Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PMS adalah Premenstrual Syndrome, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

PMS adalah Premenstrual Syndrome, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya Ilustrasi PMS. ©2012 Shutterstock/stefanolunardi

Merdeka.com - PMS adalah premenstrual syndrome yang kerap dirasakan wanita sebelum menstruasi. Gejala PMS bisa berupa perubahan fisik, perubahan emosi, dan perubahan perilaku. Biasanya, kondisi ini dialami wanita 1-2 minggu sebelum hari pertama menstruasi setiap bulannya.

Melansir dari Mayo Clinic, sekitar 50% dari wanita yang menderita pramenstruasi ini berusia sekitar 20-30 tahun. Sementara itu, gejala PMS dimulai sekitar hari ke-14 dan berlangsung hingga tujuh hari setelah menstruasi dimulai.

Tingkat keparahan PMS yang muncul berbeda-beda pada setiap wanita, mulai dari ringan, seperti kelelahan, hingga berat, seperti depresi. Umumnya, gejala PMS terjadi setelah proses ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dan sebelum haid mulai.

Lantas, apa sebenarnya penyebab PMS dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Mayo Clinic:

Penyebab PMS

ilustrasi pms

Karuka/Shutterstock.com

PMS adalah pramenstrual syndrome yang disebabkan oleh beberapa faktor, baik secara fisik maupun psikis. Adapun beberapa penyebab PMS yang paling umum dialami oleh wanita, di antaranya sebagai berikut:

Perubahan Hormon

Salah satu penyebab PMS yang paling umum dialami wanita adalah perubahan hormon. Naik turunnya hormon pada wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron, dapat memicu terjadinya PMS. Biasanya, kondisi ini akan hilang jika wanita mengalami kehamilan atau telah menopause.

Perubahan Kimia di Otak

Penyebab PMS yang kerap dialami wanita selanjutnya, yaitu perubahan kimia di otak. Perubahan seretonin pada otak memainkan peran penting dalam suasana hari, sehingga bisa memicu gejala PMS. Selain itu, jumlah serotonin yang tidak cukup juga dapat menyebabkan depresi prahaid, kelelahan, ngidam makanan, dan masalah tidur.

Depresi

Selain perubahan hormon dan perubahan kimia di otak, depresi atau gangguan mood juga bisa menjadi penyebab PMS. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kurang berolahraga, penyalahgunaan obat-obatan, trauma fisik, dan riwayat PMS dalam keluarga.

Gejala PMS

ilustrasi pms

©©2012 Shutterstock/Bartosz Ostrowski

Sebagaimana kita tahu, gejala PMS adalah mencakup gangguan fisik maupun emosional. Biasanya, kondisi ini terjadi setelah ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur) dan sebelum haid dimulai. Berikut beberapa gejala PMS yang perlu diwaspadai, seperti:

• Payudara terasa nyeri

• Pembengkakan pada tangan atau kaki

• Perut kembung

• Tumbuh jerawat

• Berat badan bertambah

• Sakit kepala

• Nyeri otot

• Nafsu makan meningkat

• Konsentrasi memburuk

Cara Mengatasi PMS

ilustrasi pms

©©2012 Merdeka.com

Cara mengatasi PMS tergantung pada tingkat keparahan PMS yang dialami penderita. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, ada beberapa cara mengatasi PMS lainnya, di antaranya:

Pola Makan Sehat

Cara mengatasi PMS secara alami yang pertama adalah menerapkan pola makan sehat. Beberapa makanan yang kaya karbohidrat kompleks dapat mengurangi mood swing. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti yogurt dan sayuran hijau untuk mengurangi gejala PMS.

Pemberian Obat-obatan

Cara mengatasi PMS selanjutnya, yaitu pemberian obat-obatan. Biasanya, dokter akan memberikan obat antinyeri berupa obat anti-inflamasi nonsteroid untuk mengurangi gejala PMS. Obat ini dipercaya dapat mengurangi kram perut dan rasa tidak nyaman di payudara.

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat antidepresan berupa selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Obat ini merupakan pengobatan lini pertama untuk pasien PMS yang perah dan berfungsi untuk mengatasi gangguan suasana hati. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari Mood Swing hingga Nafsu Makan Meningkat, Ini 10 Tanda yang Perlu Diketahui Wanita Terutama Remaja
Dari Mood Swing hingga Nafsu Makan Meningkat, Ini 10 Tanda yang Perlu Diketahui Wanita Terutama Remaja

Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda, namun secara umum, siklus ini terjadi setiap 28 hingga 35 hari dan berlangsung selama 5 hingga 7 hari.

Baca Selengkapnya
Perbedaan PMS dan PMDD yang Wajib Diketahui, Mulai dari Gejala hingga Pengaruhnya
Perbedaan PMS dan PMDD yang Wajib Diketahui, Mulai dari Gejala hingga Pengaruhnya

Meskipun PMS dan PMDD memiliki kesamaan yaitu terjadi sebelum menstruasi, kedua kondisi ini berbeda dalam hal dampaknya terhadap kualitas hidup.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Mood Swing saat PMS, Wanita Wajib Tahu
Cara Mengatasi Mood Swing saat PMS, Wanita Wajib Tahu

Mood swing saat PMS terkadang menjadi hal yang membingungkan bagi banyak wanita.

Baca Selengkapnya
Ovulasi Bikin Perempuan Moody? Ternyata Ini Penjelasannya
Ovulasi Bikin Perempuan Moody? Ternyata Ini Penjelasannya

Saat masa ovulasi, suasana hati perempuan bisa menjadi sangat labil. Perasaan yang semula baik-baik saja bisa berubah menjadi sangat buruk dalam sekejap.

Baca Selengkapnya
15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai
15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Dismenore secara Alami, Salah Satunya dengan Kompres
Cara Mengatasi Dismenore secara Alami, Salah Satunya dengan Kompres

Dismenore adalah istilah medis untuk nyeri atau kram yang terjadi di perut bagian bawah saat menstruasi. Kondisi ini bisa diredakan dengan cara-cara alami.

Baca Selengkapnya
Gejala Sakit Kepala Hormonal, Ketahui Cara Mengatasinya
Gejala Sakit Kepala Hormonal, Ketahui Cara Mengatasinya

Sakit kepala hormonal sering terjadi pada wanita. Ketahui gejalanya.

Baca Selengkapnya