Lebih Besar dari GWK Bali, Ini Potret Monumen Reog Ponorogo yang Telan Dana Rp90 M
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur, berencana membangun Monumen Reog Ponorogo di salah satu kawasan pegunungan di wilayah setempat.
Proyek megah yang bakal menghabiskan dana senilai Rp90 miliar itu rencananya bakal dieksekusi mulai Agustus 2022 ini.
“Rumor tentang akan dibangunnya Monumen Reog Ponorogo akhirnya terjawab. Proyek senilai 90 Milliar itu akan dimulai pada Agustus tahun ini,” tulis akun Instagram @infoponorogo.
-
Dimana monumen Hargorejo dibangun? Di Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, terdapat sebuah tugu monumen peringatan.
-
Kenapa monumen Hoegeng dibangun di Pekalongan? Monumen Hoegeng sengaja dibangun di Kota Pekalongan karena Hoegeng lahir dan besar di Kota Batik tersebut. Bahkan pengabdian Hoegeng sebagai anggota polisi juga dimulai di tanah kelahirannya itu.
-
Kenapa monumen Hargorejo dibangun di lokasi tersebut? Berhubung di sana tidak dimungkinkan untuk dibangun monumen, lokasi pembangunan monument dipindah ke sini,' kata Sigit.
-
Di mana pura tertinggi di Bali? Yup, masyarakat Hindu di Bali percaya dengan adanya tradisi tata ruang yang sudah berlaku turun temurun, sejak zaman nenek moyang mereka. Menurut mereka, tidak adanya gedung pencakar langit ini dapat menjaga kesakralan tempat suci dan kenyamanan masyarakat.
-
Bagaimana monumen Hargorejo dibangun? Guna memperingati peristiwa berdarah itu, pada tahun 1989 Pemkab Wonogiri monumen yang kemudian diberi nama Monumen Hargorejo.
-
Kenapa Pura Parahyangan Agung dibangun? Mereka menginginkan tempat ibadah lainnya, yang kemudian didirikanlah bangunan Parahyangan Agung Jagatkarta di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Desa Warung Loa, Kelurahan Ciapus.
Lebih Tinggi dari GWK Bali
View this post on InstagramMonumen Reog Ponorogo rencananya dibangun di daerah Gunung Gamping, Kecamatan Sampung. Rencananya, Monumen Reog Ponorogo akan lebih besar dari patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Pulau Dewata, Bali.
Monumen Reog Ponorogo yang saat ini masih dalam tahap DED (Detail Engineering Design) itu diklaim memiliki tinggi 126 meter. Sementara itu, patung GWK tingginya hanya 121 meter.
Selain monumen, rencananya pemkab setempat juga bakal membangun museum peradaban Ponorogo di kawasan yang sama.
Komentar Warganet
Unggahan akun Instagram @infoponorogo tentang rencana pemerintah daerah membangun Monumen Reog Ponorogo itu sontak menuai banyak komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang justru menumpahkan keluhan terkait banyaknya jalan raya di Kabupaten Ponorogo yang rusak.
“Sedih aku hamil tua harus melewati jalan Sumoroto Condong yang jelek saat kerja,” tulis pemilik akun Instagram @ernarahma_s.
“Tolong jalan Aspan Sekelip ditambal, penerangan minim, jalan rusak semua,” komentar @puput_wuland.
“Harusnya jalan-jalan dibenahi dulu, punya monument tapi jalan kayak sungai,” tulis pemilik akun Instagram @aurorawidagdo.
“Kalau lokasinya di Sampung, jalan menuju ke sana jelek semua, siapa yang mau berkunjung?” komentar @bahtiarpaji.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Putu, Jokowi perlu memberikan dukungan terhadap pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban supaya terwujud pada 2024.
Baca SelengkapnyaPatung Bung Karno di Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik karena tidak mirip sama sekali.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunannya saat ini baru 60 persen. Ia meminta pemerintah setempat tidak membayar proyek jika hasilnya tidak mirip dengan fisik proklamator.
Baca SelengkapnyaPotret pembangunan patung Bung Karno disorot karena ramai disebut tidak mirip.
Baca SelengkapnyaPatung ini akan dibuat setinggi 6 meter. Pascatuai polemik, kontraktor diminta perbaiki dan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaPihak pengelola sengaja mengkreasikan replika Pohon Natal untuk memberdayakan petani dan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaViral Tugu Bandeng Raksasa di Pati terbuat dari knalpot Brong yang baru diresmikan pada 14 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaGrebeg Suro Ponorogo 2023 digelar untuk menyambut bulan Muharam dalam kalender Islam atau awal bulan pertama tahun baru Jawa.
Baca SelengkapnyaSecara kasat mata, Ardi Arpian menilai ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaHarga Monumen Nasional (Monas) jika dijual ternyata nilainya fantastis.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya