Mengenal Sindrom Asperger Beserta Gejala dan Penyebabnya, Menarik Dipelajari
Merdeka.com - Sindrom Asperger (AS) adalah salah satu dari sekelompok gangguan neurologis yang dikenal sebagai gangguan spektrum autisme (ASD). Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan. Orang-orang muda dengan Sindrom Asperger mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain secara sosial dan perilaku serta pola pikir mereka cenderung kaku dan berulang.
Umumnya, anak-anak dan remaja pengidap Sindrom Asperger dapat berbicara dengan orang lain dan dapat mengerjakan tugas sekolah dengan cukup baik. Namun, mereka kesulitan memahami situasi sosial dan bentuk komunikasi yang halus seperti bahasa tubuh, humor, dan sarkasme.
Pengidap sindrom ini mungkin juga berpikir dan berbicara banyak tentang satu topik atau minat atau hanya ingin melakukan sedikit aktivitas. Ketertarikan ini dapat menjadi obsesif dan mengganggu kehidupan sehari-hari, alih-alih memberi anak jalan keluar sosial atau rekreasi yang sehat.
-
Apa itu gangguan autis? Autis adalah suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
-
Siapa yang bisa mengalami gejala autisme? Ada berbagai tanda dan gejala yang muncul pada orang-orang dengan autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan autisme.
-
Apa ciri khas Autisme? Beberapa ciri umum autisme meliputi kesulitan dalam berinteraksi sosial, komunikasi non-verbal, serta kecenderungan untuk memiliki minat yang sangat fokus dan rutinitas yang konsisten.
-
Apa tanda-tanda autisme pada orang dewasa? Banyak orang dewasa yang menderita gangguan autisme merasa kesulitan untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain.
-
Kapan gejala autisme muncul? Umumnya, gejala dari gangguan autisme muncul sebelum usia tiga tahun.
-
Bagaimana autisme memengaruhi orang dewasa? Orang dewasa dengan gangguan autisme sering melakukan perilaku yang berulang dan terbatas. Hal itu dapat mempengaruhi gerakan fisik, ucapan, minat, dan kebiasaan sehari-hari.
Anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih mungkin mengidap Sindrom Asperger daripada anak perempuan. Sebagian besar kasus ini didiagnosis antara usia lima dan sembilan tahun, dengan beberapa didiagnosis pada usia tiga tahun. Berikut selengkapnya mengenai sindrom Asperger yang patut diketahui.
Sejarah Sindrom Asperger
Sindrom Asperger (juga dikenal sebagai Gangguan Asperger) pertama kali dijelaskan pada tahun 1940-an oleh dokter anak Wina Hans Asperger, yang mengamati perilaku seperti autisme dan kesulitan dengan keterampilan sosial dan komunikasi pada anak laki-laki yang memiliki kecerdasan normal dan perkembangan bahasa, dikutip dari autism-society.org.
Banyak profesional merasa sindrom Asperger hanyalah bentuk autisme yang lebih ringan dan menggunakan istilah "autisme yang berfungsi tinggi" untuk menggambarkan individu-individu ini.
Uta Frith, seorang profesor di Institute of Cognitive Neuroscience of University College London dan editor Autism and Asperger Syndrome, menggambarkan individu dengan Asperger sebagai "autisme ringan."
Asperger's Disorder ditambahkan ke American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV) pada tahun 1994 sebagai gangguan terpisah dari autisme.
Namun, masih banyak profesional yang menganggap Gangguan Asperger sebagai bentuk autisme yang tidak terlalu parah. Pada tahun 2013, DSM-5 menggantikan Gangguan Autistik, Gangguan Asperger dan gangguan perkembangan pervasif lainnya dengan diagnosis payung gangguan spektrum autisme.
Kararkteristik Sindrom Asperger
Apa yang membedakan sindrom Asperger dari autisme klasik adalah gejalanya yang tidak terlalu parah dan tidak adanya keterlambatan bahasa. Anak-anak dengan sindrom Asperger sering kali memiliki kemampuan bahasa dan kognitif yang baik. Bagi pengamat yang tidak terlatih, seorang anak dengan sindrom Asperger mungkin tampak seperti anak neurotipikal yang berperilaku berbeda.
©2020 Merdeka.com/Pixabay.com
Anak-anak dengan autisme sering dipandang sebagai penyendiri dan tidak tertarik pada orang lain. Ini tidak terjadi pada anakdengan sindrom Asperger. Individu dengan sindrom Asperger biasanya ingin menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan orang lain, tetapi seringkali mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
Mereka mungkin canggung secara sosial, tidak memahami aturan sosial konvensional atau menunjukkan kurangnya empati. Mereka mungkin memiliki kontak mata yang terbatas, tampak tidak terlibat dalam percakapan dan tidak memahami penggunaan gerak tubuh atau sarkasme.
Minat mereka pada subjek tertentu mungkin berbatasan dengan obsesif. Anak-anak dengan sindrom Asperger seringkali suka mengumpulkan kategori barang, seperti batu atau tutup botol. Mereka juga seringkali mahir dalam kategori pengetahuan informasi, seperti statistik bisbol atau nama latin bunga. Mereka memiliki kemampuan mengingat yang baik tetapi harus berjuang dengan konsep-konsep abstrak.
Salah satu perbedaan utama antara sindrom Asperger dan autisme adalah, menurut definisi, tidak ada keterlambatan bicara pada Asperger. Faktanya, anak-anak dengan sindrom Asperger sering kali memiliki kemampuan bahasa yang baik; mereka hanya menggunakan bahasa dengan cara yang berbeda.
Pola bicara mereka mungkin tidak biasa, kurang infleksi atau memiliki sifat berirama, atau mungkin formal. Anak-anak dengan sindrom Asperger mungkin tidak memahami seluk-beluk bahasa, seperti ironi dan humor, atau mereka mungkin tidak memahami sifat memberi-dan-menerima dari suatu percakapan.
Perbedaan lain antara sindrom Asperger dan autisme menyangkut kemampuan kognitif. Sementara beberapa individu dengan autisme memiliki cacat intelektual, menurut definisi, seseorang dengan sindrom Asperger tidak dapat memiliki keterlambatan kognitif yang "signifikan secara klinis", dan sebagian besar memiliki kecerdasan rata-rata hingga di atas rata-rata.
Gejala Sindrom Asperger
Dilansir dari laman nationwidechildrens.org, anak-anak dengan sindrom Asperger menunjukkan interaksi sosial yang buruk, obsesi, pola bicara yang aneh, ekspresi wajah yang terbatas dan tingkah laku aneh lainnya. Mereka mungkin terlibat dalam rutinitas obsesif dan menunjukkan kepekaan yang tidak biasa terhadap rangsangan sensorik.
Meskipun semua anak pengidap sindrom Asperger berbeda, yang membedakan mereka adalah keterampilan sosial dan minat obsesif mereka yang tidak biasa. Untuk anak dengan sindrom Asperger, Anda mungkin melihat satu atau lebih gejala berikut:
Anak-anak pengidap sindrom Asperger sering kali tidak menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa mereka. Mereka cenderung memiliki keterampilan tata bahasa yang baik dan kosa kata yang canggih, tetapi mereka juga cenderung sangat literal. Mereka mengalami kesulitan menggunakan bahasa dalam konteks sosial.
Penyebab Sindrom Asperger
Penyebab sindrom Asperger hingga saat ini masih belum diketahui. Namun, perlu diketahui bahwa sindrom Asperger bukan hasil dari pengasuhan anak yang buruk. Sindrom Asperger adalah gangguan neurobiologis, artinya hanya bagian dari perkembangan otak anak, yang penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami.
©Thinkstock photos/Getty Images
Perubahan di otak bertanggung jawab atas banyak gejala sindom ini. Namun, dokter belum bisa menentukan secara pasti apa penyebab perubahan tersebut. Faktor genetik dan paparan racun lingkungan, seperti bahan kimia atau virus, telah diidentifikasi sebagai kontributor potensial untuk perkembangan gangguan tersebut.
Pun telah diketahui bahwa anak laki-laki lebih mungkin untuk mengembangkan sindrom Asperger daripada anak perempuan.
Pengobatan Sindrom Asperger
Karena masing-masing kasus berbeda, rencana perawatan atas sindrom ini harus dibangun sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Mereka harus disesuaikan dari waktu ke waktu karena kebutuhan tersebut berubah. Pengobatan sindrom Asperger biasanya meliputi:
Saat ini, memang masih belum ada "penyembuhan" untuk sindrom Asperger. Namun dengan belajar mengatasi gejala dan menangkap isyarat sosial, seorang anak dapat belajar mengatasi beberapa tantangan yang dihadapinya. Dengan bantuan, orang tua juga dapat mempelajari cara terbaik untuk mendukung anak mereka yang mengidap sindrom ini. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Autisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!
Baca SelengkapnyaAutis adalah kondisi yang dipengaruhi genetik hingga keturunan.
Baca SelengkapnyaADHD dan autisme merupakan dua kondisi berbeda yang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang merupakan proses yang kompleks dan penting pada anak, orangtua perlu segera menyadari jika terjadi gangguan.
Baca SelengkapnyaMunculnya ADHD pada bayi dan anak bisa ditunjukkan oleh berbagai hal berikut.
Baca SelengkapnyaAlexithymia juga sering dihubungkan dengan autisme. Yuk, simak apa sebenarnya Alexithymia!
Baca SelengkapnyaSavant Syndrome merupakan sebuah kondisi yang memengaruhi otak dan membuat seseroang jadi tampak jenius.
Baca SelengkapnyaSindrom Angelman adalah kelainan genetik langka yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan keterlambatan perkembangan.
Baca SelengkapnyaStroke pada anak adalah kejadian yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.
Baca SelengkapnyaPenyakit keterbelakangan mental adalah kondisi medis yang mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.
Baca Selengkapnya