Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kya Kya, Kawasan Pecinan Surabaya yang Didatangi Pedagang Arab hingga Eropa

Kya Kya, Kawasan Pecinan Surabaya yang Didatangi Pedagang Arab hingga Eropa Kawasan Pecinan Kya Kya, Surabaya. ©2021 Merdeka.com/bappeko.surabaya.go.id

Merdeka.com - Kawasan Pecinan di Kota Surabaya yang dikenal dengan sebutan Kya Kya ramai pada awal tahun 2000-an. Kya Kya berada di Jalan Kembang Jepun, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Surabaya merupakan salah satu gerbang utama perdagangan di wilayah Indonesia Timur. Tak heran jika banyak pedagang dari China, Arab, hingga Eropa berduyun-duyun datang untuk berdagang. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang menetap di Kota Pahlawan, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (22/7/2021).

Pembagian Kawasan

kawasan pecinan kya kya surabaya

©2021 Merdeka.com/bappeko.surabaya.go.id

Pada masa penjajahan Belanda, kawasan Jepun dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian selatan Kalimas menjadi kawasan Pecinan yang kemudian dikenal sebagai Kya Kya. Kawasan Pecinan Kya Kya ini pernah ramai pada tahun 2003.

Sementara itu, kawasan utara dijadikan kampung Melayu dan kampung Arab. Kedua kampung ini dibatasi oleh Jalan Kembang Jepun.

Orang-orang Belanda yang berada di Surabaya saat itu kemudian mendirikan permukiman di bagian barat Kalimas. Kawasan tersebut diberi nama Eropa Kecil.

Pusat Kuliner

kawasan pecinan kya kya surabaya

©2021 Merdeka.com/bappeko.surabaya.go.id

Pada pintu masuk Kya Kya terdapat dua gapura berdekorasi naga. Di gapura tersebut juga ada tulisan "Kya-Kya" yang berarti jalan-jalan. Kemudian, pada bagian kanan dan kiri gapura terdapat dua patung singa.

Pasar yang berada di Kya Kya menjual banyak kuliner khas Tionghoa. Uniknya, resep makanan tersebut diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Setidaknya ada 200 lapak penjual kuliner dan 500 meja makan yang tertata rapi sepanjang kawasan Kya Kya.

Namun pada pertengahan 2000-an, jumlah pedagang di Jalan Kembang Jepun terutama kawasan Kya Kya mulai menurun. Sebab, ada pergeseran pusat perdagangan di segitiga emas yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Pemuda, dan Jalan Panglima Sudirman.

Selain pusat kuliner, Kya Kya juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai atraksi. Banyak festival yang digelar di Kya Kya. Di kawasan Kya Kya juga terdapat banyak bangunan kuno yang masih berdiri kokoh hingga hari ini, seperti bekas gudang tembakau hingga rumah-rumah.

Jadi Kota Mati

kawasan pecinan kya kya surabaya

©2021 Merdeka.com/bappeko.surabaya.go.id

Pada malam hari, kawasan Kya Kya serupa kota mati. Pasalnya sudah tidak ada aktivitas perdagangan di sana.

Kya Kya juga semakin sepi karena banyak generasi muda dari etnis Tionghoa yang memilih tinggal dan beraktivitas di kawasan Surabaya Barat yang perkembangannya lebih pesat. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cirebon Pernah Dijuluki Kota Pelabuhan Emas di Nusantara, Begini Kisahnya
Cirebon Pernah Dijuluki Kota Pelabuhan Emas di Nusantara, Begini Kisahnya

Dahulu terdapat kapal yang membawa hingga 5.000 pikul lada dari Cirebon

Baca Selengkapnya
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa

Demak masa lalu merupakan kota pelabuhan yang sangat berpengaruh di pesisir Jawa.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam
Menilik Kehidupan Masyarakat Nusantara, Kawasan Maritim yang Sangat Disegani Dunia Internasional sejak Ratusan Tahun Silam

Nusantara lebih dulu eksis jauh sebelum Indonesia merdeka. Simak fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya

Simak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.

Baca Selengkapnya
Kisah Perdagangan Kain Belacu di Jambi pada Abad 17, Komoditas Bernilai Tinggi di Tanah Sumatra
Kisah Perdagangan Kain Belacu di Jambi pada Abad 17, Komoditas Bernilai Tinggi di Tanah Sumatra

Pada abad ke-13 Kota Jambi sudah terkenal sebagai pelabuhan ekspor tekstil.

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Islam ke Indonesia berdasarkan Tiga Teori, Begini Penjelasannya
Proses Masuknya Islam ke Indonesia berdasarkan Tiga Teori, Begini Penjelasannya

Proses masuknya Islam ke Indonesia didasarkan pada tiga teori. Terdapat pula tokoh-tokoh penting dalam proses penyebarannya.

Baca Selengkapnya
Jejak Kejayaan Kaum Yahudi di Surabaya, Ada Crazy Rich yang Kekayaannya Tak Tertandingi hingga Arsitek Bangunan-bangunan Megah
Jejak Kejayaan Kaum Yahudi di Surabaya, Ada Crazy Rich yang Kekayaannya Tak Tertandingi hingga Arsitek Bangunan-bangunan Megah

Komunitas yahudi di Surabaya sudah eksis sejak sebelum Indonesia merdeka. Mereka bukan orang-orang biasa, ada saudagar kaya raya hingga arsitek bangunan megah.

Baca Selengkapnya
Dorong Peningkatan Kunjungan Wisatawan, Taiwan Gelar Promosi di Jawa Timur
Dorong Peningkatan Kunjungan Wisatawan, Taiwan Gelar Promosi di Jawa Timur

Surabaya dipilih sebagai salah satu lokasi penting promosi mengingat posisinya sebagai pusat ekonomi dan budaya.

Baca Selengkapnya
Dulunya Jadi Saksi Kejayaan Perdagangan Rempah, Ini Sejarah 5 Pelabuhan Kuno di Pesisir Pantura Jawa Tengah yang Masih Eksis Hingga Kini
Dulunya Jadi Saksi Kejayaan Perdagangan Rempah, Ini Sejarah 5 Pelabuhan Kuno di Pesisir Pantura Jawa Tengah yang Masih Eksis Hingga Kini

Pada masanya pelabuhan-pelabuhan itu ramai oleh aktivitas perdagangan. Sekarang beberapa di antaranya telah hilang karena proses alam.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kota Seririt Bali yang Sempat Jadi Pusat Perdagangan Vital di Tahun 1912
Sejarah Kota Seririt Bali yang Sempat Jadi Pusat Perdagangan Vital di Tahun 1912

Keberagaman masyarakatnya mencerminkan Indonesia yang plural, di mana berbagai etnis dan budaya hidup berdampingan secara harmonis di kota ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Jalur Rempah di Bumi Sumatra, Punya Kualitas Terbaik hingga Jadi Perburuan Pedagang Eropa
Sejarah Jalur Rempah di Bumi Sumatra, Punya Kualitas Terbaik hingga Jadi Perburuan Pedagang Eropa

Tak hanya wilayah Timur saja yang kaya akan rempah-rempah. Pulau Sumatra juga tidak kalah kaya dengan hasil rempah yang juga menjadi incaran pedagang Eropa.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit

Baca Selengkapnya