Mengenal Diet Puasa atau Intermittent Fasting, Ampuh Turunkan Berat Badan
Merdeka.com - Diet puasa atau intermittent fasting adalah salah satu pola diet yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Diet puasa dilakukan dengan bergantian antara berpuasa dan makan dengan jadwal yang telah diatur.
Penelitian menunjukkan bahwa diet puasa atau intermittent fasting ini adalah cara yang baik untuk mengatur berat badan dan mencegah atau bahkan membalikkan beberapa bentuk penyakit. Meski demikian, penting bagi Anda untuk mencari tahu lebih lanjut tentang apa itu diet puasa sebelum melakukannya.
Diet puasa saat ini telah menjadi salah satu tren kesehatan dan kebugaran paling populer di dunia. Banyak orang menggunakan metode diet puasa untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan tubuh dan menyederhanakan gaya hidup mereka. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai diet puasa yang menarik untuk diketahui.
-
Bagaimana cara kerja Intermittent Fasting? Cara kerja diet ini didasari oleh konsep bahwa ketika tubuh dalam keadaan puasa, tingkat insulin menurun. Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Kenapa Intermittent Fasting bisa membantu menurunkan berat badan? Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Bagaimana mengatur porsi makan untuk turunkan berat badan? Kurangi porsiSalah satu cara sederhana untuk mengurangi asupan kalori adalah dengan mengurangi porsi makan Anda. Anda bisa menggunakan piring yang lebih kecil, membagi makanan Anda menjadi dua, atau menghindari makan langsung dari kemasan.
-
Gimana caranya makan saat puasa Ramadan biar sehat & turun berat badan? Mengatur pola makan yang tepat saat menjalani puasa Ramadan bisa menjadi langkah tepat dalam menurunkan berat badan.
-
Apa yang penting dalam mengatur pola makan untuk penurunan berat badan? Fokuskan pada konsumsi makanan yang kaya nutrisi namun rendah kalori. Berikut beberapa panduan: Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan Pilih sumber protein tanpa lemak seperti ikan, dada ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan Konsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh dan oatmeal Batasi asupan gula dan makanan olahan Kontrol porsi makan dengan menggunakan piring yang lebih kecil
-
Gimana cara mengatur kalori saat puasa? Meskipun demikian, penting untuk memilih dan mengatur makanan dengan tepat agar asupan kalori harian tidak melampaui kebutuhan tubuh selama bulan puasa.
Mengenal Apa Itu Diet Puasa
Diet puasa atau intermittent fasting adalah pola makan yang bersiklus antara periode puasa dan periode makan. Diet puasa tidak menentukan makanan apa yang harus atau boleh dimakan, melainkan kapan Anda boleh memakannya.
Dengan diet puasa, Anda hanya boleh makan pada waktu tertentu. Puasa selama beberapa jam setiap hari atau makan hanya satu kali dalam beberapa hari di satu minggu, dapat membantu tubuh membakar lemak.
Dan, bukti ilmiah juga menunjukkan beberapa manfaat kesehatan yang ditimbulkan dari pola makan ini. Ahli saraf Johns Hopkins Mark Mattson, medikutip dari hopkinsmedicine.org, mempelajari diet puasa selama 25 tahun.
© healthylivingindia.com
Ia mengatakan bahwa tubuh manusia telah berevolusi untuk dapat hidup tanpa makanan selama berjam-jam, atau bahkan beberapa hari atau lebih lama. Pada zaman prasejarah, sebelum manusia belajar bertani, mereka adalah pemburu dan pengumpul yang berevolusi untuk bertahan hidup dan berkembang untuk waktu yang lama tanpa makan.
Bahkan jika menilik pada 50 tahun yang lalu, manusia lebih mudah untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Ahli diet Johns Hopkins Christie Williams, M.S., R.D.N., menjelaskan, hal tersebut lantaran tidak ada komputer, dan acara TV dimatikan pada pukul 11 malam.
Dengan demikian, kebanyakan orang lantas berhenti makan karena mereka harus pergi tidur. Pada zaman dulu juga lebih banyak orang bekerja dan bermain di luar dan, secara umum, lebih banyak berolahraga. Namun saat ini, TV, internet, dan hiburan lainnya tersedia 24/7.
Hal inilah yang membuat orang-orang saat ini tetap terjaga selama berjam-jam untuk menonton TV, bermain game, dan mengobrol online. Sembari melakukan itu mereka akan duduk dan ngemil sepanjang hari dan hampir sepanjang malam. Kalori ekstra dan aktivitas yang lebih sedikit dapat berarti risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang lebih tinggi.
Untuk itulah, diperlukan sebuah metode diet yang dapat menjadi solusi akan masalah ini. Studi ilmiah pun menunjukkan bahwa diet puasa atau intermiten fasting dapat membantu membalikkan tren ini.
Metode Diet Puasa
Terdapat beberapa cara berbeda untuk melakukan diet puasa intermiten. Namun, semuanya melibatkan pembagian hari atau minggu menjadi periode makan dan periode puasa. Selama periode puasa, Anda hanya diperbolehkan makan sangat sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali.
Berikut adalah beberapa metode diet puasa yang paling populer, dilansir dari healthline.com:
Juga disebut protokol Leangains, metode ini biasanya melewatkan waktu sarapan dan membatasi waktu makan harian Anda hingga 8 jam, seperti 1–9 malam. Kemudian Anda berpuasa selama 16 jam di antaranya.
Metode ini mengharuskan Anda untuk puasa selama 24 jam, sekali atau dua kali seminggu, misalnya dengan tidak makan dari makan malam satu hari sampai makan malam keesokan harinya.
Dengan metode ini, Anda hanya mengonsumsi 500–600 kalori pada dua hari yang tidak berurutan dalam seminggu, tetapi makanlah secara normal selama 5 hari lainnya.
Dengan mengurangi asupan kalori Anda, semua metode ini akan menyebabkan penurunan berat badan selama Anda tidak mengimbanginya dengan makan lebih banyak selama periode makan. Banyak orang menganggap metode 16/8 sebagai yang paling sederhana, paling berkelanjutan, dan paling mudah untuk diterapkan dan metode tersebut juga yang paling populer.
Risiko dan Eek Samping Diet Puasa
Sebelum memilih untuk menjalani sebuah program diet, jangan lupa untuk mencari tahu semua risiko dan efek samping yang mungkin ditimbulkannya. Anda harus mencocokkan risiko dan efek samping tersebut dengan kapasitas atau kemampuan tubuh Anda, agar tak terjadi sesuatu yang malah merugikan bagi kesehatan sendiri.
Perlu diketahui, diet puasa tidak aman bagi sebagian orang, termasuk orang yang sedang hamil, anak-anak, orang yang berisiko hipoglikemia atau orang dengan penyakit kronis tertentu. Jika Anda berisiko mengalami gangguan makan, Anda tidak boleh mencoba diet puasa apa pun.
Dilansir dari health.clevelandclinic.org, diet puasa juga diketahui meningkatkan kemungkinan makan berlebihan pada beberapa orang karena pembatasan tersebut. Jika Anda tertarik untuk mencoba diet puasa, Anda juga harus mengetahui beberapa efek samping yang tentu saja berisiko.
Efek samping dan risiko tersebut termasuk iritabilitas, energi yang rendah, kelaparan terus-menerus, sensitivitas suhu, dan kinerja kerja dan aktivitas yang buruk. Untuk itu, penting bagi Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan atau ahli diet profesional sebelum melakukan diet apapun.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intermitten fasting bisa jadi salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan. Namun dalam pelaksaannya tetap harus menjaga asupan dan juga olahraga.
Baca SelengkapnyaPanduan melakukan intermittent fasting yang bisa bantu turunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaBerikut panduan lengkap cara diet IF bagi pemula beserta pengertiannya.
Baca SelengkapnyaPada saat menjalankan puasa Ramadan, kita bisa melakukannya sambil menurunkan berat badan dengan berbagai cara berikut.
Baca SelengkapnyaPada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca SelengkapnyaMengatur pola makan yang tepat saat menjalani puasa Ramadan bisa menjadi langkah tepat dalam menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaCara mengurangi kalori tak harus kelaparan. Cara mengurangi kalori juga bisa dilkukan tanpa harus tersiksa dengan rasa lapar.
Baca SelengkapnyaSaat berpuasa, kita tak hanya mendapat pahala semata. Manfaat bagi tubuh secara fisik dan mental juga menjadi hadiah bagi mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaBaik makan dua atau tiga kali sehari, pola makan merupakan kunci utama dalam menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaDiet ini bertujuan agar kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dari yang terbakar. Dengan begitu, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi pengganti.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai cara yang bisa dilakukan seseorang untuk menurunkan berat badan. Salah satu cara tersebut adalah diet defisit kalori.
Baca SelengkapnyaMenurunkan berat badan dalam waktu singkat tanpa olahraga berat bisa menjadi solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau kondisi fisik tertentu.
Baca Selengkapnya