan Kera, Jarang Dijamah Manusia

Salah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.

Baca Selengkapnya
3 Fakta Situbondo Surganya Kopi dan Tembakau, Wisatawan Bisa Lihat Pengolahan Kopi dan Menikmati Pemandangan Indah
3 Fakta Situbondo Surganya Kopi dan Tembakau, Wisatawan Bisa Lihat Pengolahan Kopi dan Menikmati Pemandangan Indah

Pengunjung bisa melihat langsung proses pengolahan kopi sembari menikmati pemandangan sejuk nan indah

Baca Selengkapnya