Meski Lahan Terbatas, Warga Surabaya Ini Sukses Budidaya Buah Tin
Merdeka.com - Tin merupakan salah satu jenis buah yang berasal dari Asia Barat. Buah ini disebut sebagai buah surga karena menjadi nama salah satu surat dalam Kitab Suci Al-Qur’an.
Di tengah masyarakat Indonesia, Buah Tin termasuk buah yang masih langka. Buah itu memang tidak banyak diperdagangkan di pasaran.
Walau begitu, Sulistyo Wahoyo, seorang warga Simorejo, Surabaya, Jawa Timur, berhasil membudidayakan Buah Tin dan berhasil meraup uang jutaan rupiah dari hasil budidaya itu. Padahal, rumahnya sendiri berada di pemukiman padat penduduk sehingga dia hanya memiliki lahan yang terbatas.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Apa yang diraih Desa Sukojati? Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI sebagai Pengelola Keuangan Terbaik.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Bagaimana Suswono berkontribusi di bidang pertanian? Sebagai Menteri Pertanian, Suswono bertanggung jawab atas kebijakan dan program yang berkaitan dengan sektor pertanian di Indonesia, melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan produksi dan ketahanan pangan nasional.
-
Kenapa Suswono ingin membangun pertanian di atas rumah? 'Jadi lahan-lahan sesempit apapun sebetulnya bisa untuk mendukung ketahanan pangan. Nanam cabai kan gampang, pakai polybag di depan rumah ataupun nanam kangkung di pagar bisa kok, asal ada kemauan. Bahkan kalau yang serius dulu kita membangun pertanian di atas rumah, pakai genteng didak. Itulah kita buat pertanian di atas rumah, bisa,' ungkapnya.
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
Lalu bagaimana bisa dia tetap sukses melakukan budidaya buah surga itu? Berikut selengkapnya:
Awal Mula Budidaya Buah Tin
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Sulistyo mengatakan bahwa ia pertama kali menanam Buah Tin sejak tahun 2007. Pada saat itu, dia mendapat bibit buah surga itu dari seorang temannya yang merupakan warga Jeddah, Arab Saudi. Selanjutnya, dia mulai mengimpor bibit-bibit Buah Tin dari berbagai negara. Hingga saat ini, Sulistyo mempunyai sebanyak 250 jenis Buah Tin yang dibudidayakan.
“Waktu itu saya lagi menjalankan ibadah di tanah suci dan juga berusaha mencari dan mendapatkan tanaman ini. Alhamdulillah saya ketemu sama putranya orang Jeddah. Jadi saya kontak-kontakan sama orang Jeddah itu selama tahun 2007,” ujar Sulistyo dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (19/12).
Mengenalkan ke Warga Surabaya
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Dari berbagai macam jenis Buah Tin yang dimilikinya, Sulistyo lebih serius dalam mengembangkan Buah Tin varian Khurtmani, Yellow Giant Kasha, Jolly Tiger Varigata, Bardisotte Negra Rimada, dan UCR karena dinilai paling banyak mengandung manfaat bagi kesehatan.
Selain itu, dia juga mengenalkan buah hasil budidayanya itu kepada warga Surabaya melalui pameran. Pada akhirnya peminat Buah Tin hasil budidayanya tak hanya datang dari Surabaya, melainkan dari luar negeri seperti Malaysia, Hong Kong, Thailand, Singapura, Brunei, Taiwan, hingga Timor Leste.
Dilansir Liputan6.com, harga bibit Tanaman Tin di kebunnya dijual mulai dari Rp100 ribu hingga Rp5 juta. Selain menjual bibit, Sulistyo juga menjual berbagai produk olahan Buah Tin seperti teh, manisan, selai, dan cokelat buah. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret pasangan muda asal Jogja yang optimis sukses menjadi petani di Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Baca SelengkapnyaInspiratif! Warga Kota Surabaya kompak tanam sayur dan buah untuk bangun kampung.
Baca SelengkapnyaBerbekal modal KUR BRI, Yanto merasakan bisa lebih fokus mengurus kebun jambu kristalnya.
Baca SelengkapnyaAda banyak sayur dan buah yang tersedia di atap rumahnya
Baca SelengkapnyaSempat bingung hendak bekerja apa, kini Sutina jadi jutawan dari bisnis telur asin yang ia mulai kecil-kecilan
Baca SelengkapnyaIa memberdayakan masyarakat sekitar untuk hidup sejahtera bersama-sama
Baca SelengkapnyaRumah di kampung miliader yang ada di Jawa Tengah ini tampak mewah.
Baca SelengkapnyaSuprianto nekat mencari modal usaha dengan cara jadi buruh migran. Ia lalu pulang untuk membangun bisnis sendiri dan kini jadi tokoh pertanian penting di desa.
Baca SelengkapnyaWonosobo menyimpan rahasia. Salah satu desanya ternyata ada banyak rumah mewah.
Baca SelengkapnyaDia membudidaya talas di lahan kosong seluas 13,5 hektar karena memiliki peluang yang baik.
Baca Selengkapnya