Kisah Candi Sumber Tetek Pasuruan, Airnya Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda
Merdeka.com - Majapahit dikenal sebagai kerajaan terbesar di Nusantara yang didirikan sekitar tahun 1293 dan eksis hingga tahun 1500 masehi. Peninggalan kerajaan ini seperti prasasti dan situs tersebar hampir di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur.
Salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang unik adalah Candi Belahan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Candi Sumber Tetek. Peninggalan bersejarah ini merupakan situs candi sumber air yang dibangun pada tahun 1049 masehi.
Candi ini terletak di tengah hutan yang kini termasuk wilayah yang dikelola Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan, yakni pada petak 10 a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Betro, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan. Secara administrasi, candi ini terletak di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
-
Mengapa Situs Candi Negeri Baru dikaitkan dengan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
-
Apa tempat wisata di Pasuruan yang dikenal dengan sejarah? Candi ini merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Singasari yang dibangun pada abad ke-13.
-
Dimana letak Candi Batujaya? Salah Satu Peninggalan Tarumanagara Adalah Percandian Batujaya di Karawang.
-
Kenapa Candi Prambanan terkenal? Candi ini menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati setelah Borobudur.
-
Dimana letak Candi Penataran? Candi yang terletak di Desa Penataran, Kabupaten Blitar ini dikenal sebagai candi termegah dan terluas di Jawa Timur.
Lokasi Mandi Permaisuri
Dikutip dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, Candi Sumber Tetek merupakan salah satu cikal bakal Candi Patirtan Jolotundo di lereng Gunung Bekal, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kedua candi ini dibangun oleh Raja Airlangga.
Jika Candi Patirtan Jolotundo berada di sebelah selatan Gunung Penanggungan, Candi Sumber Tetek berada di lereng utara Gunung Penanggungan. Kedua situs bersejarah ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Majapahit.
Konon, Candi Sumber Tetek dibangun oleh Raja Airlangga untuk lokasi mandi sang permaisuri. Di dalam kompleks candi tersebut terdapat patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang terbuat dari batu andesit. Dari kedua payudara patung tersebut, air mengalir bak air mancur kecil. Atas dasar itulah masyarakat menyebutnya sebagai Candi Sumber Tetek.
Selain air yang mengalir dari kedua payudara sang dewi, candi yang terbuat dari batu-bata merah itu memiliki ukiran relief yang eksotik dan menggambarkan pesan-pesan moral.
Berdasarkan cerita tutur masyarakat sekitar, dulunya di Candi Sumber Tetek juga terdapat patung Wisnu menunggangi burung garuda. Wisnu merupakan perwujudan Airlangga karena semasa hidupnya yang bersangkutan menganut ajaran Dewa Wisnu. Kini patung tersebut disimpan di Museum Purbakala Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Dikunjungi Banyak Orang
Pada hari-hari tertentu, Candi Sumber Tetek dikunjungi banyak orang untuk melaksanakan ritual ngalap berkah, yakni berdoa kepada Yang Maha Pencipta agar harapannya terkabul. Selain itu, air yang terdapat di kolam Candi Sumber Tetek dipercaya dapat membuat seseorang awet muda.
Sementara itu, konon perempuan yang sedang menstruasi dilarang mandi atau bermain air pada kolam Candi Sumber Tetek karena dipercaya akan mendapatkan kesialan.
“Candi ini tak pernah sepi dari pengunjung, baik siang maupun malam. Terutama pada malam Jumat legi. Bagi warga sini air yang keluar dari patung ini dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap Saleh, warga setempat. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap hari, sumber air keramat ini selalu ramai pengunjung.
Baca SelengkapnyaAir Terjun Tumpak Sewu tak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa mitos populer.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaKonon telaga ini juga jadi tempat mandi para bidadari
Baca SelengkapnyaLokasi pemandian itu cukup strategis karena berada di sebuah lembah. Kolamnya juga jernih, karena bersumber pada sebuah mata air yang airnya tak pernah habis.
Baca SelengkapnyaBanyak yang meyakini jika mencuci muka atau berenang di sini membuat pengunjung awet muda.
Baca SelengkapnyaKolam pemandian ini jadi favorit warga Malang hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaTak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Baca SelengkapnyaSetiap hari, ada orang datang untuk mengambil air di batu lesung ini.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca Selengkapnya