6 Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem, Waspadai Gejalanya
![6 Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem, Waspadai Gejalanya](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/08/25/1465978/540x270/6-penyakit-yang-biasa-muncul-pada-saat-cuaca-ekstrem-waspadai-gejalanya.jpg)
Merdeka.com - Beberapa jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem ini memang cukup umum namun tetap patut untuk diwaspadai. Ya, hidup di daerah tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa membuat Indonesia kerap mengalami pergantian cuaca yang cukup drastis hanya dalam waktu singkat.
Anda pasti pernah mengalami suatu hari di mana pada siangnya cuaca sangat panas kering dan menyengat, lalu tiba-tiba menjelang sore cuaca berubah menjadi berhujan disertai angin kencang. Cuaca-cuaca ekstrem seperti ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan pada banyak orang.
Hari-hari panjang yang didominasi oleh hujan angin atau kemarau yang panas juga dapat memunculkan banyak penyakit. Umumnya, jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem adalah flu, meriang, batuk, sakit kepala, dan sejenisnya.
-
Siapa yang rentan terkena penyakit di cuaca ekstrem? Menurut dr. Ngabila Salama, MKM, seorang ahli kesehatan masyarakat, anak-anak lebih mudah terpapar penyakit seperti dehidrasi dan infeksi pada saat cuaca ekstrem.
-
Kapan cuaca ekstrem terjadi di Indonesia? Di Indonesia, fenomena ini sering terjadi, terutama selama musim penghujan yang panjang, khususnya di akhir dan awal tahun.
-
Apa saja penyakit akibat cuaca panas? Berikut adalah beberapa penyakit akibat cuaca panas yang wajib kita waspadai. Heat stroke atau sengatan panas Ini adalah kondisi yang paling serius dan berbahaya akibat cuaca panas. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 41°C atau lebih, dan sistem pengaturan suhu tubuh gagal berfungsi. Gejala heat stroke antara lain kulit kering dan merah, gangguan mental atau perilaku, kejang, koma, atau bahkan kematian. Heat stroke membutuhkan penanganan medis segera. Heat exhaustion atau kelelahan akibat panas Ini adalah kondisi yang lebih ringan daripada heat stroke, tetapi tetap perlu diwaspadai. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit akibat keringat berlebih. Gejala heat exhaustion antara lain kulit lembap dan pucat, pusing, mual, muntah, lemah, denyut jantung cepat, dan tekanan darah rendah. Kram otot akibat panas Ini adalah kondisi yang paling ringan akibat cuaca panas. Kram otot terjadi ketika otot-otot kaki, tangan, atau perut berkontraksi secara tiba-tiba dan menyakitkan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan dan garam dalam tubuh. Ruam panas atau biang keringat Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan menyebabkan ruam merah atau benjolan kecil pada kulit. Ruam panas bisa gatal dan menyengat. Ruam panas biasanya muncul di area tubuh yang tertutup pakaian atau lipatan kulit, seperti leher, dada, punggung, ketiak, atau selangkangan. Dehidrasi Ini adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Gejala dehidrasi antara lain haus, mulut kering, mata cekung, kulit kusam, urine berwarna gelap, dan pusing. Dehidrasi bisa sebabkan gangguan fungsi ginjal, otak, jantung, dan darah. Luka bakar matahari atau sunburn Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Gejala luka bakar matahari antara lain kulit merah, bengkak, panas, nyeri, atau melepuh. Luka bakar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
-
Penyakit apa yang sering muncul di musim hujan? Walaupun flu dan demam merupakan penyakit yang paling umum terjadi saat musim hujan, terdapat sejumlah penyakit lain yang juga patut diwaspadai.
-
Apa saja penyakit yang sering muncul di musim hujan? Walaupun flu dan demam merupakan penyakit yang paling umum terjadi saat musim hujan, ada beberapa penyakit lain yang juga patut diwaspadai. Beberapa penyakit yang muncul selama musim hujan dapat berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai apa saja jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem tersebut yang perlu untuk Anda ketahui.
Jenis Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem
Mengutip laman ugm.ac.id, dr. Novrida, AAK., Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM menjelaskan bahwa umumnya terdapat beberapa penyakit yang sering timbul saat cuaca ekstrem di antaranya seperti batuk, pilek, serta ISPA.
Di cuaca biasa, batuk dan pilek biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari. Namun, jika terjadi dalam cuaca ekstrem penyakit-penyakit ini bisa bertahan lebih lama dalam tubuh, yakni dengan durasi lebih dari tujuh hari.
Memerlukan kunjungan ke dokter secara berulang apabila Anda mengalami jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem ini. Padahal, dalam cuaca biasa penyakit-penyakit ini bisa diobati dengan mengonsumsi obat-obatan apotek atau 1 kali kunjungan dokter saja.
Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah terserang virus dan bakteri penyebab penyakit. Perhatikan pula waktu asupan makanan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan beristirahat yang cukup. Berikut 6 jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem tersebut;
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang pertama adalah infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Mengutip liputan6, dr Evi Silviana, Sp.A dari RS Siloam Silampari menyebut bahwa yang paling mudah terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah anak-anak terutama balita. Hal ini dikarenakan sistem imun tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna.
Lanjutnya, ISPA biasanya muncul disertai dengan sejumlah gejala lain seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan yang menyebabkan sakit ketika menelan, nyeri otot, batuk, mata kemerahan, dan pilek. Dan yang paling penting untuk Anda ketahui adalah, penyakit ini bisa menular.
Pasien yang terjangkit ISPA, apabila batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung dapat membuat virus dan bakteri dari penyakit tersebut menyebar melalui droplet di udara dan terhirup oleh orang-orang yang sehat. Tak hanya anak-anak saja yang berpotensi mudah terserang ISPA, karena penyakit ini bisa menjangkiti orang dari berbagai jenis usia.
2. Sakit Kepala
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem adalah sakit kepala. Dikutip dari laman hallosehat, saat musim pancaroba berlangsung tekanan udara umumnya menurun dan kelembapan udara mengalami kenaikan tajam. Suhu udara juga dapat turun secara tiba-tiba. Hal inilah yang lantas memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.
Sementara, cuaca dingin yang ekstrem atau pancaran sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu hal-hal seperti ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Cuaca ekstrem yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.
3. Batuk Pilek
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang ketiga adalah batuk dan pilek. Pada musim pancaroba di mana pergantian cuaca dikenal terjadi secara ekstrem, perkembangbiakan virus influenza dan rhinovirus juga bertambah masif. Perubahan cuaca dari dingin ke hangat juga umumnya membuat banyak orang keluar dari rumah untuk sekadar berjalan-jalan dan bertemu dengan banyak orang.
Pada saat inilah sebenarnya persebaran penyakit menjadi lebih mudah terjadi. Batuk dan pilek adalah kondisi yang akan sering Anda jumpai diderita oleh kebanyakan orang saat cuaca sedang tidak jelas. Batuk, hidung tersumbat, pilek, meriang, deman, dan bersin-bersin adalah jenis-jenis gejala yang akan selalu muncul. Untuk encegah penyebarannya sekaligs melindungi diri dan orang-orang sekitar, pastikan untuk selalu mengenakan masker pada saat bepergian.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang ke empat adalah Demam Berdarah Dengue atau (DBD). Penyakit yang satu ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang banyak berkembang biak saat cuaca ekstrem seperti musim pancaroba. Genangan-genangan air di sekitar lingkungan tempat tinggal adalah tempat nyamuk ini berkembang biak.
Mengutip laman EMC.id, gejala DBD antara lain sakit kepala, demam tinggi secara tiba-tiba, nyeri otot dan sendi, mual, dan muntah, serta muncul bintik-bintik merah pada kulit. Pencegahan DBD yang paling efektif menurut Kementerian Kesehatan RI yaitu memberantas sarang nyamuk dengan langkah 3M Plus seperti;
Lalu, plus yang dimaksud dalam 3M Plus adalah:
5. Asma dan Alergi
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem nomor lima adalah asma. Angin kencang saat pancaroba seringkali membawa debu dan serbuk sari tumbuhan yang bisa memicu asma dan alergi pada beberapa orang. Serangan penyakit asma dan alergi biasanya terjadi lantaran saluran udara mengalami peradangan akibat hal tersebut.
Ketika suhu di lingkungan sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadilah peradangan. Kondisi ini akan menjadi semakin parah apabila Anda harus melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka.
Agar terhindar dari alergi akibat debu, disarankan bagi Anda untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Dengan mMenerapkan gaya hidup yang sehat dan rutim mengonsumsi vitamin, Anda dapat meningkatkan stamina dam daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
6. Diare
Jenispenyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem lainnya adalah diare. Ya, diare merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai pada saat cuaca sedang tak menentu. Diare bisa terjadi saat virus dan bakteri terbawa angin dan melekat di makanan yang akan Anda santap. Inilah hal utama yang menyebabkan diare.
Untuk mencegah diri Anda terserang diare, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan juga makanan-makanan yang akan dikonsumsi. Anda juga harus membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas, serta menghindari terlalu banyak jajan sembarangan karena virus dan bakteri penyebab diare bisa ada di antaranya. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya, Penting Dipelajari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/13/1710313053977-76p83.jpeg)
Dari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca Selengkapnya![Penyebab Hujan di Indonesia Tak Menentu Belakangan Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/20/1708415723053-auf1c.jpeg)
Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca Selengkapnya![Pancaroba Adalah Peralihan Musim yang Tidak Menentu, Ketahui Ciri-ciri dan Penyakit yang Sering Muncul](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/30/1717059438199-6e743.jpeg)
Perubahan cuaca yang tidak stabil ini kerap membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga aktivitas sehari-hari.
Baca Selengkapnya![Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/4/1709515773749-9wwvy.jpeg)
Cuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.
Baca Selengkapnya![Analisis BRIN soal Penyebab Muncul Banyak Siklon Tropis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/18/1710747978464-286hk.jpeg)
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca Selengkapnya![Dampak Tinggal di Negara Tropis Terhadap Kesehatan Kulit dan Cara Melindunginya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/30/1690694496017-wp09d.jpeg)
Tinggal di negara tropis menyebabkan sejumlah masalah rentan dialami kulit.
Baca Selengkapnya![Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/4/11/1712797150035-yhsifk.jpeg)
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya![FOTO: Potret Jakarta Terpanggang Cuaca Panas, Suhu 33 Derajat Celcius tapi Terasa 39 Derajat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/8/1715153042111-q9c2k.jpeg)
Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu, fenomena cuaca panas ini tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.
Baca Selengkapnya![Contoh Perubahan Cuaca Beserta Penyebabnya, Menarik Dipelajari](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/24/1708749740199-19y9n.jpeg)
Perubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca Selengkapnya![INFOGRAFIS: Penyebab Cuaca Panas Terik di Indonesia Mei 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/6/1714984008384-ugny2.jpeg)
Cuaca di Indonesia panas terik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celcius
Baca Selengkapnya![7 Dampak Buruk Hawa Panas dan Kelembapan Udara Tinggi terhadap Kesehatan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/16/1715872455595-ebvt.jpeg)
Berada di negara dengan tingkat kelembapan tinggi bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan bagi diri kita.
Baca Selengkapnya![Jangan Lengah, Cuaca Panas Ekstrem Bisa Bikin Risiko Stroke Naik](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/30/1698639113754-x51dh.jpeg)
Cuaca panas ekstrem secara tidak langsung bisa meningkatkan risiko stroke.
Baca Selengkapnya