Ramah Lingkungan, Mahasiswa UGM Ciptakan Inovasi Ini untuk Serap Limbah Laundry
Merdeka.com - Di kota-kota besar, pencemaran lingkungan semakin buruk. Limbah-limbah rumah tangga dibuang di sembarang tempat seperti di sungai maupun di tempat-tempat umum.
Salah satu limbah yang pengaruhnya paling besar terhadap lingkungan adalah limbah laundry. Seiring waktu, usaha laundry semakin menjamur karena menawarkan solusi praktis bagi orang-orang sibuk yang tidak punya waktu untuk mencuci baju sendiri.
Namun keberadaan usaha laundry ini bukannya tanpa masalah. Justru keberadaannya bisa memunculkan persoalan pencemaran lingkungan dari air limbah yang sering kali dibuang langsung ke saluran air tanpa pengolahan terlebih dahulu.
-
Apa yang dibuat mahasiswa UGM dari sampah plastik? Dalam pemberdayaan itu, mereka menciptakan inovasi berupa produk meja dan kursi yang terbuat dari sampah plastik.
-
Mengapa warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Tak ada pilihan lain dari warga, karena ini cara tercepat agar kebutuhan mencucinya bisa terpenuhi.
-
Apa yang diatasi dengan inovasi ramah lingkungan? Permasalahan lingkungan dapat diatasi dengan mendorong inovasi ramah lingkungan, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang barang, menghemat air dan listrik, menghindari plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah untuk melestarikan sumber daya alam.
-
Bagaimana cara warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Terpantau di lokasi, sejumlah ibu rumah tangga bergantian mencuci pakaian keluarga mereka karena air di rumahnya sudah tidak bisa mengalir.
-
Dimana warga Majalengka mencuci pakaian? Di Desa Bantrangsana, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, musim kemarau turut berdampak, hingga warga terpaksa mencuci pakaian di Sungai Cideres yang keruh.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
Latar belakang inilah yang membuat lima mahasiswa UGM menciptakan inovasi untuk mengurangi dampak buruk dari limbah laundry itu. Seperti apa inovasi mereka? Berikut selengkapnya:
Memanfaatkan Limbah
©2022 Merdeka.com/Imam Buhori
Inovasi yang dilakukan kelima mahasiswa UGM itu terbilang unik. Karena untuk menyerap limbah yang dihasilkan daru usaha laundry, mereka menggunakan jenis limbah lain, yaitu limbah styrofoam dan limbah cangkang udang. Kelima mahasiswa itu sendiri adalah Mahendrea Nora, Virna Agustisari, Adyatma Bhagaskara, Alice Lim (Fakultas MIPA), dan Hardian Ridho Alfalah (Fakultas Biologi).
“Kami memanfaatkan peluang dari melimpahnya jumlah limbah styrofoam dan kulit udang untuk menciptakan membran yang mampu mengatasi permasalahan limbah laundry ini,” kata Hardian Ridho, salah satu dari lima mahasiswa UGM itu.
Dapat Serap Limbah dalam Jumlah Besar
©2022 Merdeka.com/Imam Buhori
Mahasiswa lainnya, Mandrea, menjelaskan bahwa hasil cucian laundry yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu akan menghasilkan limbah cair yang mengandung surfaktan berbahaya. Salah satunya adalah zat Alkil Benzena Sulfonat (ABS) yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Oleh sebab itu, kelima mahasiswa itu berinovasi dengan membuat membran dari limbah styrofoam yang dapat menyerap komponen ABS. Mandrea menjelaskan, styrofoam bersifat non-biodegradable yang dapat menyumbang penumpukan limbah sehingga diperlukan pengolahan secara kimia melalui isolasi dan konversi kandungan polistirena di dalamnya menjadi polistirena sulfonat (PSS).
Sedangkan kitosan dari limbah kulit udang digunakan sebagai polikatonik yang dapat menyerap limbah dalam jumlah besar.
Kutub Positif dan Negatif
Shutterstock/montego
Mandrea menyampaikan kombinasi antara PSS dengan kitosan dapat menghasilkan adsorben berupa membran polielektrolit yang dapat diibaratkan sebagai bola dengan kutub positif dan negatif. Kutub positif mewakili kitosan yang berfungsi untuk menarik ABS pada limbah laundry, sedangkan kutub negatif mewakili PSS yang berperan sebagai penguat struktur membran.
“Inovasi membran PSS-kitosan ini diharapkan menjadi inisiator dalam pengembangan adsorben ramah lingkungan. Pembuatan membran ini melibatkan pemanfaatan limbah yang berasal dari lingkungan sehingga selain menciptakan lingkungan yang bebas oleh limbah laundry, juga dapat mengatasi persoalan limbah styrofoam dan kulit udang,” pungkas Mandrea. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaDetergen ini hanya menghasilkan sedikit busa karena dibuat dari bahan alami sehingga tidak membuat kulit iritasi dan tidak mencemari ekosistem air.
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaInovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mengolah limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBerikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.
Baca SelengkapnyaPengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaBegini kisah dosen Unisba rela urus sampah di kampus
Baca SelengkapnyaHal ini selaras untuk mendukung pemerintah dalam upaya menangani perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaAjang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca Selengkapnya