Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Ramah Difabel, Begini Cara Kerjanya
Merdeka.com - Seorang mahasiswa UGM bernama Muhammad Faqih Husaen menciptakan sebuah aplikasi bernama Accessive.id. Aplikasi itu dibuat khusus bagi penyandang disabilitas.
“Jadi kami mengembangkan aplikasi ini untuk memfasilitasi mobilitas disabilitas sehingga bisa merencanakan tempat yang dikunjungi dengan lebih mudah. Tak hanya membantu disabilitas, namun juga membantu bagi yang memiliki lemah fisik seperti ibu hamil, lansia, maupun orang sakit,” kata Faqih dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (22/2).
Ia mengatakan, aplikasi ini lahir dari pengalaman pribadinya dengan almarhum kakaknya yang merupakan disabilitas daksa. Berikut cerita selengkapnya:
-
Bagaimana aplikasi iAccessLife membantu penyandang disabilitas? Sebuah aplikasi saluler yang memungkinkan penggunanya untuk menilai, mengulas, dan meneliti lokasi berdasarkan aksesibilitas.
-
Siapa yang menciptakan aplikasi AccessibleGO? Layanan ini diciptakan oleh Miriam Eljas, yang memiliki seorang ibu penderita multiple sclerosis dan pengguna kursi roda.
-
Aplikasi apa yang membantu penyandang disabilitas menemukan tempat yang mudah diakses? Accessnow tersedia dalam bentuk web dan aplikasi saluler, yang memungkinkan semua orang bisa mencari dan menemukan aksesibilitas tempat dan pengalaman di seluruh dunia.
-
Apa yang terjadi pada pria disabilitas itu? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Apa yang dicuri dari kakek disabilitas? Kejadian ini membuat warganet geram. Beredar di media sosial dua pemuda yang nekat melakukan aksi pencurian. Mereka terlihat menggondol kursi roda milik seorang lansia disabilitas yang tertidur di emperan toko.
-
Siapa yang mengembangkan aplikasi data ini? Kepala Dinas Sosial Bantul, Gunawan Budi Santoso, mengatakan bahwa pengembangan aplikasi tersebut sesuai dengan amanat misi kelima Kabupaten Bantul, yaitu menanggulangi masalah kesejahteraan sosial secara terpadu.
Berawal dari Pengalaman Pribadi
©2022 Merdeka.com/Freepik
Faqih bercerita, kakaknya memiliki keterbatasan gerak karena menderita Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi otot sehingga mengalami kelumpuhan kaki.
Dengan keadaan seperti itu, mereka sering menemukan tempat yang tidak aksesibel sehingga aktivitas harian mereka terganggu. Oleh karena itu, ia menggagas Accessive.id pada tahun 2020 lalu.
Pendanaan program ini dilakukan dengan pendanaan dari program 1.000 Startup Digital Kemenkominfo bersama kedua rekannya, Bima Indra Permana dan Gaksa Gantara.Ia mengatakan aplikasi ini masih berada di tahap beta testing. Namun masyarakat sudah bisa mengakses aplikasi ini secara gratis melalui Playstore.
Fitur Utama
©©2012 smallbusinessindia.intuit.in
Aplikasi Accessive.id memiliki empat fitur utama yaitu pencarian tempat, detail aksesibilitas tempat, ulasan, serta open collaborative platform. Melalui fitur pencarian tempat, pengguna dapat menelusuri tempat melalui maps maupun list.
“Lalu lewat fitur detail aksesibilitas, pengguna bisa melihat informasi yang tersedia di suatu tempat seperti fasilitas ram, deskripsi audio dan fasilitas lainnya untuk semua disabilitas, lansia, serta kelemahan fisik lainnya,” kata Faqih dikutip dari Liputan6.com.
Selain itu ada fitur ulasan yang menyediakan tempat bagi pengguna untuk bercerita dan membagi pengalamannya tentang tempat-tempat yang telah dikunjungi. Lalu ada fitur open collaborative platform yang memberikan kesempatan bagi pengguna untuk membantu menambahkan berbagai informasi layanan disabilitas yang dimiliki suatu tempat. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Listyo Sigit Prabowo beri semangat ke disabilitas berprestasi jago komputer hingga diminta wajib lanjut S2.
Baca SelengkapnyaPria asal Trenggalek ini pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Baca SelengkapnyaFarrel menulis skripsi soal hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaPada 2022, BPS merilis angka penyandang disabilitas usia produktif di Indonesia sebesar 17 juta orang. Sementara, hanya 7,6 juta saja yang terserap dunia kerja.
Baca SelengkapnyaInklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
Baca SelengkapnyaGibran memotivasi para penyandang disabilitas di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPerjalanan pendidikan Raditya Arief Putrasetiawan bisa menjadi pemicu semangat banyak orang.
Baca SelengkapnyaKisah mahasiswa fakultas hukum ini sungguh menggugah. Keterbatasan tak menghalanginya menjadi sosok berprestasi.
Baca SelengkapnyaIni menguatkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melaksanakan kaidah keterbukaan informasi publik.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa aplikasi yang dapat digunakan penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaHasil penjualan buku itu nantinya akan diperuntukkan sebagai beasiswa pelatihan vokasional bagi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu dimanfaatkan Ipuk untuk memotivasi kelompok difabel.
Baca Selengkapnya