Aliansi baru China-Rusia?
Merdeka.com - Apa yang signifikan dari digelarnya latihan perang bersama Rusia dan China di Laut Mediterania 11-21 Mei 2015 ini? Benarkah ia hanya sebatas bagian dari rangkaian memperingati Hari Kemenangan (Victory Day) pada Perang Dunia Kedua?
Benarkah bahwa maksud dari latihan perang ini tidak lain adalah untuk memperlihatkan kepada dunia, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa, bahwa dua negara terkuat di belahan dunia timur sudah menjalin kerja sama militer? Dan lokasi latihan perang itu ada di halaman belakang Eropa Barat.
Serentetan kejadian dalam beberapa waktu terakhir ini memang bisa mengundang spekulasi makin mesranya Rusia dan China yang mengarah pada terbentuknya aliansi baru kedua raksasa itu.
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Apa yang membuat gosip menarik? Beberapa gosip dianggap menarik bagi kita karena memberikan informasi tentang reputasi seseorang. Singkatnya, berita gosip bisa menarik jika terdapat orang baik yang tiba-tiba berbuat buruk atau sebaliknya.
-
Bagaimana Rusia unggul? Keunggulan 1-0 Rusia bertahan hingga jeda pertandingan.Di babak kedua, Vietnam mencoba tancap gas. Mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan dari Rusia.Namun apes, di menit ke 61 VU Van Thanh membuat gol bunuh diri sehingga Vietnam tertinggal 2-0 dari Rusia. 15 menit berselang, gawang Vietnam kembali bobol oleh aksi Tamerlan Musayev.Skor 3-0 menutup pertandingan yang digelar di My Dinh National Stadium, Hanoi tersebut.
-
Kenapa rudal China ini dianggap penting? Rudal ini memiliki jangkauan akurasi tinggi antara 3 hingga 4 kilometer dan telah menjadi komponen kunci persenjataan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sejak akhir tahun 1980an.
-
Dimana fenomena ini terjadi? Masing-masing galaksi kerdil tersebut memiliki dua lubang hitam supermasif di intinya, dengan satu pasang berada di galaksi yang berjarak 760 juta tahun cahaya dan pasangan lainnya pada jarak 3,2 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti.
-
Dimana roket China akan diluncurkan? Mengutip LiveScience & Space.com, Jumat (8/3), roket-roket yang belum diungkapkan namanya oleh CASC termasuk roket berdiameter 13 kaki (4 meter) dan roket berdiameter 16 kaki (5 meter).
Mei tahun lalu kedua negara secara simbolis menentang hegemoni finansial AS dan memotong dominasi Dollat AS dengan perjanjian antara bank Rusia VTB dan Bank of
China untuk menggunakan mata uang domestik masing-masing dalam transaksi antara kedua negara. Perjanjian yang ditandatangani di Shanghai itu disaksikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin dan Presiden Xi Jinping.
China dan Rusia juga menyepakati penjualan gas senilai USD 400 miliar. Dengan kesepakatan ini, produsen gas asal Rusia Gazprom akan mengirim 1,3 triliun kaki kubik gas ke China. Transaksi ini terjadi seiring ketegangan antara Rusia dan Eropa. Di mana pada tahun lalu, Rusia mengirim 30 persen dari suplai gasnya, atau sekira 6 triliun kaki kubik ke Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memangkas pengiriman gas ke Ukraina, yang porsinya mencapai setengah dari ekspor gas Rusia ke Eropa. Untuk itu, Eropa harus mencari cara dari krisis gas akibat penghentian ini. Apa yang dilakukan Putin ini akibat sanksi yang dikenakan kepada Rusia oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS). Semuanya berawal dari
konflik geopolitik yang terjadi di Ukraina, di mana Rusia mel kukan ekspansi ke negara tersebut.
Bila dirunut ke belakang, di era paska perang dingin, Rusia dan China kadang kala memang membentuk kemitraan strategis untuk mengimbangi aliansi trans Atlantik di bawah pimpinan AS. Yang paling jelas adalah ketika NATO di tahun 1999 melawan sekutu Rusia, Serbia di Kosovo yang juga membuat marah China karena dibomnya kedutaan China secara tak sengaja di Beograd.
Selain itu kedua negara juga menentang invasi AS ke Iraq dan krisis akhir-akhir ini di Ukraina serta gerakan China di Laut China Selatan yang bersentuhan dengan negara-negara yang mesra dengan AS makin memicu terbentuknya kedekatan baru itu.
Tapi kedekatan baru itu juga menimbulkan reaksi dari negara-negara tetangga mereka di Eropa dan Asia untuk membina kemitraan strategis dengan AS dan memperkuat
kemampuan militer mereka. Perjanjian energi antara Rusia dan China memang bisa menjadi perlawanan geopolitis terhadap AS, tetapi dengan adanya impuls hegemonik seperti yang ditunjukkan Rusia di Krimea dan klaim agresif China di Laut China Selatan dan wilayah
udaranya, mendorong tetangga-tetangganya yang lebih kecil untuk mendekat ke AS.
Ini yang nampaknya membuat AS tak terlalu khawatir terhadap kemungkinan terbentuknya aliansi Rusia-China. Menlu AS, John Kerry pernah menyatakan bahwa perkembangan kedekatan kedua negara bukanlah hal baru yang mengagetkan dan jika dunia diuntungkan oleh perkembangan baru itu maka hal itu bagus-bagus saja.
Namun ketenangan itu rupanya tak dirasakan oleh semua pihak di AS. Di kalangan think tank dan intelektual ada pula yang khawatir bahwa perkembangan saat ini adalah gambaran sekilas tentang gambaran geopilitik di masa depan di mana dua otokrasi yang mempunyai ruang manuver untuk bekerjasama serta mempunyai tujuan sama menentang prinsip-prinsip liberal dan kepentingan AS. Ini berpeluang menciptakan konflik yang serius yang bisa berdampak pada kawasan, termasuk Indonesia.
Indonesia tentu harus mencermati perkembangan ini secara seksama dan harus berkontribusi baik dalam ide maupun gagasan serta langkah konkret menjadikan Indonesia dan kawasan Asia Tenggara sebagai wilayah yang dapat meng-engage secara konstruktif ketiga raksasa itu untuk kepentingan nasional dan regional. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping saling memberikan pujian satu sama lain dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaKonflik panas Iran vs Israel memantik beragam perhatian dari beberapa negara yang masuk dalam sekutu keduanya.
Baca SelengkapnyaPembebasan dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan besar-besaran yang melibatkan tujuh negara.
Baca SelengkapnyaMesir dan China teken nota kesepahaman untuk mendukung proyek jelajah Bulan.
Baca SelengkapnyaKedatangan utusan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut untuk memperkuat hubungan bilateral.
Baca SelengkapnyaRusia menduduki peringkat ke-9 investasi terbesar di ASEAN pada 2022 di antara Mitra Dialog ASEAN dan peringkat ke-9 dilihat dari neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaRusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaPertemuan Kim-Putin terjadi pada saat kedua negara menghadapi isolasi internasional.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Valdimir Putin memberi hadiah 24 ekor kuda kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un
Baca Selengkapnya