Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benih teroris dari kawin hingga kampus

Benih teroris dari kawin hingga kampus ISIS hancurkan masjid di Irak. ©RT.com

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) melihat ada tiga pola menelurkan benih-benih teroris di negeri ini. Pertama, lewat perkawinan. Kedua di pesantren dan sekolah. Terakhir jaringan teroris di Indonesia merekrut melalui pertemanan.

"Iya, ketiga jalur itu cara perekrutan mereka," kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai saat berbincang dengan merdeka.com Senin lalu di kantornya, kawasan Cikini, Jakarta Pusat. BNPT menyimpulkan pesantren hingga perguruan tinggi menjadi lokasi favorit bagi para teroris dalam perekrutan. "Memang pada dasarnya mereka merekrut yang pintar."

Berikut penuturan Ansyaad Mbai kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com.

Bagaimana pola perekrutan teoris di Indonesia?

Seperti Bahrum Syah kemarin ramai di Youtube, itu adalah anak buah dari Santoso. Nah istrinya itu jandanya Qodrat. Qodrat ini kelompoknya Abu Roban di Jakarta dan Jawa Barat ini. Setelah Qodrat tewas, istri mereka langsung dikawini oleh jaringan mereka juga.

Sama dengan Farhan, dulu bapaknya tewas saat menyerang Matori Abdul Jalil. Begitu tewas, ibunya Farhan dinikahi oleh Abu Umar dari NII. Abu Umar merupakan jaringan dulu mengebom Masjid Istiqlal.

Artinya itu merupakan salah satu pola menanamkan benih-benih teroris?

Ada tiga. Pertama kekeluargaan dengan cara kawin. Ada juga yang sealumni waktu menempuh pendidikan di pesantren atau di mana. Ada juga lewat pertemanan.

Artinya ketiga pola itu merupakan cara mereka merekrut orang menjadi teroris?

Iya, ketiga jalur itu cara perekrutan mereka.

Bagaimana doktrin mereka dalam merekrut?

Mereka menghalalkan segala cara, seperi mencuri uang dari majikan, merampok, disebut fai.

Jaringan teroris di Indonesia paling subur berasal di daerah mana?

Kalau di Poso itu tempat latihan. Paling Favorit itu dari Bima. Kemarin yang kita tangkap, ustaz Afif, mengaku berangkat ke Suriah berdua. Satu dari NTB, namanya Agung Solo. Agung asli dari NTB.

Awal 2013 lima teroris kita tembak itu dari Bima. Baru-baru ini tertangkap dari Sumbawa. NTB ini saya heran kok jadi favorit sarang teroris. Dulu kan di NTB ada pesantren Umar Bin Khattab. Yang bunuh polisi itu tersebar di mana-mana, dan mereka terlibat serangkaian upaya untuk membunuh gubernur Sulawesi Selatan.

Berarti banyak pesantren melahirkan teroris dan ada berapa pesantren dipantau?

Sudah ada pemetaan, saya tidak bisa menyebut ada berapa. Pemetaan sudah dilakukan. Kalau kita bilang pesantren ini, mereka akan marah. Sebenarnya bukan hanya pesantren menjadi basis perekruttan teroris, ada juga sekolah umum. Pesantren justru lebih sedikit, kebanyakan malah dari sekolah umum dan perguruan tinggi.

Sekolah umum berbasis Islam atau memang benar-benar umum?

Iya yang umum. Seperti perguruan tinggi, justru bukan dari perguruan tinggi agama tapi malah dari perguruan tinggi umum dan itu favorit. Di UI, ITB, IPB dan jurusannya ilmu eksakta.

Artinya teroris di Indonesia merupakan orang-orang pintar?

Iya. Memang pada dasarnya mereka merekrut yang pintar.

Cara doktrin mereka seperti apa?

Dari setiap penangkapan teroris itu selalu ditemukan buku-buku tentang jihad.

Apa buku-buku paling dominan?

Umumnya itu aliran ajaran bersumber dari Hasan al-Banna. Kalau ditarik lagi ke sana itu dari Ibnu Taimiyyah. Tapi jangan dipikir buku mereka itu buku asli, tapi hampir mirip seperti stensilan.

Ada kabar baru pemimpin ISIS merupakan agen Mossad dan keturunan Yahudi?

Itu pasti sumbernya dari teori-teori konspirasi. Teori konspirasi kalau diikuti kita bisa gila. Karena kalau ditelusuri ketemu siapa konspiratornya. Artinya berkaitan belum tentu benar. Teori konspirasikan biasanya kan dipakai untuk peristiwa spektakuler, politik, dan melibatkan aktor-aktor negara atau orang terkenal.

Apa yang dilakukan BNPT terkait maraknya aksi dukungan terhadap ISIS sedangkan peraturannya tumpul?

ISIS itu teroris, jadi kita gencarkan terus memburu para teroris. Kalau semua teroris tertangkap, selesai semua itu. Di samping memfasilitasi kemitraan dengan ulama, ormas-ormas Islam moderat, dan lembaga-lembaga keagamaan, seperti lembaga Takmir Masjid, Dewan Masjid Indonesia.

Artinya anak buah Abu Bakar Baasyir masih banyak menjadi teroris di sini?

Iya. Seluruh aksi teroris itu referensinya Abu Bakar Baasyir. Kalau dia mengangkat tausiah merupakan komando bagi para pengikutnya.

Dalam catatan BNPT berapa orang Indonesia berangkat menjadi jihadis ISIS?

Sekitar 30 orang.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Cinta Kiai Bisri Syansuri, Menikah karena Dijodohkan hingga Bangun Pesantren di Desa Rawan Kekerasan
Kisah Cinta Kiai Bisri Syansuri, Menikah karena Dijodohkan hingga Bangun Pesantren di Desa Rawan Kekerasan

Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya

Baca Selengkapnya
Profil Abu Bakar Ba'asyir, Pimpinan Ponpes Al-Mukmin Ngruki yang Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres
Profil Abu Bakar Ba'asyir, Pimpinan Ponpes Al-Mukmin Ngruki yang Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres

Keputusan mendukung Anies-Muhaimin merupakan hasil renungan Ba'asyir dari informasi didapatkannya selama ini.

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Dua Teroris JAD jadi Guru di NTB, Densus 88 Ingatkan Orang Tua Hati-Hati Sekolahkan Anak
Dua Teroris JAD jadi Guru di NTB, Densus 88 Ingatkan Orang Tua Hati-Hati Sekolahkan Anak

Sebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS
5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Kota Batu, Ternyata Simpatisan Kelompok yang Berafiliasi dengan ISIS

Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.

Baca Selengkapnya
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan

Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Peran 3 Terduga Teroris Ditangkap di Jateng, Rencanakan Aksi Teror hingga Provokasi di Media Sosial
Peran 3 Terduga Teroris Ditangkap di Jateng, Rencanakan Aksi Teror hingga Provokasi di Media Sosial

Ketiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Generasi Muda Harus Jadi Tumpuan Lawan Intoleransi hingga Terorisme
Generasi Muda Harus Jadi Tumpuan Lawan Intoleransi hingga Terorisme

Habib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya
Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang Inisial AAR, Jaringan ISIS dan Residivis
Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang Inisial AAR, Jaringan ISIS dan Residivis

Densus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak

Baca Selengkapnya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
Densus Tangkap Dua Terduga Teroris Jaringan JAD di Lombok
Densus Tangkap Dua Terduga Teroris Jaringan JAD di Lombok

Penangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.

Baca Selengkapnya