Kisah Rumah Persembunyian Bung Karno di Kota Jogja, Jarang Diketahui
Merdeka.com - Ir. Soekarno merupakan tokoh bangsa sekaligus presiden pertama Republik Indonesia. Namun pada zaman dulu, ia merupakan sosok yang dicari pemerintah Hindia Belanda. Oleh karena itu, berkali-kali ia harus bersembunyi dari tempat satu ke tempat lainnya.
Salah satu tempat persembunyian Ir. Soekarno atau Bung Karno berada di Kota Yogyakarta. Di sana ada sebuah rumah tua yang dulunya pernah menjadi persembunyian sang proklamator Republik Indonesia.
Lalu seperti apa sejarahnya sehingga Bung Karno bersembunyi di tempat itu? Bagaimana pula keadaannya kini? Berikut selengkapnya:
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
Rumah Persembunyian Bung Karno
©2013 Merdeka.com/arie sunaryo
Seperti diketahui, rumah itu berada di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta. Luas rumah itu adalah 500 meter persegi dengan luas tanah 4.213 meter persegi. Di dalamnya, ada lima kamar tidur dengan dua kamar mandi dan halaman yang luas.
“Saat ini masih ada kasur bekas dipakai Sukarno dan kamar tidurnya yang 50 meter itu. Tegelnya masih asri, meja dan kursinya juga masih asri,” kata ahli waris rumah tersebut, Anggraita Sallestiani, seperti dikutip dari Liputan6.com pada 12 Agustus 2014.
Dijual Lewat Situs Online
©2023 liputan6.com
Pada Juli 2013, rumah itu dijual melalui situs online Tokobagus.com. Di situs tersebut, rumah itu ditawarkan seharga Rp29.491.000.000.
Menurut Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya), rumah tersebut sebenarnya layak untuk dijadikan cagar budaya. Mereka mengkritisi pemerintah yang tak peduli dengan permasalahan rumah bersejarah di Indonesia.
“Fakta di lapangan menunjukkan bahwa bangunan bersejarah itu sampai saat ini belum ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemerintah,” kata Koordinator Madya, Jhohannes Marbun, dikutip dari Merdeka pada 17 Juli 2013.
Saksi Bisu Peristiwa Bersejarah
©istimewa
Seperti diketahui, Ibu Kota Negara Republik Indonesia pernah dipindah dari Jakarta menuju Yogyakarta. Saat itu Presiden Soekarno harus mengungsi ke Yogyakarta dan berkantor di Gedung Kepresidenan.
Diketahui dari Liputan6.com, sejak Ibu Kota dipindah ke Yogyakarta Belanda setidaknya dua kali melancarkan agresi militer ke kota itu. Saat itu, mereka menyerang Yogyakarta dari berbagai lini. Bahkan helikopter mereka berputar-putar di atas Gedung Kepresidenan. Mengetahui kondisi ini, Soekarno beserta keluarganya naik mobil pergi mengungsi.
Mereka mengungsi ke kediaman salah satu rekannya saat kuliah di Technische Hoogeschool (sekarang ITB) yang bernama Prof. Ir. BKRT Saluku Purbodiningrat. Selama masa mengungsi itu, berbagai rapat darurat dilakukan di rumah Purbodiningrat. Para menteri datang ke rumah itu secara sembunyi-sembunyi. Penjagaan dari pengawal presiden pun sangat ketat karena banyak mata-mata Belanda. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaRumah itu merupakan warisan keluarga yang telah diturunkan selama beberapa generasi
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaBegitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.
Baca SelengkapnyaIstana itu hingga kini menjadi tempat menginap tamu-tamu besar yang berkunjung ke Yogyakarta
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaRumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaGuntur menceritakan asal usul Istana Batu Tulis yang diberi nama lain oleh Bung Karno.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca Selengkapnya