Menggali Fakta Situs Tinjon, Gundukan Tanah yang Diduga Terkubur Candi
Merdeka.com - Di tanah Mataram, khususnya di daerah Kabupaten Sleman dan sekitarnya, banyak sekali ditemukan situs-situs candi. Diduga masih banyak candi yang terkubur di dalam tanah. Bahkan hingga kini reruntuhan yang menjadi bekas istana Kerajaan Mataram Kuno belum ditemukan.
Pencarian-pencarian bangunan bersejarah tersebut masih dilakukan hingga sekarang. Temuannya pun tak kalah unik. Di Dusun Tinjon, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, terdapat sebuah gundukan tanah. Di dalam gundukan tanah itu diduga terkubur sebuah candi.
Berikut selengkapnya:
-
Dimana gundukan tanah itu ditemukan? Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Dimana gundukan itu ditemukan? Ini ditemukan dalam proyek pembangunan jalan antara Dlouhé Dvory dan LÃpa, seperti yang diumumkan oleh Departemen Arkeologi Universitas Hradec Králové dalam sebuah unggahan Facebook pada 19 Juni.
-
Di mana Candi Prambanan berada? Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa isi gundukan tanah itu? Setelah kita bongkar, di dalam tanah itu kita tidak menemukan apapun. Sekilas jika diperhatikan gundukan tanah itu seperti makam baru. Padahal warga setempat tidak pernah merasa menguburkan warganya di lokasi tersebut,“ kata AKP Heru dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (24/6).
-
Dimana lokasi penemuan permukiman kuno? Penggalian dilakukan sepanjang A66, jalan utama yang melintasi wilayah tersebut dari barat ke timur, menghubungkan wilayah North Yorkshire dan Cumbria.
-
Dimana letak Candi Prambanan? Kompleks candi ini terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semaranag, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Stupa yang Besar
©YouTube/Purbakala Yogya BPCB DIY
Secara sekilas, yang tampak dari Situs Tinjon hanyalah hutan dan semak-semak kering. Di sana terdapat sebuah gundukan tanah yang cukup tinggi. Di sekitar gundukan itu terdapat batu candi berserakan yang beberapa di antaranya masih tersusun. Konon di gundukan itu terpendam sebuah stupa candi yang amat besar.
Yoses Tanzaq, arkeolog dari BPCB DIY menjelaskan, gundukan tanah itu berbentuk melingkar. Di atas gundukan itu tak ada tanaman yang bisa tumbuh dengan baik. Hal inilah yang mengindikasikan bahwa di dalamnya terdapat situs besar.
“Tekstur kondisi tanah sudah membentuk bundaran. Sebenarnya itu adalah stupa,” kata Yoses dikutip dari Buddhazine.com.
Sejarah Penemuan Situs Tinjon
©YouTube/Purbakala Yogya BPCB DIY
Pengelola Data Cagar Budaya dan Koleksi Museum BPCB DIY, Shinta Dwi Prasasti mengatakan, Situs Tinjon memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Pada abad ke-19, para peneliti Belanda telah berkunjung ke situs tersebut. Waktu itu, Situs Tinjon masih dapat ditemukan dalam kondisi berdiri.
Waktu itu, seorang pemuka agama bernama Brumun, masih menemukan situs dalam kondisi setengah berdiri. Saat itu, masih dijumpai pintu yang menghadap ke arah barat dan ruang yang berdiri separuh.
Namun dalam kunjungan peneliti selanjutnya, candi sudah ditemukan dalam keadaan runtuh. Pada catatan tahun 1920, bangunan candi di Situs Tinjon memiliki diameter 120 kaki.
Peninggalan Buddha
©YouTube/Purbakala Yogya BPCB DIY
Plt Kepala BPCB DIY, Dra Zaimul Azzah, M. Hum mengatakan bahwa kegiatan ekskavasi di Situs Tinjon baru digencarkan pada akhir tahun 2022. Pada saat itu tim ekskavasi menemukan banyak stupa-stupa kecil yang berserakan di sekitar candi.
Dari situ disimpulkan kalau Situs Tinjon merupakan peninggalan agama Buddha. Sementara itu Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Manggar Sari A, ke depan akan dilakukan studi-studi terhadap Situs Tinjon untuk pengembangan lebih lanjut.
“Banyaknya temuan ini sangat potensial untuk dikembangkan di masa yang akan datang. Apabila kita bisa melakukan rekontruksi dan pemugaran di situs ini, ke depan akan menjadi daya tarik yang sangat berharga karena di sekitar situs ini sudah ada objek wisata seperti Tebing Breksi dan Candi Ijo,” kata Manggar Sari dikutip dari kanal YouTube Purbakala Yogya BPCB DIY. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.
Baca SelengkapnyaUpas, sumur misterius di kompleks Candi Kedaton, Mojokerto, Jawa Timur, ini diyakini dulunya adalah pintu rahasia masuk istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaSelain terpusat di tengah, bebatuan juga terlihat menyebar di sekitar lokasi dari struktur mirip punden berundak tersebut.
Baca SelengkapnyaTak ada satupun warga yang tahu kapan makam itu berdiri
Baca SelengkapnyaCandi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaBangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual
Baca SelengkapnyaSitus peninggalan era Mataram Kuno ini pernah jadi sasaran para pemburu harta karun.
Baca SelengkapnyaLokasinya ada di tengah hutan dan cukup sulit untuk diakses
Baca SelengkapnyaSebuah istana megah peninggalan nenek moyang yang usianya mencapai 700 tahun ditemukan di ladang petani.
Baca Selengkapnya