Menikmati Suasana Waduk Pacal di Bojonegoro, Warisan Belanda yang Sarat Nilai Sejarah
Waduk yang dibangun pada tahun 1933 ini merupakan bendungan beton pertama di Indonesia.
Waduk Pacal terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro. Waduk yang dibangun pada tahun 1933 ini merupakan bendungan beton pertama di Indonesia.
Sampai sekarang, waduk ini masih dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 4.500 hektar di Bojonegoro. Bahkan area waduk dimanfaatkan menjadi tempat wisata yang menghadirkan daya tariknya sendiri. Pada musim hujan, ratusan pemancing dari dalam dan luar Bojonegoro memenuhi area waduk serta pulau-pulau kecil yang berada di tengah waduk. Di sekitar waduk juga tersedia warung-warung kecil yang bersedia membakarkan ikan hasil pancingan.
-
Dimana wisata Waduk Pacal berada? Waduk Pacal Bendungan beton pertama di Indonesia yang dibangun tahun 1927. Jalan menuju waduk ini memiliki daya tarik tersendiri sebab membelah hutan jati dan tebing-tebing yang merupakan ladang masyarakat.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Waduk Jatiluhur di Pasir Kole? Ketika tidak dipakai istriahat para penggarap lahan, pengunjung bisa menggunakannya sebagai spot untuk menyaksikan keindahan Waduk Jatiluhur.
-
Bagaimana cara menikmati wisata Pacet? Di sini, Anda dapat menikmati pemandian air panas alami yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit dan reumatik. Selain itu, Anda juga dapat menikmati keindahan alam hijau dan udara yang segar dengan berjalan-jalan di sekitar area wisata.
-
Dimana lokasi wisata Pacet berada? Wisata Pacet adalah destinasi favorit di Mojokerto yang menawarkan keindahan alam menakjubkan.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan alam di Waduk Cacaban? Waduk Cacaban memiliki luas sekitar 200 hektar dan dikelilingi oleh perbukitan hijau yang menambah keindahan alamnya.
-
Bagaimana menikmati keindahan Waduk Selomoro? Anda pasti akan betah untuk berlama-lama nongkrong di tempat ini. Keindahan alam waduk Selomoro sangat cocok untuk objek fotografi atau sekedar berswafoto mengabadikan momen liburan bersama.
Namun di balik keindahannya, waduk ini juga dikenal angker. Berikut selengkapnya:
Dibangun Saat Krisis Malaise
Dikutip dari Instagram @roemahtoea, pembangunan waduk terjadi pada saat krisis malaise. Pada saat itu, depresi ekonomi sedang melanda dunia tak terkecuali Indonesia. Waduk ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan pada tahun 1933.
Pada saat pembangunannya, pemerintah Belanda mengerahkan banyak tenaga kerja dari masyarakat sekitar agar bisa meningkatkan sumber penghasilannya. Namun saat dibangun waduk ini, banyak warga setempat yang dipekerjakan secara paksa. Tak sedikit dari mereka yang meninggal dunia.
Hal inilah yang membuat waduk ini dianggap angker oleh masyarakat setempat.
Jadi Tempat Wisata
Dikutip dari Wikipedia, jalan menuju waduk menjadi daya tarik tersendiri. Jalan itu membelah hutan jati dan tebing-tebing yang digunakan sebagai ladang masyarakat. Di bagian selatan waduk, terdapat semacam pulau kecil. Air dari waduk ini juga mencapai di bawah Jembatan Kedungjati.
Saat musim kemarau, tanah di sekeliling waduk dimanfaatkan sebagai ladang dan kebun oleh masyarakat setempat. Saat musim hujan, para pemancing dari berbagai daerah memadati area waduk. Mereka pun bisa memanfaatkan perahu milik warga dengan membayar sewa cukup dengan Rp20.000.
Alami Sedimentasi
Pada tahun 2014, Dinas Pengairan Jawa Timur menyatakan bahwa Waduk Goseng akan dibangun untuk menggantikan Waduk Pacal karena Waduk Pacal mengalami sedimentasi sebesar 200.000 meter kubik per tahun. Pengerukan yang dilakukan selama ini hanya mampu mengangkat 50.000 meter kubik sedimen per tahun.
Akibat sedimentasi itu, Waduk Pacal hanya mampu menampung air sebanyak 21 juta meter kubik dan mengairi 13 ribu hektar lahan pertanian. Padahal saat baru dioperasikan tahun 1933, waduk ini mampu menampung air sebanyak 31 juta meter kubik dan mengairi 16.600 hektar lahan pertanian.