Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Hendi Nur Seto, Petani Milenial Beromzet Puluhan Juta Berkat Melon Premium

Kisah Hendi Nur Seto, Petani Milenial Beromzet Puluhan Juta Berkat Melon Premium CEO Regional BRI Yogyakarta John Sarjono mengunjungi Klaster Melon Premium disambut Ketua Klaster, H. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Tidak seperti kebanyakan sarjana pada umumnya, Hendi Nur Seto, pria asal Temanggung, Jawa Tengah ini kembali pulang ke desa. Pria lulusan Universitas Jenderal Soedirman ini mencoba peruntungan dengan menjadi petani di desanya.

Langkah yang diambilnya berbuah manis. Hendi sukses menjadi seorang petani milenial dengan bercocok tanam secara hidroponik. Dua tanaman utamanya adalah melon premium dan melon Korea.

"Ada 2 jenis buah. Melon Japanese dan Melon Korea,” ujar Hendi Nur Seto kepada merdeka.com saat mengikuti acara Bazaar UMKM Brilian yang digelar BRI Regional Office (RO) Yogyakarta, Jumat (16/06).

Orang lain juga bertanya?

Melon yang ditanamnya tersebut ternyata mendapatkan antusias tinggi dari masyarakat lantaran rasanya yang sangat manis dan dagingnya tebal.

"Ini tadi tidak ada 1 jam melonnya langsung habis. Tadi bawa 2,5 kwintal," cerita Hendi.

Di kampungnya, Hendi menjadi Ketua Klaster Melon Premium beranggotakan 200 petani. Ada sekitar 16 ribu tanaman di lahan seluas kurang lebih 0,5 hektar.

"Kita ada 16 green house atau 16 ribu tanaman di sawah seluas 1,6 x 300 atau sekitar 0,5 hektar. Seminggu kita bisa panen 1 ton," ujarnya.

Dalam 1 bulan, omzet dari menanam melon ini mencapai puluhan juta rupiah.

Jadi Primadona Saat Bazar

Klaster Melon Premium menjadi primadona saat berlangsungnya Bazar UMKM Brilian BRI RO Yogyakarta. Tak membutuhkan waktu banyak, belum sampai 1 jam buka, melon yang menjadi produk utama habis terjual. Banyak pengunjung yang tak kebagian.

Regional CEO BRI Yogyakarta John Sarjono mengunjungi stand bazar Melon Premium, dan mencicipi buah melon segar yang dagingnya berwarna merah oranye. Saking sukanya dengan melon milik Hendi Nur Seto, John Sarjono mencicipi berkali-kali.

"Ini antara tester dan doyan," kata John Sarjono disambut tawa pengunjung yang hadir.Kepada wartawan usai membuka acara bazar, John juga sempat memuji Klaster Melon Premium yang dipinpin Hendi Nur Seto.

ceo regional bri yogyakarta john sarjono mengunjungi klaster melon premium disambut ketua klaster hendi nur seto

©2023 Merdeka.com

"Mereka sudah diundang ke Jakarta. Tadi saja tidak ada 1 jam mereka laku hampir 200 kwintal," kata John.

John menambahkan, justru saat ini Klaster Melon Premium kewalahan menerima permintaan dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Mereka sekarang malah kerepotan memenuhi permintaan bukan hanya Jogja dan Jateng, tapi juga di tempat-tempat lain," imbuhnya.

2 Tahun Dibina BRI

Hendi mengatakan, Klaster Melon Premium telah 2 tahun menjadi binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Desa Brilian. Selama dibina BRI, banyak yang telah didapatkan, khususnya pelatihan-pelatihan.

“Kita mendapatkan pelatihan-pelatihan. Termasuk jadi Desa Brilian, dan diajak pameran-pameran seperti hari ini,” kata Hendi.

Bahkan, klaster yang dia pimpin pernah mendapatkan dana hibah senilai Rp50 juta dari BRI.

"Pas ulang tahun BRI kami diundang ke kantor pusat BRI di Jakarta. Kami juga dapat dana CSR Rp50 juta dari BRI," ungkap Hendi.

Bertemu Presiden Jokowi

Tak cuma diundang ke kantor BRI Jakarta, ternyata berkat Klaster Melon Premium miliknya, Hendi Nur Seto bahkan sampai bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan tersebut terjadi saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan Program Food Estate Hortilultura di Temanggung, Jawa Tengah tahun lalu."Saya menyampaikan potensi pertanian yang ada di desa dan permasalahannya," ujar Hendi menceritakan pertemuannya dengan Presiden Jokowi bersama dengan petani lainnya.Setelah mendapatkan keluh kesah dari para petani, Presiden Jokowi langsung merespons dengan cepat. "Pak Presiden langsung memberikan solusi-solusi. Cepat sekali," tutup Hendi Nur Seto.

ceo regional bri yogyakarta john sarjono mengunjungi klaster melon premium disambut ketua klaster hendi nur seto

©2023 Merdeka.com

Program Food Estate atau perkampungan industri pangan adalah sebuah program jangka panjang pemerintahan Indonesia, yang berguna untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri. Program Food Estate ini memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup hortikultura tanaman pangan, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan tertentu. Program ini dilakukan atas kerjasama Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Daerah di beberapa kabupaten di IndonesiaFood estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi yang berbasis hortikultura, perkebunan, peternakan dan tanaman pangan, di suatu kawasan. Program Food Estate ini akan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024, yang di sebut-sebut sebagai program super prioritas untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petani Muda Semarang Ini Sukses Budidaya Melon di Tengah Kota, Pecahkan Rekor Dunia
Petani Muda Semarang Ini Sukses Budidaya Melon di Tengah Kota, Pecahkan Rekor Dunia

Dengan berat mencapai 5,8 kilogram, buah melon hasil budidaya mereka tercatat sebagai yang terberat di Indonesia

Baca Selengkapnya
Melihat Budidaya Melon di Desa Kedungpoh Gunungkidul, Untung Jutaan Rupiah Sekali Panen
Melihat Budidaya Melon di Desa Kedungpoh Gunungkidul, Untung Jutaan Rupiah Sekali Panen

Budidaya itu dikembangkan di dalam sebuah greenhouse bernama Lumbung Mataraman Kedungpoh.

Baca Selengkapnya
Curi Perhatian Berbagai Instansi, Ini Kisah Inspiratif Pemuda Asal Temanggung Kembangkan Pertanian Melon di Lereng Gunung Sindoro
Curi Perhatian Berbagai Instansi, Ini Kisah Inspiratif Pemuda Asal Temanggung Kembangkan Pertanian Melon di Lereng Gunung Sindoro

Hendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon

Baca Selengkapnya
Ubah Kemarau Jadi Berkah, Ini Kisah Petani Jombang Tanam Melon Cuannya Capai Rp 35 Juta
Ubah Kemarau Jadi Berkah, Ini Kisah Petani Jombang Tanam Melon Cuannya Capai Rp 35 Juta

Kemarau panjang jadi bencana bagi petani karena tidak bisa menanam padi. Hal ini tidak terjadi dengan petani Jombang. Mereka justru cuan puluhan juta.

Baca Selengkapnya
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta
Sering Dipandang Sebelah Mata, 4 Petani Ini Hidup Sukses dengan Omzet Ratusan Juta

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.

Baca Selengkapnya
Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari
Modal Awal Hanya Rp 2 Juta, Pemuda di Semarang Ini Sukses Bertani Hidroponik Selada, Dulu Laku 5 Kg Kini 60 Kg Per Hari

Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Heru, Petani Cabai dari Blitar yang Beromzet Ratusan Juta
Kisah Sukses Heru, Petani Cabai dari Blitar yang Beromzet Ratusan Juta

Heru mengelola lahan sebesar 1 hektar. Lahan tersebut dibelikan orang tua Heru untuk dikeloanya.

Baca Selengkapnya
Bertani Sejak SMA, Petani Muda Blitar Ini Bisa Beli Mobil dan Tanah dari Hasil Panen Cabai
Bertani Sejak SMA, Petani Muda Blitar Ini Bisa Beli Mobil dan Tanah dari Hasil Panen Cabai

Heru Winoto jatuh cinta dengan dunia pertanian karena orang tuanya petani. Kini ia punya satu hektare lahan cabai. Dari modal Rp15 juta kini untung Rp125 juta.

Baca Selengkapnya
Kisah “Profesor” Melon dari Perdesaan Bojonegoro, Telaten Rawat Buah Premium Cuan Puluhan Juta per Bulan
Kisah “Profesor” Melon dari Perdesaan Bojonegoro, Telaten Rawat Buah Premium Cuan Puluhan Juta per Bulan

Sempat susah dapat kerja, pemuda 26 tahun ini memutuskan jadi petani melon. Kini penghasilannya mencapai Rp45 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kebun Melon Organik di Bojonegoro, Gratis Makan Buah Sepuasnya
Mengunjungi Kebun Melon Organik di Bojonegoro, Gratis Makan Buah Sepuasnya

Serunya berkunjung ke kebun melon organik di Bojonegoro, bisa incip sepuasnya tanpa bayar.

Baca Selengkapnya
Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan
Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan

Di usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.

Baca Selengkapnya
Orang Tua Bolak-balik Rugi Gagal Panen Melon, Pemuda Ini Coba Tanam di Lahan Sempit Depan Rumah, Tak Disangka Cuannya Berlipat Ganda
Orang Tua Bolak-balik Rugi Gagal Panen Melon, Pemuda Ini Coba Tanam di Lahan Sempit Depan Rumah, Tak Disangka Cuannya Berlipat Ganda

Geregetan karena orang tuanya selalu rugi akibat gagal panen, pemuda ini berinisiatif menanam melon di lahan sempit depan rumah dan omzetnya capai jutaan rupiah

Baca Selengkapnya