Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana membuat dasar perencanaan bisnis?

Bagaimana membuat dasar perencanaan bisnis? Ilustrasi bisnis. ©2014 Merdeka.com/shutterstock/violetkaipa

Merdeka.com - Beberapa minggu yang lalu saya sempat menulis tentang pentingnya membuat rencana bisnis. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, membangun rencana bisnis membantu Anda menghindari kesalahan fatal, mengantisipasi tantangan operasional, sekaligus mempertimbangkan implikasi finansial dari usaha baru Anda. Anda bisa membaca tulisan terakhir saya di sini. Lalu, bagaimana cara membuat perencanaan bisnis?

Tujuan dasar rencana bisnis adalah untuk menjawab pertanyaan: Berapa banyak uang yang akan dihasilkan atau dihabiskan bisnis ini dalam waktu 3 5 tahun ke depan?

Ada banyak cara untuk menjawab pertanyaan di atas. Rencana bisnis bisa jadi hanya perhitungan sederhana yang bisa dibuat dalam selembar kertas, atau laporan terperinci yang menghabiskan 50 halaman. Sekarang, kita mulai dulu dengan perhitungan yang sangat sederhana.

Orang lain juga bertanya?

Daripada terjebak dalam teori, kita gunakan saja contoh nyata yang baru-baru ini saya alami. Perusahaan yang saya analisa tersebut adalah startup e-commerce. Untuk memperkirakan revenue potensial perusahaan, sang CEO menggunakan pendekatan top down untuk memperkirakan revenue yang bisa dihasilkan. Ia memulai dengan memperkirakan seberapa besar market yang bisa ia sasar lalu membuat asumsi tentang seberapa besar dari market itu yang bisa ia dapatkan.

Perusahaan tersebut mulai menghitung total penjualan retail di Indonesia, yang menurut mereka, sekitar USD400 miliar pada tahun 2014, dan memproyeksikan angka ini ke tahun 2020, dengan perkiraan sederhana bahwa tingkat pertumbuhan yang stabil adalah lima persen (cukup masuk akal mengingat tingkat pertumbuhan penjualan baru-baru ini telah jauh di atas 10%).

Besarnya pasar e-commerce dihitung dengan memperkirakan persentase penetrasi penjualan retail. Untuk menghasilkan dugaan tingkat penetrasi, perusahaan ini membandingkan total penjualan e-commerce sebagai persentase dari penjualan retail di pasar e-commerce yang sudah matang (AS, Inggris, Jerman, Jepang). Dari kajian ini, perusahaan lantas menetapkan tingkat penetrasi e-commerce di pasar yang sudah matang berkisar di angka lima persen sampai sepuluh persen. Kemudian, perusahaan ini mengasumsikan bahwa pasar e-commerce Indonesia akan bisa mencapai 50 persen dari batas bawah kisaran penetrasi ini, atau 2,5 persen pada tahun 2020 nanti.

Dengan menggunakan analisis ini, perusahaan lalu memperhitungkan seberapa besar pasar yang bisa mereka raih dan memperkirakan revenue yang akan mereka dapat dengan asumsi mereka bisa meraih hanya sebagian kecil saja (0,1%). Untuk lebih jelasnya, lihat tabel di bawah:

bagaimana membuat dasar perencanaan bisnis?

Setelah melewati latihan sederhana seperti ini dan bisa memperhitungkan revenue, Anda telah melewati bagian tersulit. Langkah selanjutnya adalah menghitung biaya yang biasanya sedikit lebih mudah dikonsepkan dan ditentukan.

Ada tiga jenis biaya yang harus dipertimbangkan. Yang pertama adalah biaya start-up yang hanya muncul satu kali saja. Ini adalah biaya yang harus Anda keluarkan saat membangun bisnis termasuk biaya legal, lisensi atau pengeluaran terkait undang-undang, atau pembelanjaan peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Anda. Yang kedua adalah biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang harus Anda bayar secara reguler termasuk biaya sewa atau gaji. Yang terakhir adalah biaya variabel. Biaya ini yang akan bertambah atau berkurang tergantung pada revenue Anda. Kalau misalnya Anda menjalankan bisnis kripik kentang, harga pembelian kentang adalah contoh dari biaya variabel. Kalau Anda menjual lebih banyak kripik kentang dan menghasilkan revenue lebih banyak, biaya pembelanjaan kentang Anda juga akan naik.

Seluruh proses ini hanya akan memakan waktu beberapa jam, paling lama beberapa hari. Namun, proses ini layak dilewati. Pada saat Anda memahami seberapa banyak uang yang akan dihasilkan bisnis Anda dan seberapa besar Anda mampu meraih (atau kehilangan!), Anda bisa menentukan apakah Anda akan terus menjalankan bisnis ini atau tidak. Kalaupun iya, seberapa banyak uang yang harus Anda siapkan.

Jangan berkecil hati seandainya rencana bisnis Anda ternyata menunjukkan kalau Anda akan merugi. Yang penting adalah bisnis Anda sudah di jalan yang benar menuju profitabilitas. Kalau Anda bisa menunjukkan ini bisnis Anda akan memiliki nilai. Twitter, misalnya, pada tahun 2014 sempat kehilangan USD577 juta tapi di saat yang sama nilai pasar sebesar USD29,4 miliar! Anda hanya harus membuktikan bahwa Anda bisa menghasilkan uang nantinya agar saat ini Anda memiliki nilai. ***

*Penulis adalah partner di Seroja Partners, sebuah perusahaan untuk pengembangan bisnis teknologi informasi dan media multinasional berbasis di Indonesia.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fungsi Manajemen Keuangan beserta Arti dan Tujuannya yang Penting Diketahui
Fungsi Manajemen Keuangan beserta Arti dan Tujuannya yang Penting Diketahui

Dalam dunia bisnis, manajemen keuangan menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga keberhasilan dan kesehatan perusahaan.

Baca Selengkapnya
8 Jenis Anggaran Perusahaan dan Manfaatnya yang Wajib Diketahui
8 Jenis Anggaran Perusahaan dan Manfaatnya yang Wajib Diketahui

Merdeka.com merangkum penjelasan tentang 8 jenis anggaran perusahaan beserta keuntungannya.

Baca Selengkapnya
Lima Cara Membangun Kekayaan dalam 5 Tahun
Lima Cara Membangun Kekayaan dalam 5 Tahun

Mulailah dari langkah kecil, dan biarkan uang itu bekerja dalam jangka waktu yang panjang.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Anda Bisa Bertambah dalam 5 Tahun, Ikuti Cara Ini
Kekayaan Anda Bisa Bertambah dalam 5 Tahun, Ikuti Cara Ini

Pasti Anda ingin agar kekayaan Anda bisa bertambah. Bisa ikuti cara ini.

Baca Selengkapnya
Ingin Mulai Bisnis dari Nol, Ini Tahapan yang Perlu Diperhatikan
Ingin Mulai Bisnis dari Nol, Ini Tahapan yang Perlu Diperhatikan

Banyak orang yang belum tahu apa yang harus dilakukan saat memulai bisnis.

Baca Selengkapnya
Estimasi adalah Proses Menemukan Perkiraan, Berikut Penjelasannya
Estimasi adalah Proses Menemukan Perkiraan, Berikut Penjelasannya

Estimasi adalah proses perkiraan atau perhitungan yang dilakukan untuk mendapatkan angka atau nilai perkiraan dari suatu hal.

Baca Selengkapnya
Tips Mulai Bisnis dari Nol
Tips Mulai Bisnis dari Nol

Dalam memulai suatu bisnis diperlukan sikap untuk selalu ingin belajar.

Baca Selengkapnya
Enam Cara Mudah Ini Bisa Diterapkan agar Bisa Pensiun Dini dan Menikmati Hidup
Enam Cara Mudah Ini Bisa Diterapkan agar Bisa Pensiun Dini dan Menikmati Hidup

Perencanaan pensiun dini memungkinkan seseorang untuk berhenti bekerja lebih awal dari usia pensiun standar.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Penasihat Keuangan Tak Hanya Dibutuhkan Orang Kaya
Ternyata, Penasihat Keuangan Tak Hanya Dibutuhkan Orang Kaya

Nasihat keuangan tidak hanya sekadar memberi tahu Anda tentang cara mengelola uang yang baik dan benar, tapi juga rencana masa depan yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Visi adalah Tujuan Besar Organisasi, Ketahui Perbedaannya dengan Misi
Visi adalah Tujuan Besar Organisasi, Ketahui Perbedaannya dengan Misi

Visi dan misi adalah dua hal penting dalam sebuah organisasi.

Baca Selengkapnya
DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025
DPR dan Pemerintah Sepakat Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6 Persen di 2025

DPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.

Baca Selengkapnya