Mengintip Pembuatan Kue Berduri Probolinggo, Adonan Ditumbuk Manual Tanpa Pengembang

Merdeka.com - Salah satu kelurahan di Kota Probolinggo, Jawa Timur memiliki tradisi turun-temurun menyediakan kue khusus pada hari-hari besar, salah satunya momentum Idul Fitri. Camilan yang disebut masyarakat setempat sebagai Kue Banjar telah melekat erat dalam kehidupan masyarakat Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Hal menarik tentang Kue Banjar tidak hanya karena kue itu legendaris warisan nenek moyang, tetapi juga proses pembuatan dan bentuknya yang khas banget. Proses pembuatan Kue Banjar berbeda dengan kue pada umumnya. Kue ini dibuat dengan resep dan cara turun-temurun yang tidak akan ditemukan pada kue-kue lain.

Adonan Kue Banjar tidak menggunakan baking soda sebagai pengembang, agar mengembang proses pembuatan Kue Banjar dilakukan secara manual. Dengan cara ditumbuk menggunakan lumpang dan alu. Tak hanya sampai di situ, proses membentuk kue itu juga dilakukan satu per satu.

Keistimewaan Kue Banjar

Pemilik akun YouTube Lutfi Arjuna mengungkapkan bahwasanya Kue Banjar menjadi kue yang wajib ada di rumah keluarganya saat Lebaran tiba. Keluarga Lutfi juga memiliki tradisi mengolah sendiri Kue Banjar yang akan disuguhkan pada tamu saat Idul Fitri. 

“Ibu saya termasuk generasi keempat setelah generasi-generasi sebelumnya. Di keluarga saya tidak lengkap jika hari raya tanpa suguhan Kue Banjar,” kata Lutfi dalam keterangan videonya tentang Kue Banjar. 

Selain menjadi suguhan wajib pada hari Lebaran, Kue Banjar biasanya dibuat untuk hantaran lamaran dan pernikahan. Keberadaan Kue Banjar pada hari-hari besar dan penting menunjukkan eksistensi camilan legendaris itu di kalangan masyarakat Kota Probolinggo. 

Proses Pembuatan

Proses pembuatan adonan Kue Banjar dilakukan secara manual dengan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu. Proses menumbuk ini membutuhkan teknik khusus dan tenaga yang cukup banyak karena harus mengayunkan alu berkali-kali hingga adonan kalis dan tidak lengket. Komposisi bahan adonan itu juga masih bisa dikoreksi berkali-kali saat proses penumbukan, hingga akhirnya ditemukan yang paling ideal sesuai keinginan. 

Pada video yang diunggah Lutfi, tampak Farida (ibu Lutfi) beberapa kali menambahkan bahan kue pada adonan di lumbung untuk mengoreksi tingkat kalisnya. Jika sudah kalis dan tidak lengket di lumbung, adonan kue siap dibentuk. 

Proses membentuk Kue Banjar menjadi tantangan tersendiri dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah profesional. Di keluarga Lutfi, ada orang yang memiliki keahlian khusus membentuk Kue Banjar.

Kue ini memiliki bentuk yang unik yakni terdiri dari tiga tangkai berbeda yang disatukan hingga berbentuk seperti bunga. Dua tangkainya yang berukuran besar kemudian dibentuk sedemikian rupa menggunakan gunting agar tampak seperti duri.  (mdk/rka)