Peristiwa 23 Maret: Bandung Lautan Api, Ketahui Penyebab dan Kronologinya
Merdeka.com - Hari ini, 23 Maret pada tahun 1946 silam, terjadi peristiwa penting dan bersejarah yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Sekitar 200 ribu warga bersama para Tentara Republik Indonesia (kini TNI), membakar rumah dan harta benda mereka. Peristiwa ini menjadi catatan penting dan paling heroik yang dilakukan oleh rakyat dalam mempertahankan Republik Indonesia.
Bandung Lautan Api adalah satu dari sekian banyak aksi heroik yang mewarnai perjalanan hidup bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, aksi membakar rumah dan harta benda ini dianggap sebagai strategi paling tepat sebagai bentuk perlawanan terhadap tentara Sekutu di bawah komando Inggris.
Selain itu, aksi bumi hangus di Bandung pada saat itu juga dirasa paling ideal karena kekuatan pasukan RI tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan Nica. Untuk mengenang peristiwa bersejarah ini, banyak sekali seniman yang mengabadikannya dalam berbagai bentuk karya seni seperti lukisan, puisi, lagu, hingga film. Tentu saja, hal ini untuk menghargai dan menghormati aksi heroik para pahlawan yang telah berkorban demi mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Apa simbol perjuangan rakyat Indonesia? Bambu runcing adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
-
Bagaimana Soekarno menggambarkan semangat juang bangsa Indonesia? Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, 'Merdeka, merdeka atau mati'!
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Bagaimana para jawara banten melawan penjajah? Luar biasanya, para jawara tersebut mampu melawan kekuatan senjata berteknologi tinggi Belanda dan Jepang hanya dengan tangan kosong. Mereka sudah terkenal kebal sejak dulu, melalui ilmu tradisional yang digunakan dengan bijak.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
Lantas, apa sebenarnya latar belakang peristiwa Bandung Lautan Api dan bagaimana kronologinya? Simak ulasannya yang dilansir dari kemdikbud.go.id:
Penyebab dan Latar Belakang Bandung Lautan Api
©2020 Merdeka.com
Setelah proklamasi kemerdekaan RI, kondisi keamanan dan pertahanan Indonesia belum bisa dikatakan stabil. Sebab, beberapa daerah masih didominasi oleh perebutan kekuasaan dan pertempuran, salah satunya pertempuran Bandung Lautan Api.
Sebagaimana kita tahu, peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan RI. Peristiwa ini diawali dengan datangnya pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945. Sekutu meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, kecuali milik Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Polisi diserahkan kepada Sekutu.
Bentrokan antara TKR dengan Sekutu tidak bisa dihindari dan membuat kondisi di Bandung semakin memanas. TKR dan badan-badan perjuangan lainnya melancarkan serangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara. Tiga hari setelah penyerangan, MacDonald menyampaikan ultimatumnya untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara.
Ultimatum untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara tersebut harus dilaksanakan paling lambat pukul 12.00 tanggal 29 November 1945. Dengan adanya ultimatum tersebut, Sekutu membagi kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka, sedangkan Bandung Selatan kekuasaan pemerintah RI. Semenjak pembagian kekuasaan tersebut, berbagai pertempuran terjadi, hal inilah yang nantinya menjadi penyebab meletusnya peristiwa Bandung Lautan Api.
Kronologi Bandung Lautan Api
©istimewa
Seperti yang sudah diketahui, peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan kedatangan pasukan Inggris pada 12 Oktober 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, pasukan Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang ke Indonesia setelah menaklukkan Jepang pada Perang Dunia II.
Awalnya, kedatangan mereka hanya untuk membebaskan tentara Inggris dari tahanan Jepang. Namun, ternyata NICA membonceng tentara Inggris dan ingin menguasai Indonesia kembali. Tentu saja, terjadi perlawanan dari rakyat Indonesia atas hadirnya Belanda.
Akhirnya, kedatangan NICA dan Inggris disambut oleh rakyat Indonesia dengan caci maki dan serangan-serangan terhadap pasukan Inggris yang dianggap membantu NICA. Tak hanya itu, Kolonel MacDonald selaku panglima perang Sekutu memberikan ultimatum bahwa penduduk pribumi di Bandung Utara harus pindah ke selatan. Bahkan, jika ada penduduk pribumi di Bandung Utara yang masih bertahan, akan ditahan dan ditembak mati.
Ketika Para Pejuang Membumihanguskan Bandung
©istimewa
Ultimatum untuk meninggalkan Bandung Utara tersebut tidak digubris sama sekali oleh rakyat Indonesia. Pertempuran tak terhindarkan, beberapa pos Sekutu di Bandung menjadi sasaran penyerbuan. Angkatan perang RI juga melakukan penyerangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara.
Letnan Jenderal Montagu Stopford selaku Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, memperingatkan Perdana Mentri RI yaitu Soetan Sjahrir agar militer Indonesia meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer. Merespons ultimatum tersebut, pada 24 Maret 1946, Tentara Republik Indonesia di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membakar atau membumihanguskan Bandung.
Sebelum mengungsi dan meninggalkan rumah, warga membakar rumahnya terlebih dahulu. Bahkan, pasukan TRI memiliki rencana yang lebih besar lagi, yaitu akan membakar Bandung secara total pada 24 Maret 1946 pada pukul 24.00, namun rencana ini gagal karena pada pukul 20.00 dinamit meledak di Gedung Indische Restaurant.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Betapa seramnya peristiwa itu, hingga memunculkan duka lantaran sosok heroiknya berakhir tragis. Toha bersama beberapa pasukan kemerdekaan didapati gugur
Baca SelengkapnyaSetelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.
Baca SelengkapnyaBeredar video animasi dari Malaysia berisi lagu Hello Kuala Lumpur yang diduga menjiplak lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Pahlawan adalah salah satu cara menghargai jasa para Pahlawan. Namun apa itu Hari Pahlawan?
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSerangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca Selengkapnya74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaTanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Baca SelengkapnyaPertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak bisa dilepaskan dari keberadaan kereta api.
Baca SelengkapnyaPuncak dari penyerbuan ini adalah pengibaran bendera merah putih di markas tentara Belanda di Bukit Teling.
Baca Selengkapnya