Menelisik Jejak Kiai Hasan Genggong, Ulama yang Beri Doa Unik untuk Penjajah
Merdeka.com - Setiap tahun, haul KH. Mohammad Hasan atau yang dikenal luas sebagai Kiai Hasan Genggong di Probolinggo, Jawa Timur yang diperingati setiap 11 Syawal selalu ramai dihadiri kaum muslim. Pemilik nama kecil Ahsan bin Syamsudin itu lahir di Sentong, Krejengan, Probolinggo pada 27 Rajab 1259 Hijriyah atau 23 Agustus 1840 Masehi.
Semasa hidupnya, ulama ini memiliki sejumlah keistimewaan. Sosoknya juga menjadi panutan bagi banyak orang pada zamannya. Kiai Hasan mengabdikan hidupnya untuk mengasuh Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong pada periode 1865 hingga 1952, seperti dilansir pzhgenggong.or.id.
Kini, yayasan pendidikan yang diteruskan oleh para keturunannya semakin dikenal luas di kalangan masyarakat, khususnya di Probolinggo dan Jawa Timur. Menariknya, ulama ini pernah memberikan doa pada penjajah Belanda dulu.
-
Siapa yang menyampaikan doa tersebut? Disebutkan doa Malaikat Jibril yang diaminkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa ketika Nabi menaiki mimbar yang diriwayatkan oleh Jabir. Pada tangga pertama beliau mengucapkan âmîn. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga mengucapkan âmîn. Para sahabat akhirnya bertanya,Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengucapkan âmîn tiga kali. Nabi menjelaskan: Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُArtinya: Celaka orang yang menjumpai Ramadhan dan melewatinya tapi dosa-dosanya tidak diampuni.Maka aku mengucapkan ‘âmîn’.Pada tangga kedua Jibril berkata:شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَArtinya: Celaka orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. Pada tangga ketiga Jibril berkata:شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَArtinya: Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu.Maka aku mengucapkan ‘âmîn’. (Imam al-Bukhari, Al-Adabu-l Mufrad, bab Man Dzukira ‘Indahu an-Nabiyyu Falam Yushalli ‘Alaihi).
-
Siapa yang biasanya dititipi doa? Salah satunya yakni dengan menitip doa ke teman, sahabat, atau keluarga yang hendak naik haji.
-
Siapa saja yang bisa memanjatkan doa ini? Doa agar beruntung dunia akhirat dalam Islam yang bisa dipanjatkan oleh siapa saja.
-
Siapa yang mengajarkan doa ketika dihina? Bacaan doa membalas orang yang menghina kita cukup mudal dihapalkan, tapi sedikit yang mengingatnya. Adapun bacaan doa ketika kita dihina orang yang pernah diajarkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut,اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمونAllahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun.
Keistimewaan Kiai Hasan
©2021 Merdeka.com/pzhgenggong.or.id
Keistimewaan Kiai Hasan Genggong sudah tampak sejak ia masih di dalam kandungan sang ibu. Konon, ketika hamil sang ibu bermimpi menelan bulan, mimpi itu diartikan jika kelak anak dalam kandungannya akan menjadi orang yang mulia.
Sementara itu, Kiai Syamsuddin ayahnya juga mengalami hal unik serupa sang istri. Suatu ketika, Kiai Syamsuddin mengisi ceramah di desa lain dan pulang larut malam.
Di jalan mendaki, Kiai Syamsuddin melihat cahaya dari kejauhan memancar dari arah timur. Rupanya, sinar itu berasal dari rumahnya. Saat sang ayah sampai rumah, Kiai Hasan Genggong rupanya sudah lahir.
Beri Doa Unik pada Penjajah
©2021 Merdeka.com/pzhgenggong.or.id
Kiai Hasan Genggong kemudian menjadi santri angkatan pertama yang berguru pada Kiai Kholil Bangkalan, Madura. Pada 1860, ia turut mendirikan pondok pesantren yang diasuh Kiai Kholil, seperti dilansir NU Online, 7 Juli 2017.
Ketika menjadi santri dari Kiai Nawawi Banten di Mekkah, Kiai Hasan Genggong sempat bermimpi bertemu Rasulullah Muhammad SAW. Dalam mimpinya, ia memohon supaya Rasulullah menginjak kepalanya sebagai andalan di akhirat kelak. Rasulullah bersedia melakukannya.
Pada zaman penjajahan Belanda, Kiai Hasan Genggong pernah mendapat kunjungan dari Charles Olke van der Plas dan rombongannya. Saat itu, van der Plas menjabat sebagai gubernur kawasan Jawa Timur. Ia meminta Kiai Hasan Genggong berkenan mendoakannya.
Kiai Hasan pun mengabulkan permintaan tamunya itu. Doa yang dipanjatkan ialah Doa Qunut. Pilihan doa itu bukan tanpa alasan, menurut Kiai Hasan, Doa Qunut dipanjatkan supaya van der Plas dan rombongan yang saat itu menjajah Indonesia bisa segera mendapatkan hidayah. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosoknya dikenal sebagai ulama karismatik yang memiliki rasa cinta yang begitu besar dengan agama dan negerinya.
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam setiap ceramah dan khotbahnya, ia selalu menentang kebijakan politik Belanda.
Baca SelengkapnyaKisah karomah Kiai Abbas Buntet, doa dan keikhlasannya menyelamatkan nyawa seorang santri.
Baca SelengkapnyaKarena kiprahnya, sosok KH Sochari diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Serang, Banten.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan terkait asal usul gelar Haji di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi masanya, Habib Empang dikenal memiliki banyak karamah seperti menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan binatang yang mati atas seizin Allah.
Baca SelengkapnyaSelama Abdul Hamid Ono berada di Nusantara, ia memiliki tugas sebagai intelijen dan informan terkait berbagai aktivitas orang-orang sekaligus tokoh muslim.
Baca SelengkapnyaSelain di Jawa, namanya muncil dalam catatan buku harian seorang syekh di Pulau Pinang
Baca SelengkapnyaHari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca Selengkapnya