Kisah Sejarah Perahu Rajamala, Kapal Titanic-nya Raja Solo yang Melegenda
Merdeka.com - Pada zaman dahulu, Sungai Bengawan Solo merupakan sungai yang luas. Sungai itu menjadi sarana bagi kapal-kapal yang mengangkut barang-barang konsumsi dan niaga ke pedalaman Pulau Jawa. Maka tak heran apabila saat itu peradaban di aliran sungai itu menjadi maju karena banyaknya kapal-kapal besar yang melintas. Salah satu kapal besar itu adalah Kapal Kyai Rajamala milik Kraton Surakarta.
Dilansir dari Brilio.net, kapal Kyai Rajamala digunakan oleh Paku Buwana IV dalam pelayaran menuju Sumenep, Madura, untuk melamar Putri Bupati Cakraningrat. Sebelum melakukan pelayaran, kapal itu dihiasi dengan ornamen yang indah.
Saat mengarungi sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, Kapal Kyai Rajamala tampak berlayar dengan gagah perkasa. Maka tak heran hingga kini banyak orang mengenang kegagahannya sebagai Kapal Titanic-nya Indonesia.
-
Dulu, di mana kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar? Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan
-
Apa yang terjadi pada sungai Bengawan Solo? Berbagai jenis pabrik tumbuh menjamur di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Limbah dari pabrik-pabrik itu langsung dibuang ke sungai. Kebanyakan dari limbah-limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo adalah limbah tekstil.
-
Kapan sungai raksasa itu ada? Antara 34 juta hingga 44 juta tahun yang lalu, terdapat zaman yang dikenal sebagai Eosen pertengahan hingga akhir.
-
Dimana sungai raksasa itu mengalir? Para peneliti melacak butiran Eosen ke wilayah garam yang berbeda di Pegunungan Trans-Atlantik, melintasi area yang membentang sekitar 1.500 kilometer sebelum mengalir ke Laut Amundsen.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo merupakan hasil perpaduan antara bistik dengan salad.
-
Bagaimana Pelabuhan Belawan menjadi terbesar? Sampai akhirnya pada tahun 1938, Pelabuhan ini dinobatkan menjadi pelabuhan terbesar di Hindia Belanda.
Lalu bagaimana kapal itu dibuat dan seperti apa kondisinya kini? Berikut selengkapnya:
Pembuatan Kapal Rajamala
©2020 brilio.net
Pada 19 November 1809, Gubernur Hindia Belanda Jenderal William Daendels memberi hadiah pada Pakubuwana IV berupa sebuah perahu yang besar. Di ujung perahu itu, terdapat canthik atau hiasan berupa perawan Belanda. Melihat keindahan perahu itu, Pakubuwana IV berkeinginan membuat perahu sejenis untuk dikawinkan dengan perahu barunya itu.
Pakubuwana IV kemudian meminta putranya yang bernama Pangeran Adipati Anom untuk membuat perahu itu. Dalam pembuatannya, Adipati Anom menggunakan kayu jati yang diambil dari Hutan Donoloyo.
Setelah selesai dibuat, perahu itu langsung dinikahkan dengan perahu pemberian Daendels dengan sebuah upacara pernikahan yang dilaksanakan di Kedung Penganten Bengawan Solo pada 19 Juli 1811. Terinspirasi dari tokoh pewayangan, perahu itu diberi nama Kyai Rajamala dan memiliki ukuran sebesar 58,9 x 6,5 meter.
Keperkasaan Kapal Kyai Rajamala
©2020 brilio.net
Dilansir dari Brilio.net, Kapal Rajamala dianggap besar dan perkasa pada zamannya. Bahkan dayungnya saja memiliki panjang 6,6 meter dan hingga kini masih tersimpan di Museum Kraton Surakarta.
Pada masa kejayaannya, kapal ini digunakan sebagai sarana jalan-jalan Penguasa Kraton Surakarta dan hajatan penting. Menurut kisah yang beredar, kapal ini tampak perkasa saat meluncur di Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, Laut Utara Jawa, dan Selat Madura.
Perahu ini digunakan hingga masa pemerintahan Pakubuwana VII. Namun pada masa itu, kapal ini mengalami dua kali pengecilan karena kondisi debit Sungai Bengawan Solo yang semakin surut.
Kondisi Kapal Kyai Rajamala Kini
©2020 brilio.net
Lama tak digunakan, bangkai kapal ini ditemukan di Pesanggrahan Langenharjo yang lokasinya tak jauh dari Sungai Bengawan Solo. Kini, Canthik Kapal Rajamala disimpan pada sebuah ruang gelap di Museum Radya Pustaka. Bahkan patung kepala yang dulunya ditempatkan di ujung kapal itu tak bisa dipindah.
Selain itu, satu canthik lainnya disimpan di Museum Kraton Surakarta. Setiap hari Selasa Kliwon, canthik itu selalu diberi sesaji. Tujuannya sebagai bentuk penghormatan pada penunggu benda itu yang dipercaya masih ada di dalamnya. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaAda ratusan galangan kapal kuno yang telah ditemukan para arkeolog.
Baca SelengkapnyaMenurut tutur pitutur sejarah, kapal-kapal buatan Dasun terkenal akan kualitasnya. Bahkan, kemampuan berlayar bisa hingga lintas benua di Brazil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Biola ini punya cerita saat detik-detik kapal Titanic akan tenggelam. Sehingga masuk akal bila alat musik ini terjual mahal.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya 2 sampai 3 kapal India bersandar di Pariaman untuk mengirim kain kepada penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca Selengkapnya