Radjiman Wediyodiningrat, Dokter Rakyat yang Aktif Perjuangkan Kemerdekaan RI
Merdeka.com - Lahir di Yogyakarta 21 April 1879, dr. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat memilih mengabdi untuk masyarakat Ngawi, Jawa Timur.
Sejak tahun 1934, pria yang menjadi dokter sejak usianya masih 20 tahun itu memilih tinggal di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Pilihannya belajar ilmu kedokteran dilatarbelakangi oleh rasa prihatinnya terhadap kesehatan masyarakat saat itu.
-
Siapa dokter kandungan terkenal di Surabaya? Dokter spesialis kandungan ini sudah sangat dikenal di wilayah Kota Surabaya Hari Paraton dikenal sebagai salah satu dokter kandungan andalan di Kota Surabaya.
-
Apa saja yang dilakukan Dokter Terawan? 'Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara,' kata Okta.
-
Apa saja penyakit yang diobati warga Betawi? Beberapa penyakit luar yang bisa diobati secara tradisional oleh masyarakat Ciganjur di antaranya kebotakan, jerawat, luka terkena benda tajam, luka bakar, memar, bengkak, kudis, panu, bisul, mata ikan dan kutil. Sedangkan untuk penyakit dalam di antaranya demam, sakit kepala, keracunan makanan, sakit lambung, mimisan, batuk pada anak, sariawan, diare, cacingan, sakit ulu hati, radang tenggorokan, flu, campak, epilepsi sampai biduran.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Mengapa janin di Wonogiri membatu? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Bagaimana cara warga Betawi mengobati penyakit? Penyakit-penyakit itu biasanya akan secara bertahap berkurang kondisinya jika dilakukan pengobatan secara tradisional melalui resep dedaunan serta tumbuhan.
Ia kemudian bekerja keras mengobati masyarakat Ngawi dari maraknya penyakit pes. Secara khusus, ia belajar ilmu kandungan untuk menyelamatkan generasi masa depan. Pasalnya saat itu banyak ibu hamil di Ngawi yang meninggal dunia setelah melahirkan.
Tokoh Perintis Kemerdekaan
Dokter Radjiman terlibat aktif dalam berbagai perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia. Mulai dari munculnya gagasan membentuk organisasi pemuda Boedi Oetomo hingga menjadi Ketua BPUPKI.
Kiprah besarnya bagi organisasi pemuda Boedi Oetomo ialah mengusulkan pembentukan milisi rakyat di setiap daerah di Indonesia.
Kini, rumah kediaman Dokter Radjiman di Ngawi telah berusia 134 tahun. Semasa hidupnya, Presiden Soekarno pernah dua kali bertandang ke rumah Dokter Radjiman. Hal ini menunjukkan adanya kedekatan emosional antara Presiden Soekarno dengan sosok Radjiman Wediyodiningrat.
Guru Kehidupan
Dalam perjalanan hidupnya, ada dua sosok yang berpengaruh pada pribadi dan pemikiran Radjiman. Pertama ialah dr. Wahidin Soedirohusodo.
Wahidin menjadi ayah angkat Radjiman semasa ia sekolah dalam kondisi kekurangan dana. Saat itu, Wahidin sudah menjadi tokoh penting.
Sosok lain yang juga cukup berpengaruh bagi pribadi dan pemikiran Radjiman ialah Pakubuwono X. Pengabdian Radjiman menjadi dokter Keraton Surakarta membuat Pakubuwono memberikan gelar Wedyodiningrat kepadanya.
Pemberian gelar bangsawan ini mengangkat status sosial Radjiman di lingkungan istana. Bahkan juga turut berpengaruh ke dunia luar keraton, khususnya dunia politik.
Posisi ini membuat Radjiman mantap menapaki dunia politik praktis. Secara operasional, Radjiman menghubungkan keraton dengan organisasi Boedi Oetomo. Ia berhasil memobilisasi tokoh-tokoh pergerakan yang lebih muda. Dalam melakukan mobilisasi inilah ia bertemu Soekarno, sosok yang mempengaruhi aktivitas politik Radjiman dari yang semula nasionalisme Jawa menuju nasionalisme Indonesia.
Kontribusi untuk Ngawi
Terhitung sejak tahun 1934 hingga 1952, Dokter Radjiman Wedyodiningrat memberi kontribusi besar dalam bidang kesehatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Radjiman mengembuskan napas terakhirnya pada 20 September 1952 di Desa Dirgo, Widodaren, Ngawi.
Jenazahnya kemudian dikebumikan di Desa Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdekatan dengan makam dr. Wahidin Sudirohusodo, orang yang berjasa besar bagi perjalanan kariernya sebagai dokter pelayan masyarakat.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaNamanya diabadikan jadi nama rumah sakit hingga kampus di Jember.
Baca SelengkapnyaNamanya hingga kini tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menerima gelar Doktor di Universitas Gent, Belgia.
Baca SelengkapnyaKadang dia harus terdampar lantaran cuaca yang tidak bersahabat.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaSebagai tenaga kesehatan, sosoknya begitu dicintai oleh rakyat Sumatra Utara berkat semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaKowad pertama yang berpangkat Jenderal TNI bintang dua
Baca SelengkapnyaKecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'.
Baca SelengkapnyaDia dikenal sebagai Dokter Air Putih saat di Belanda.
Baca SelengkapnyaKelvin merupakan dokter spesialis WNI lulusan Filipina.
Baca Selengkapnya