4 Fakta Penemuan Dompet hingga Jenazah Kopilot Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Merdeka.com - Tim penyelam TNI Angkatan Laut menemukan dompet yang diduga milik salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ182 bernama Rahmania Ekananda.
"Pemilik dompet bernama Rahmania Ekananda," ungkap Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan di atas KRI Rigel-933, dikutip dari Antara, Selasa (12/1).
Isi Dompet Korban
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Di dalam dompet tersebut juga terdapat identitas dua anaknya, yakni Fazila Ammara dan Fatima Ashalina. Selain itu, juga terdapat beberapa identitas lain, salah satunya yakni kartu jaminan kesehatan. Serta uang ratusan ribu rupiah dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.
Sesuai identitas yang tertera, Rahmania Ekananda beralamatkan di Jalan Dendrobium Nomor 7, Taman Kota Madiun, Kediri, Jawa Timur.
Rahmania dan dua anaknya terdaftar pada manifest pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Jenazah Kopilot Ditemukan
Selanjutnya, jenazah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto yang juga menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air telah ditemukan. Keluarga korban mengucapkan rasa terima kasih setelah mendapat kabar tersebut.
"Terima kasih pak infonya," ujar kakak Fadly, Juan Setiadi, Selasa (12/1) malam, dikutip dari Liputan6.com.
Saat dikorfirmasi mengenai rencana penjemputan jenazah dan pemakaman sang adik, Juan mengaku masih mengoordinasikannya dengan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Juan menceritakan sosok Fadly yang periang dan dekat dengan kedua orang tuanya.
"Adik saya yang nomor tiga ini periang. Beliau paling rame dibanding kami semua dan paling dekat dengan ibu," ungkapnya.
Pekerja Keras
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 2011 itu juga dikenang sebagai sosok yang pekerja keras dan tekun dalam meraih impiannya.
"Adik saya sangat pekerja keras. Dia dulu di Boeing menjadi kru kantor. Lalu mendapat kesempatan untuk pendidikan Boeing di tahun 2016-2017 sebagai co-pilot," imbuh Juan.
Sebelumnya, lanjut Juan, sang adik sempat mengajak tiga generasi keluarga untuk berfoto bersama.
"Saya pribadi baru sadar setelah kejadian ini. Pada akhir bulan Desember beliau mengajak tiga generasi keluarga yang isinya cowok semua untuk berfoto bersama. Kami baru sadar ini mungkin firasat dari beliau," terangnya.
Hilang Kontak
Saat kejadian, Fadly yang saat itu menjadi ekstra-kru pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke Pontianak dengan tujuan mengendarai pesawat lain.
"Beliau sebagai kru-ekstra dan duduk di bangku nomor 40. Jadi beliau ini naik Sriwijaya dengan tujuan ke Pontianak untuk misi mengendarai pesawat lain dengan tujuan lain," ungkap Juan.
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan pada Sabtu, 9 Januari 2021. Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, pencarian bangkai pesawat dan para korban masih terus dilakukan di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaBarang berharga tersebut, yakni satu buah cincin emas, dua cincin emas berlian, uang USD 300 dan uang SGD 300.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut jenis pesawat jatuh di kawasan BSD tersebut PK-IFP.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang meninggal dunia terkait insiden pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaSeorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca Selengkapnya