Mengenal Toyagama, Air Siap Minum Produksi UGM Berasal dari Mata Air Lokal
Toyagama merupakan air siap minum yang diproduksi secara mandiri oleh UGM untuk memenuhi kebutuhan air minum warga kampus.
Air minum merupakan salah satu kebutuhan penting untuk penunjang aktivitas sehari-hari manusia. Kekurangan air minum bisa berdampak pada dehidrasi, kelelahan, hingga kecerahan kulit.
Kebutuhan air minum ini juga penting bagi penunjang aktivitas mahasiswa. Di Universitas Gadjah Mada (UGM), ada layanan air minum gratis untuk mahasiswa bernama Toyagama.
-
Apa yang istimewa dari air Tuk Budoyo? Menurut penuturan warga sekitar, air itu awet dan tetap bening walau tiga tahun disimpan di botol.
-
Dimana sumber air Umbulan berada? Mata Air Umbulan yang terletak di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan adalah salah satu sumber air terbesar di Pulau Jawa.
-
Bagaimana sumber air bersih Dusun Sikatok? Air dari gunung dialirkan melalui pipa-pipa menuju rumah-rumah warga. Air itu tampak jernih.
-
Dimana letak sumber air Grogolan? Sumber mata air alami di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro ini selalu ramai pengunjung, terutama di musim kemarau panjang seperti sekarang.
-
Dimana letak Air Terjun Banyumala? Destinasi wisata air lainnya yang luar biasa, yaitu Air Terjun Banyumala. Wisata air ini berlokasi di Desa Wanagiri, Sukasada, Kabupaten Buleleng.
-
Di mana lokasi sumber mata air panas di Gunung Ungaran? Selain itu, di gunung Ungaran ini juga terdapat sumber mata air panas di dalamnya. Nantinya, wisatawan atau pendaki dapat menemukan banyak air terjun dan juga sumber mata air yang masih tampak asri.
Produk penyedia air minum itu bersumber dari Mata Air Umbul Pace. Mahasiswa UGM maupun masyarakat umum bisa menikmati layanan air minum ini melalui water fountain dan water dispenser yang tersedia di setiap fakultas.
Selain itu, Toyagama juga memiliki produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), galon, serta botol ukuran 330 ml, 600 ml, dan 1,5 liter.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Pembentukan Toyagama
Dikutip dari Ugm.ac.id, Toyagama merupakan air siap minum yang diproduksi secara mandiri oleh UGM untuk memenuhi kebutuhan air minum warga kampus. Pembangunan layanan air minum ini dilakukan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2014 sampai 2016. Air yang diolah di Toyagama sendiri berasal dari Umbul Pace, sebuah sumber mata air yang berada di lingkungan kampus UGM.
Air yang masih mentah dari sumber mata air itu selanjutnya diolah di Pabrik Toyagama. Pada awal pendiriannya, layanan Toyagama masih berupa air minum perpipaan yang dialirkan ke seluruh pelosok kampus dan dikonsumsi melalui water fountain dan water dispenser.
Praktis dan Gratis
Hilmy, salah seorang mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, mengatakan bahwa ia telah menggunakan fasilitas Toyagama sejak ia menjadi mahasiswa baru pada tahun 2022. Biasanya ia membawa botol minum kosong dari rumah untuk kemudian diisi di layanan fasilitas air minum Toyagama itu.
Testimoni serupa juga diungkapkan Jauza, mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Ia sudah sering mengisi botol air minum yang ia bawa dari rumah dengan air Toyagama. Kedua mahasiswa itu mengaku penggunaan Toyagama sangat praktis karena hanya membutuhkan botol air untuk diisi kembali. Selain itu fasilitas ini gratis dan dapat digunakan sewaktu-waktu kalau airnya habis.
Butuh Waktu Panjang
Dikutip dari Ugm.ac.id, proses pembuatan sistem Toyagama dilakukan dengan proses yang panjang. Proses yang dilakukan meliputi penyaringan melalui sand filter dan carbon filter, ultrafiltrasi, dan ultraviolet. Untuk AMDK, ada prosedur tambahan dengan melakukan ozonisasi sebagai disinfektan agar air lebih higenis dan awet. Air perpipaan diolah lebih lanjut dengan treatment ulang berupa filter dan UV pada masing-masing unit water fountain.
Selain itu, kualitas air juga selalu dicek secara berkala. Pengecekan harian dilakukan di laboratorium Toyagama, sedangkan pengecekan mingguan dan bulanan dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Mutu Toyagama juga telah diakui dengan sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM-RI. Produk air minum Toyagama juga telah memenuhi standar keamanan dan mutu pangan olahan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI).