Ketahui Gejala Disentri dan Langkah Pencegahannya, Baca Lebih Lanjut
Merdeka.com - Gejala disentri yang paling umum adalah diare, kram perut, dan muntah. Disentri sendiri merupakan kondisi peradangan atau infeksi yang terjadi pada usus, terutama di bagian usus besar. Disentri biasanya ditandai dengan diare berdarah, dan penyakit ini disebabkan oleh parasit atau bakteri.
Disentri adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar jika Anda tidak mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti mencuci tangan dengan benar dan teratur. Saat gejala disentri seperti diare menyerang, Anda harus mempertahankan hidrasi tubuh agar tidak terjadi akibat yang fatal.
Disentri terdiri dari dua tipe atau jenis, dan masing-masing memiliki faktor penyebab yang berbeda. Berikut adalah informasi selengkapnya mengenai gejala disentri beserta penyebab dan bagaimana cara mencegahnya yang patut Anda ketahui, dilansir dari webmd dan medicalnewstoday.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran disentri? Pencegahan penyakit disentri dimulai dengan menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan air yang dikonsumsi. Tangan yang terkontaminasi merupakan penyebab utama penyebaran bakteri Shigella. Oleh karena itu, mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar sangat penting untuk memutus rantai penyebaran penyakit ini.
-
Apa penyebab utama disentri? Disentri merupakan infeksi pada saluran pencernaan yang ditandai dengan diare parah yang mungkin mengandung darah atau lendir. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri Shigella dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi penderitanya.
-
Bagaimana cara mencegah penularan difteri? Cara mencegah penularan difteri adalah solusi terbaik untuk terhindar dari penyakit ini. Berikut beberapa cara mencegah penularan difteri: Melakukan imunisasi difteri lengkap sesuai dengan usia. Imunisasi difteri dapat dilakukan setiap 10 tahun sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.Mencuci tangan dengan sabun cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas yang memungkinkan kontak dengan orang lain atau benda-benda yang terkontaminasi.Membersihkan rumah secara rutin terutama pada ruangan dan tempat tidur. Gunakan lap basah atau handuk bersih untuk membersihkan permukaan yang kotor atau berdebu. Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit atau memiliki gejala difteri. Jika harus bersentuhan dengan orang tersebut, gunakan masker atau sarung tangan untuk melindungi diri sendiri.Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Gigi kering dapat menyebabkan luka borok pada kulit yang mudah terinfeksi bakteri penyebab difteri.Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah dehidrasi.
-
Kenapa antibiotik penting untuk disentri? Penggunaan antibiotik merupakan langkah awal yang paling efektif dalam mengatasi disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella. Dengan pemilihan antibiotik yang tepat, proses pemulihan dapat dipercepat dan risiko komplikasi seperti kerusakan usus atau infeksi sistemik dapat diminimalkan.
-
Bagaimana distemper menular? Distemper ditularkan terutama melalui sekresi pernapasan (batuk dan bersin), tetapi cairan tubuh lainnya seperti urin, muntahan, dan feses juga dapat mengandung virus.
-
Apa penyebab penyakit difteri? Difteri adalah penyakit menular yang terjadi karena bakteri C. diphtheriae. Racun yang dihasilkan bakteri ini yang menyebabkan orang menjadi sangat sakit.
Penyebab dan Jenis Disentri
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat dua jenis disentri yang umum menyerang, yakni disentri basiler atau shigellosis yang disebabkan oleh bakteri shigella; dan disentri amuba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amuba (parasit bersel tunggal) yang disebut Entamoeba histolytica, yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Disentri basiler, atau shigellosis adalah jenis yang menghasilkan gejala paling parah. Ini disebabkan oleh basil Shigella. Kebersihan yang buruk adalah sumber utamanya. Shigellosis juga dapat menyebar karena makanan yang tercemar.
Sementara, disentri amuba atau amoebiasis disebabkan oleh Entamoeba histolytica (E. histolytica), sejenis amuba. Kelompok amuba bersama-sama membentuk kista, dan kista ini muncul dari tubuh dalam kotoran manusia. Di daerah dengan sanitasi yang buruk, amuba dapat mencemari makanan dan air dan menginfeksi manusia lain, karena mereka dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama di luar tubuh.
Mereka juga bisa berlama-lama ada di tangan orang setelah menggunakan kamar mandi. Praktik kebersihan yang baik dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi. Jenis disentri ini lebih umum menyebar di daerah tropis. Penyebab lainnya dari penyakit disentri adalah infeksi cacing parasit, iritasi kimia, atau infeksi virus.
Gejala Disentri
Gejala disentri berkisar dari ringan hingga berat, dan sebagian besar tergantung pada kualitas sanitasi di daerah di mana infeksi telah menyebar. Di negara maju, tanda dan gejala disentri cenderung lebih ringan dibandingkan di negara berkembang atau daerah tropis.
Gejala disentri yang ringan meliputi:
Gejala disentri ini biasanya muncul dari 1 sampai 3 hari setelah infeksi, dan penderita akan pulih dalam waktu seminggu.
Gejala disentri basiler
Gejala disentri basiler cenderung muncul dalam 1 sampai 3 hari setelah infeksi. Biasanya ada sakit perut ringan dan diare, tapi tidak ada darah atau lendir di tinja. Diare mungkin akan sering terjadi sejak awal. Gejala selanjutnya yang erkembang adalah adanya darah atau lendir dalam tinja, sakit perut yang hebat, demam, mual, dan muntah. Seringkali, gejala disentri basiler sangat ringan sehingga kunjungan ke dokter tidak diperlukan, dan kondisi ini dapat teratasi dalam beberapa hari.
Gejala disentri amuba
SEelain disentri basiler, ada juga disentri amuba yang gejalanya meliputi sakit perut, demam dan menggigil, mual dan muntah, diare berair yang dapat mengandung darah, lendir, atau nanah, terasa sakit saat buang air besar, kelelahan, dan sembelit intermiten.
Jika amuba menembus dinding usus, mereka dapat menyebar ke aliran darah dan menginfeksi organ lain. Ulkus bisa berkembang dan menyebabkan darah dalam tinja. Gejala disentri amuba dapat bertahan selama beberapa minggu.
Amuba dapat terus hidup di dalam inang manusia setelah gejala hilang. Kemudian, gejalanya bisa kambuh ketika sistem kekebalan tubuh orang tersebut melemah. Pengobatan dokter dapat mengurangi risiko amuba bertahan hidup.
Cara Mencegah Disentri
Karena disentri biasanya sembuh dengan sendirinya setelah 3 hingga 7 hari, pengobatan biasanya tidak diperlukan. Namun, penting untuk minum banyak cairan dan menggunakan larutan rehidrasi oral jika perlu untuk menghindari dehidrasi akibat penyakit yang satu ini.
Obat pereda nyeri seperti parasetamol, dapat membantu meredakan nyeri dan demam. Hindari obat anti diare, seperti loperamide, karena dapat memperburuk keadaan. Anda harus tinggal di rumah sampai setidaknya 48 jam setelah episode terakhir diare, untuk mengurangi risiko menularkan infeksi ke orang lain.
Disentri sebagian besar berasal dari kondisi kebersihan yang buruk. Untuk mengurangi risiko infeksi, Anda harus mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama sebelum dan sesudah menggunakan kamar mandi dan menyiapkan makanan. Langkah ini dapat mengurangi frekuensi infeksi Shigella dan jenis diare lainnya hingga 35 persen.
Langkah-langkah lain yang harus diambil ketika risikonya lebih tinggi, misalnya saat bepergian, meliputi:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Difteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang serius dan menular. Penting untuk mengenali cirinya karena penyakit ini tergolong berbahaya.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, risiko terkena diare meningkat karena kelembaban udara yang tinggi dan penurunan daya tahan tubuh.
Baca SelengkapnyaCara mencegah penyakit difteri yang paling efektif dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup bersih juga dapat mencegahnya.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaKeberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaBanjir berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular. Mantan Direktur WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan untuk waspada terhadap lima penyakit ini:
Baca SelengkapnyaMencegah tipes lebih baik daripada mengobati penyakit yang menyerang.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaGangguan diare dapat terjadi pada siapa saja. Baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaDemam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.
Baca Selengkapnya