Karakteristik Rumah Adat Bengkulu, Punya Bentuk Atap dan Corak Unik
Merdeka.com - Rumah adat adalah jenis bangunan tradisional yang biasanya digunakan oleh masyarakat pada masa lalu untuk tempat tinggal. Rumah adat didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan keadaan lingkungan sekitar, iklim, budaya, dan gaya hidup masyarakat yang menghuni daerah tersebut.
Rumah adat seringkali memiliki nilai estetika dan artistik yang tinggi, serta memiliki makna simbolis dan kearifan lokal yang terkait dengan kepercayaan, adat istiadat, dan sejarah masyarakat yang membangunnya. Salah satu rumah adat di Indonesia yang memiliki beberapa hal ini adalah rumah adat Bengkulu.
Rumah adat Bengkulu yang bernama Bubungan Lima adalah bangunan rumah dengan ciri khas atap yang bertumpuk lima dengan kemiringan yang berbeda. Bukan hanya itu, karakteristik rumah adat Bengkulu juga dapat dilihat dari beberapa unsur lainnya seperti bentuk bangunan, konstruksi, ruangan, ukiran, hingga warna.
-
Bagaimana Rumah Limas dibedakan? Setiap jenis kayu yang digunakan dalam membangun Rumah Limas ini berbeda-beda.
-
Apa keunikan rumah kayu atap miring? Perpaduan gaya tradisional dan sentuhan modern menciptakan hunian yang sangat memikat.
-
Bagaimana ciri khas rumah tradisional? Fokus dari rumah berbentuk tradisional adalah untuk menghadirkan nilai seni, budaya sekaligus keindahan lokal.
-
Bagaimana bentuk atap khas Kampung Paniis? Bentuk atap bangunannya sama semua. Mengutip kanal YouTube Cahya to Chanel, Senin (18/9), atap bangunan di Kampung Paniis tersebut sebagian besar memiliki bentuk yang serupa. 'Jadi di sini masih menjaga suhunan (atap rumah) ya, suhunan adat (zaman) Jepang. Hampir rata semua di sini,' kata sang kreator di kanal tersebut.
-
Bagaimana bentuk atap Rumah Imah Badak Heuay? Mengutip laman Budaya Indonesia, bagian atap ini terbagi dalam dua bagian yaitu atap kecil dan atap besar.
-
Kenapa Rumah Imah Badak Heuay dibangun dengan atap unik? Mengutip kanal Budaya Indonesia, nama rumah adat ini diambil dari bentuk atap yang menyerupai badak sedang menguap.
Selain karakteristiknya yang unik, rumah adat Bengkulu juga memiliki makna filosofis yang bijak. Di mana rumah adat Bengkulu memberikan gambaran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya.
Sebagai salah satu bentuk budaya dan warisan luhur, maka penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui karakteristik hingga filosofi unik dari rumah adat Bengkulu. Berikut, kami merangkum penjelasannya, bisa Anda simak.
Rumah Adat Bengkulu dan Karakteristiknya
Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat tradisional Bengkulu, Sumatera. Rumah ini memiliki ciri khas atap berbentuk lima kemiringan yang menjulang tinggi, dan dihiasi dengan ukiran-ukiran yang halus. Struktur atapnya terdiri dari lima bagian atap dengan kemiringan yang berbeda, yaitu dua atap miring ke depan, dua atap miring ke belakang, dan atap utama di tengah yang paling tinggi.
Rumah Bubungan Lima dibangun dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan dan keindahan bagi penghuninya, serta sebagai simbol status sosial yang tinggi. Desain atap yang tinggi juga memiliki manfaat untuk menjaga sirkulasi udara dan menjaga kestabilan suhu di dalam rumah, sehingga lebih sejuk dan nyaman.
Selain ciri khas atapnya yang unik, karakteristik rumah adat Bengkulu juga dapat dilihat dari beberapa unsur lainnya. Mulai dari bentuk bangunan, konstruksi, ruangan, ukiran, hingga warna. Berikut beberapa karakteristik menarik dari rumah adat Bengkulu, perlu Anda ketahui:
Bentuk bangunan
Rumah adat Bengkulu memiliki bentuk bangunan yang tinggi dengan atap limas atau atap pelana. Bagian atap terbuat dari daun rumbia yang diikat dengan tali ijuk. Atap yang tinggi dan curam berguna untuk menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk dan udara tetap mengalir.
Konstruksi
Konstruksi rumah adat Bengkulu menggunakan tiang-tiang kayu yang besar dan kuat sebagai pondasi bangunan. Tiang-tiang ini dibuat dari kayu ulin atau kayu meranti yang dapat menahan beban berat. Selain itu, rumah adat Bengkulu juga memiliki dinding yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu.
Ruangan
Rumah adat Bengkulu memiliki tiga ruangan utama, yaitu ruang tengah, ruang depan, dan ruang belakang. Ruang tengah digunakan sebagai ruang keluarga dan ruang pertemuan, sedangkan ruang depan dan ruang belakang digunakan sebagai tempat tidur. Ruangan-ruangan ini terletak di 3 bagian rumah, yaitu bagian atas, tengah, dan bawah.
Ukiran
Rumah adat Bengkulu memiliki ukiran yang khas pada kayu-kayu yang digunakan dalam bangunan. Ukiran ini biasanya terdapat pada bagian atap, tiang, dan dinding. Motif yang digunakan biasanya berupa bunga-bungaan atau hewan.
Warna
Rumah adat Bengkulu biasanya dicat dengan warna merah, hitam, dan kuning. Warna-warna ini memiliki makna filosofis, di mana merah melambangkan keberanian, hitam melambangkan keteguhan hati, dan kuning melambangkan kemuliaan.
Filosofi Rumah Adat Bengkulu
Setelah mengetahui karakteristik rumah adat Bengkulu, berikutnya akan dijelaskan seperti apa filosofi dari Rumah Bubungan Lima khas Bengkulu ini. Seperti disebutkan sebelumnya, rumah adat ini menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, serta manusia dengan alam lingkungannya.
Selain itu, rumah adat Bengkulu juga memiliki filosofi kesederhanaan, keberanian, keteguhan, hingga nilai gotong royong. Berikut beberapa filosofi dari rumah adat Bengkulu, perlu Anda ketahui:
Itulah beberapa filosofi yang terkait dengan rumah adat Bengkulu, yang mencerminkan cara hidup dan kepercayaan masyarakat Bengkulu. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.
Baca SelengkapnyaRumah Limas, tempat tinggal tradisional milik masyarakat Sumatra Barat yang penuh dengan nilai-nilai filosofis.
Baca SelengkapnyaRumah adat Batak ini menunjukkan bagaimana kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaRumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.
Baca SelengkapnyaRumah tradisional Mandailing dibangun dengan bentuk rumah panggung.
Baca SelengkapnyaTak hanya mempertahankan keindahan tradisional, desain rumah Belanda juga memungkinkan penyesuaian dengan elemen kontemporer.
Baca SelengkapnyaKeberadaan atap dalam sebuah rumah memiliki peran yang sangat vital, baik dari segi estetika maupun fungsional.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean memiliki budaya hidup unik. Meski punya rumah mewah mereka menyambut tamu di tempat lain.
Baca SelengkapnyaRumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaMenggali inspirasi dari berbagai konsep rumah dapat meningkatkan kreativitas dan memberikan ide baru untuk menciptakan hunian yang nyaman dan penuh gaya.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaAturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.
Baca Selengkapnya