Kisah Raja Airlangga Selamat dari Kejaran Musuh, Pergi ke Daerah Religius Ini
Merdeka.com - Kisah pelarian Raja Airlangga dari invasi Raja Wurawari asal Lwaram (sekarang wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah) tertuang dalam Prasasti Pucangan. Beberapa ahli meyakini prasasti tersebut ditemukan di Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto.
Namun, sekitar 200 tahun silam, Prasasti Pucangan dibawa Thomas Rafles ke museum di Kalkuta, India.
Invasi Raja Wurawari
-
Mengapa Airlangga membagi kerajaannya? Pada tahun 1042, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua: Kerajaan Kadiri (Daha) dan Kerajaan Janggala.
-
Dimana Airlangga bertapa? Ia bersama sang istri melarikan diri ke hutan pegunungan yang dikenal sebagai Vana Giri Wonogiri.
-
Apa arti nama Airlangga? Nama Airlangga memiliki arti 'air yang melompat.'
-
Kenapa Pasukan Siliwangi pindah dari Jawa Barat? Peristiwa ini terjadi sebagai akibat adanya perjanjian Renville antara Belanda dengan Pemerintah Indonesia pada 17 Januari 1948. Pada perjanjian tersebut, dua per tiga Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Timur), Sumatera Timur dan Selatan diserahkan ke Belanda. Alhasil, pasukan Siliwangi yang bermarkas di wilayah Jawa Barat harus pindah ke daerah Republik Indonesia.
-
Mengapa Airlangga gelar Abdi Desa? Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para pelaku usaha di Desa Kandangan untuk meningkatkan potensi produk setempat.
-
Kenapa Jokowi ke Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
Raja Wurawari meluluhlantakkan Kerajaan Medang yang beribu kota di Watan (sekarang diperkirakan daerah Maospati, Magetan). Serangan pasukan Raja Wurawari menewaskan Dharmawangsa Tguh, Raja Medang periode 991-1007 masehi yang merupakan paman sekaligus mertua Airlangga.
Saat itu, Raja Airlangga berada di Kerajaan Medang karena memperistri putri Dharmawangsa Tguh, Galuh Sekar. Ia terpaksa kabur ke hutan untuk menyelamatkan diri dari kejaran Wurawari. Saat itu, Raja Airlangga ditemani pembantunya, Mpu Narotama.
Lari ke Daerah Ini
Prasasti Pucangan tidak menjelaskan di mana tempat persembunyian Raja Airlangga. Prasasti tersebut hanya menyebutkan bahwa Airlangga kabur ke hutan bersama Mpu Narotama. Namun, Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho memiliki pendapat sendiri tentang tempat pelarian pendiri Kerajaan Kahuripan tersebut."Dilihat dari Prasasti Patakan dan Pamwatan bahwa Airlangga ketika kerajaannya diserang melarikan diri ke Pataan. Kenapa kok larinya ke sana? Tentunya kami duga kuat terkait dukungan spiritual. Karena wilayah Jombang utara dan Lamongan selatan basis resi dan pertapa, baik aliran Hindu maupun Budha," ujar Wicaksono, Minggu (5/9/2021), mengutip dari akun Instagram @lamongan.update.Sebagai informasi, Prasasti Patakan ditemukan di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Sedangkan Prasasti Pamwatan ditemukan di Desa Pamotan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.
Menurut Wicaksono, teori tempat persembunyian Raja Airlangga di Pataan didukung sekelumit data tentang Mpu Bharada. Guru spiritual Airlangga itu konon bertapa di wilayah yang sama. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga dikenal sebagai salah satu raja berpengaruh di Jawa Timur. Ini kisah hidupnya yang jarang dibahas.
Baca SelengkapnyaPutri mahkota Kerajaan Medang Kahuripan memilih meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan mulia.
Baca SelengkapnyaSebuah situs bersejarah ditemukan di Desa Ngloram, Blora. Diduga kuat keberadaan situs itu terkait dengan sosok Haji Wura-Wari.
Baca SelengkapnyaLokasi ini konon jadi tempat pertapaan Raja Prabu Siliwangi.
Baca SelengkapnyaBak surga dunia, Desa Wisata Sendang Pacitan ternyata lekat dengan kisah putra mahkota Majapahit.
Baca SelengkapnyaMakam itu merupakan persemayaman Raja Amangkurat I yang merupakan anak dari Sultan Agung Hanyokrokusumo
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaAlasan terkuat kekuasaan Pajajaran diserahkan ke Sumedang Larang karena dianggap netral dan masih memegang teguh pesan leluhur Sunda.
Baca SelengkapnyaKolam ini juga saksi berdirinya Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaKabupaten Situbondo resmi berusia 206 tahun. Sejarah kabupaten ini lekat dengan kisah penolakan cinta.
Baca Selengkapnya