Keseruan Sedekah Laut di Tuban, Tumpeng dan Kepala Kerbau Diarak Keliling Kampung
Merdeka.com - Tuban sebagai daerah pesisir memiliki potensi yang tak kalah dengan daerah lain. Para nelayan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, memiliki tradisi unik berupa sedekah laut. Tradisi itu sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang dan dilaksanakan secara turun-temurun.
Salah satu daya tarik tradisi ini ialah kapal-kapal kecil yang dilarungkan ke tengah laut. Selain itu, yang paling ditunggu-tunggu ialah saat puluhan perahu dengan hiasan bendera berlayar bersama mengawal pelarungan sesaji yang disediakan masyarakat.
Bentuk Syukur
-
Bagaimana cara nelayan merayakan Larung Kepala Kerbau? Pesta Bersenang-senang Saat Larung Kepala Kerbau atau Tradisi Lomban digelar, baik itu masyarakat biasa atau nelayan turut tumpah ruah dalam kegembiraan dan menghabiskan waktu bersenang-senang di laut. Selain itu, ada juga lomba menangkap bebek dan angsa yang dilepaskan ke tengah laut. Kemudian ada lomba mengambil barang yang dilempar dari perahu.
-
Bagaimana cara warga Brebes merayakan sedekah laut? Acara tersebut dimulai dengan arak-arakan yang diiringi aneka kesenian tradisional seperti buroq, kuda lumping, dan tarian tradisional.
-
Bagaimana Sedekah Laut Tambaklorok dilakukan? Acara itu digelar secara swadaya di mana para nelayan merogoh kocek sendiri untuk kesuksesan acara tersebut. Hal ini dikarenakan bantuan yang diharapkan dari pemerintah tidak bisa didapatkan. 'Kita sudah mengajukan ke Dinas Pariwisata pada Mei 2023 tidak ada anggaran, dari dinas kota menganggarkan tidak bisa, mau tidak mau tahun 2024 ini harus diadakan. Karena kita nguri-nguri budaya,' kata Suwartono selaku ketua panitia.
-
Kenapa nelayan di Brebes melakukan sedekah laut? Sedekah laut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rejeki berupa tangkapan ikan.
-
Apa yang dilakukan di Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan. Para nelayan di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, biasanya menggelar acara sedekah laut setahun sekali. Acara itu biasanya berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
-
Kenapa Sedekah Laut Tambaklorok diadakan? Acara tersebut digelar sebagai bentuk rasa syukur para nelayan atas hasil laut yang diperoleh. Selain itu acara tersebut juga sebagai permohonan untuk keberkahan dan keselamatan bagi para nelayan.
Sedekah laut dengan melarung sesaji itu merupakan ungkapan rasa syukur para nelayan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena tangkapan ikan yang melimpah.
Tradisi yang masih eksis sampai sekarang itu merupakan warisan Mbah Kyai Mancung, sesepuh adat setempat. Selain sebagai ekspresi rasa syukur, tradisi tahunan itu juga bertujuan untuk menolak bala dan menghormati para leluhur. Tradisi ini biasanya digelar pada Rabu Pon, bulan Rajab dalam penanggalan Jawa.
Berlangsung Meriah
©2021 Merdeka.com/tubankab.go.id
Pada pelaksanaannya, ratusan masyarakat Kelurahan Karangsari menggelar kirab tumpeng, sesaji, dan kepala kerbau keliling kampung. Selama proses kirab berlangsung akan diiringi dengan musik tongklek khas Tuban. Setelah kirab selesai, acara dilanjutkan dengan larung sesaji ke tengah laut yang diikuti seluruh warga sekitar.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat kepala sapi yang ditancapkan pada batang pohon kelapa. Warga biasa menyebut kepala sapi itu sebagai Mbah Manyung.
Sementara itu, sesaji yang dilarung ke tengah laut berisi ayam panggang, nasi, dan hasil laut yang disebut Bekakak, seperti dikutip dari Majalah Derap Desa, Edisi 133, November 2018. Bekakak biasanya terdiri dari telur, kacang hijau, kacang tanah, lawe, sisir, cermin kecil, pisang, cabai, terasi, micin dan bumbu lengkap, gula, kelapa, bunga, dan nasi tumpeng kecil.
Selain sebagai bentuk uri-uri tradisi leluhur, acara tersebut juga menjadi perekat silaturagmi antarkeluarga nelayan. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaSebuah ritual pembersihan laut oleh masyarakat pesisir ini hampir serupa dengan yang ada di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaWalaupun pesisir Demak diterjang banjir rob sekalipun, tradisi itu tetap digelar
Baca SelengkapnyaTradisi tersebut telah diwariskan secara turun-temurun selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaNadran laut merupakan wujud syukur antara manusia, alam serta Tuhan atas keberkahan laut yang melimpah.
Baca SelengkapnyaTradisi nadran yang dilakukan masyarakat pesisir Indramayu menyimpan makna khusus.
Baca SelengkapnyaRibuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca SelengkapnyaTradisi mengarak perahu dan pembagian hasil bumi dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW sudah dilakukan sejak tahun 1939.
Baca SelengkapnyaAcara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
Baca SelengkapnyaPesta Nelayan Cisolok menjadi event tahunan di Sukabumi yang sayang untuk dilewatkan.
Baca SelengkapnyaFestival Erau sudah dikenal sebagai festival rutin yang dilaksanakan Suku Kutai di Kutai Kartanegara.
Baca Selengkapnya