Selamatkan Diri dari Kebakaran Kapal, Ini 3 Fakta 11 ABK yang Hilang di Lautan
Merdeka.com - Pada Selasa (16/5) pukul 23.15 WIB, KM Serba Prima 8 mengalami kebakaran di dekat Pulau Christmas, Australia. Dalam kapal itu diketahui ada 14 ABK. Mereka di sana untuk mencari ikan.
Saat mengetahui kebakaran tersebut, seluruh ABK berusaha untuk memadamkannya. Namun kobaran api terlanjur membesar. Mereka memutuskan melompat ke laut dengan berpegangan pada pelampung parasut atau jangkar apung.
Lalu seperti apa nasib para ABK ini? berikut selengkapnya:
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Nakhoda Pulang Lebih Dulu
©2021 REUTERS
Dilansir dari ANTARA, KM Serba Prima 8 diketahui berangkat dari Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) pada Rabu (5/4). Saat berangkat mereka membawa 14 ABK untuk mencari ikan di Samudra Hindia.
Sebelum mengalami kebakaran, nakhoda KM Serba Prima 8, Agus Setiawan, telah meminta izin kepada pemilik kapal agar bisa pulang terlebih dahulu karena istrinya melahirkan.Agus pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain yang masih satu perusahaan. Nakhoda diambil alih oleh Teguh Santoso.
Terjadinya Kebakaran
Kebakaran itu terjadi pada Selasa (16/5) pukul 23.15 WIB. Saat itu kapal berada di posisi 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur. Saat mengetahui kebakaran tersebut, seluruh ABK berusaha memadamkannya. Namun kobaran api tetap membesar. Mereka terpaksa melompat ke laut dengan pelampung.
Saat api mulai terlihat agak padam pada Rabu (17/5) pukul 04.00, dua ABK memisahkan diri karena berinisiatif mengejar KM Serba Prima 8 dan naik ke kapal. Sementara ABK lainnya masih berpegangan parasut.
Dua ABK yang diketahui bernama Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (38) itu berhasil diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2 pada Rabu (17/5) pukul 11.35 WIB. Kapal itu melintas di sekitar bangkai KM Serba Prima 8 dalam perjalanan pulang ke Cilacap. Akhirnya mereka tiba di Cilacap pada Jumat (19/5) pukul 02.35 WIB. Selanjutnya mereka diserahkan ke pihak terkait untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Pencarian Terhadap ABK yang Hilang
©2019 Merdeka.com/Imam Buhori
Puluhan kapal pencari ikan turut membantu pencarian terhadap 11 ABK yang dilaporkan hilang. Namun hingga Sabtu (20/5) siang, mereka belum diketahui keberadaannya. Berdasarkan informasi dari kapal-kapal di tengah laut pada Sabtu (20/5) pagi, ada salah satu kapal yang menemukan dua benda terapung dan diduga sempat digunakan ABK KM Serba Prima 8 sebagai sarana untuk berlindung. Namun saat ditemukan benda terapung itu tidak ada orangnya sama sekali.
Oleh karena itu, kapal-kapal yang satu rombongan dengan KM Serba Prima 8 menyebar di sekitar lokasi kejadian untuk mencari 11 ABK yang hilang. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), upaya pencarian terhadap 11 ABK akan dilakukan secara terus-menerus selama tujuh hari. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, penyebab kebakaran dan jumlah awak kapal wisata Sea Safari yang berada di dalamnya masih belum diketahui.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnyapenyebab kebakaran diduga berasal dari ledakan pada mesin pendingin (freezer) kapal saat aktivitas bongkar muat ikan.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaDipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnya