Dulunya Rukun, Jalan Rumah Warga Surabaya Kini Justru Ditembok Tetangga
Merdeka.com - Konflik antar warga terkait penutupan jalan rumah terjadi di Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur terus berlanjut. Kali ini, Wali Kota Surabaya Armuji turun tangan untuk memediasi warganya yang terlibat konflik.
"Kemarin (3/12) saya sidak ke sana, saya mencoba memediasi warga yang berseteru agar akses jalan itu bisa dibuka," tutur Cak Ji, sapaan akrab Armuji melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.
Terlebih menurut kesaksian masyarakat setempat, para pendahulu warga yang terlibat konflik dulunya hidup rukun secara berdampingan. Konflik yang terjadi pada generasi keempat di masing-masing keluarga itu tentu tak diharapkan oleh para pendahulunya.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang terjadi pada Keraton Surabaya? Sayangnya, pada tahun 1625, Surabaya jatuh ke tangan kerajaan Mataram.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
Awal Konflik
©2023 Merdeka.com/Dok. Diskominfo Surabaya
Perseteruan itu bermula saat pemilik tanah menjualnya menjadi beberapa bagian. Para pembeli kemudian membangun rumah dengan posisi berbeda satu sama lain. Satu rumah menghadap ke barat, satu rumah menghadap ke timur, dan satu rumah yang tepat berada di tengah menghadap ke utara.
Seiring berjalannya waktu, status kepemilikan tanah tersebut memasuki generasi keempat. Dari sinilah permasalahan dimulai. Warga yang rumahnya tepat berada di tengah menutup akses jalan di kiri dan kanan halamannya. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama dua rumah warga lainnya.
"Memang jalan akses tidak ada diperjanjian jual beli karena orang dahulu dasarnya adalah saling percaya. Sekarang tanah sejengkal di Surabaya harganya mahal, dari situ muncul permasalahan," ungkap Cak Ji, dikutip dari ANTARA.
Ajak Saling Pengertian
Wali Kota Surabaya itu mengatakan bahwa status kepemilikan tanah yang ditembok memang milik warga yang bersangkutan. Namun, selama ini tanah tersebut menjadi jalan utama pemilik rumah lain.
Untuk itu, Wawali Armuji datang sebagai mediator agar kedua belah pihak mendapatkan titik temu.
"Saya semuanya tidak kaku-kakuan. Pemilik tanah awal Pak Rahman nanti memberikan akses jalan satu meter dan Pak Dasmiran setengah meter, yang penting sepeda motor bisa lewat," pinta Cak Ji.
Lebih lanjut, Wawali Surabaya itu meminta sikap tenggang rasa dan tepo slira dihidupkan kembali di tengah kehidupan kampung perkotaan. Kepedulian antarsesama warga perlu dijaga agar tercipta kehidupan yang harmonis.
"Apabila berbicara peraturan, ya, saya cek nanti Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya, kalau tidak ada harus dibongkar. Tapi kami (pemkot) kan tidak seperti itu. Mari saling mengerti dalam hidup bertetangga," tandasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut masalah yang terjadi sampai warga Desa Gabusan Blora kompak saling tutup akses jalan.
Baca SelengkapnyaMediasi itu terkait dengan keberatan pihak sekolah yamg ditarik iuran Rp35 juta untuk 4 RW.
Baca SelengkapnyaRumah wanita ini kerap dilempar batu oleh tetangga. Begini kronologinya yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaSelama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.
Baca SelengkapnyaSegala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Baca SelengkapnyaRombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
Baca SelengkapnyaKorban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.
Baca SelengkapnyaSebuah rumah tampak terbelah oleh jalanan besar. Video ini sukses mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaJembatan megah itu dibuat warga Demaan, Kabupaten Jepara, dengan biaya Rp250 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi menambahkan, permasalahan dua desa ini yakni Desa Mandiangin dan Desa Rengkiling sudah lama terjadi.
Baca Selengkapnya