Pesilat Remaja Banyuwangi Tewas Usai Ujian Kenaikan Sabuk, Alami Pendarahan Otak
Merdeka.com - Sebuah tragedi menyelimuti dunia perguruan silat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Seorang remaja laki-laki berinisial RS (18) meninggal dunia usai mengikuti ujian kenaikan pangkat pada salah satu perguruan silat di Kecamatan Kalipuro.
Korban mengalami pendarahan otak dan sempat dirawat di RSUD Blambangan sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Kematian tragis ini telah menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Remaja berusia 18 tahun ini dirawat di RSUD Blambangan selama satu hari dalam kondisi koma akibat mengalami pendarahan otak.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Apa yang dilakukan pemuda itu sebelum meninggal? Ia terlihat melakukan atraksi bersama seekor ular kobra.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Dimana RAJS ditemukan tewas? Seorang tersangka inisial RAJS (26) meninggal dunia, setelah mendekam di balik jeruji besi Rutan Cilodong Depok.
“Meskipun hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya pendarahan otak, keluarga korban juga melihat adanya luka lebam pada tubuh RS. Hal ini membuat mereka merasa bahwa kematian anak mereka tidak wajar,” ujar presenter berita Liputan6, ditulis Kamis (8/6/2023).
Lapor Polisi
Keluarga korban memutuskan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Mereka meminta kepolisian mencari tahu penyebab kematian RS yang sebenarnya.
Usai menerima laporan dari keluarga korban, Unit Reserse Kriminal Polsek Kalipuro segera melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa rekan dan pembimbing silat korban.
Adapun dalam ujian kenaikan tingkat di perguruan silat tersebut, terdapat empat pos yang harus dilalui oleh peserta. RS dilaporkan pingsan di pos keempat.
Desita, bibi korban mengungkapkan kondisi keponakannya usai mengikuti ujian kenaikan tingkat di perguruan silat di desanya.
“Yang nganter pulang bilangnya pingsan karena kepleset, ada yang bilang habis main bola, padahal kan enggak gitu,” ujarnya.
Tindak Lanjut
Jenazah korban RS telah dibawa pulang ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan. Meskipun demikian, keluarga korban tetap meminta polisi menyelidiki kasus ini guna mengetahui penyebab pasti dari pingsan hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Kejadian tragis ini menunjukkan pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan dalam setiap kegiatan olahraga, termasuk perguruan silat. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan protokol keamanan yang ketat dalam latihan dan ujian kenaikan tingkat.
Semoga kasus ini dapat diusut tuntas dan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik dapat diimplementasikan guna mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaTerkait dengan kejadian tersebut, Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengikuti latihan pada saat kejadian.
Baca SelengkapnyaPelatih yang menjadi lawan tanding korban dan wasitnya dijerat dengan pasal penganiayaan.
Baca SelengkapnyaAtlet tinju berusia 15 tahun ini sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proses penyelidikan masih berjalan. Polisi sedang menunggu hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah melakukan penyelidikan atas tewasnya petinju muda tersebut.
Baca Selengkapnya