Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berland, markas Belanda jadi sarang narkoba

Berland, markas Belanda jadi sarang narkoba Penggerebekan narkoba Kampung Berlan. ©2016 Merdeka.com/faiq

Merdeka.com - "Dulu kawasan ini adalah benteng Kavaleri Belanda dan Markas pasukan berkuda," ujar Gustaf, 65 tahun, salah seorang warga asli kelahiran Kampung Berland saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa pekan kemarin. Berland berdasarkan cerita turun temurun diambil dari bahasa Belanda. "Bweerland yang berarti nama jalan," katanya.

Kampung Berland memang sejak sepekan lalu ramai menjadi perbincangan di media. Bukan tanpa sebab, pengeroyokan anggota Kepolisian Sektor Senen, Jakarta Pusat saat melakukan penggerebekan mengungkap jejak peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang dalam jumlah besar. Kampung itu menjadi sarang narkoba sejak lama.

Menurut Gustaf, sejarah Kampung Berland yang terletak di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur ini memang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Benteng pertahanan Kavaleri Belanda. Namun karena bahasa Belanda itu sulit untuk di ucapkan, maka warga lebih mengenalnya dengan sebutan Berland.

Era sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, Berland memang merupakan markas pasukan berkuda tentara Belanda. Namun setelah Indonesia merdeka, markas itu kemudian di peruntukan buat pasukan Zeni Konstruksi TNI Angkatan Darat. Sementara sebagian wilayahnya digunakan untuk asrama perwira hingga saat ini.

Doni, salah seorang warga yang tinggal sejak tahun 1963 di Jalan Manggarai Utara menuturkan hal sama. Dia mengatakan sejarah nama kampung Berland memang tidak bisa dijauhkan dari keberadaan benteng Kavaleri pasukan Belanda. Bahkan menurut dia, sejarah kependudukan Belanda saat itu memunculkan juga nama-nama disekitar wilayah Berland. Salah satunya ialah Palmeriam dan Matraman.

Palmeriam menurut Doni diambil dari sejarah peristiwa ketika Pasukan Mataram berperang melawan penjajahan. Palmeriam ialah markas pasukan arteri meriam Inggris

yang ditempatkan untuk menyerang kota Batavia kala itu. "Kalau Matraman itu diambil dari nama Kerajaan Mataram," ujar Doni.

Seiring perkembangan zaman, nama Kampung Berland berubah menjadi sarang narkoba. Menurut Gustaf, tersohornya nama kampung tempat dia lahir itu memang ulah dari para pendatang menempati rumah di daerah itu. Apalagi dari dulu Kampung Berland memang kebanyakan dihuni oleh keluarga serdadu.

Jangan kaget jika dulu saking terkenalnya kampung ini disebut sebagai Kampung anak kolong. Banyak bandit juga ikut bersembunyi di tempat ini. Alhasil, kedatangan bandit-bandit itu mendiami rumah sewa di komplek tersebut membawa carita negatif. Salah satunya ialah peredaran narkoba.

"Oknum-oknum kejahatan ini yang bikin nama Berland jelek. Seakan-akan dia itu anak sini (Berland)," ujar Gustaf.

Memasuki tahun 2010, menurut Gustaf Kompleks perumahan di Berland kebanyakan dihuni oleh para pendatang. Hal itu disebabkan karena banyak warga Berlan yang menjual rumah mereka kepada masyarakat sipil. Bahkan ada beberapa yang di kontrakan dan dibuat kos-kosan oleh pemilik rumah. Salah satunya ialah rumah Mami Yola yang terletak di RT 15, RW 03, Kelurahan Kebon Manggis. Di daerah itu kata Gustaf merupakan sarang peredaran narkoba.

Mami Yola pemilik nama asli Yoneta itu sudah mendiami rumah kontrakan puluhan tahun. Sejak kedatangan dia juga ke Kampung Kebon Manggis, nama Kampung Berland tercemar menjadi sarang narkoba. "Karena bandar merasa aman di sini, aparat Kepolisian tidak berani menyentuh," tutur Gustaf.

Hasan, warga yang satu RT dengan kontrakan Mami Yola tinggal menuturkan jika sejak kedatangan dia di Kampung Kebon Manggis, banyak para pengguna narkoba singgah ke daerahnya untuk bertransaksi. Bahkan menurut Hasan, Mami Yola memiliki ruangan khusus bagi para pelanggannya untuk memakai narkoba. Ruangan itu ialah sebuah kontrakan kecil tak jauh dari kediaman Mami Yola.

Hampir sering kali juga di kontrakan itu ada orang over dosis. "Sampai saat ini masih ada saja yang mati karena over dosis pemakaian narkoba di sini," ujar Hasan. Dia pun beberapa kali menemukan jarum suntik bekas digunakan memakai narkoba.

Warga menurut Hasan memang sudah beberapa kali melakukan pengusiran di tempat itu. Namun semakin di usir, jumlah mereka semakin banyak. Karena takut, akhirnya warga hanya mendiamkan perilaku para pengguna dan bandar narkoba tersebut. "Makin lama kelompoknya semakin banyak. Kami jadi takut," kata Hasan. Dia pun mencurigai jika di tempat itu di bekingi oleh oknum aparat. "Pastilah ada yang membekingi". (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nama-nama Jalan di Belanda yang Diambil dari Kota-kota Indonesia, Apa Saja?
Nama-nama Jalan di Belanda yang Diambil dari Kota-kota Indonesia, Apa Saja?

Sebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Pelabuhan Belawan Tempo Dulu, Jadi Pelabuhan Terbesar di Hindia Belanda
Kilas Balik Pelabuhan Belawan Tempo Dulu, Jadi Pelabuhan Terbesar di Hindia Belanda

Pada tahun 1983, pPelabuhan ini dinobatkan jadi pelabuhan terbesar di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kota Seririt Bali yang Sempat Jadi Pusat Perdagangan Vital di Tahun 1912
Sejarah Kota Seririt Bali yang Sempat Jadi Pusat Perdagangan Vital di Tahun 1912

Keberagaman masyarakatnya mencerminkan Indonesia yang plural, di mana berbagai etnis dan budaya hidup berdampingan secara harmonis di kota ini.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda

Penamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.

Baca Selengkapnya
Benteng Belgica, Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Banda Neira
Benteng Belgica, Saksi Bisu Kekejaman Penjajah di Banda Neira

Benteng Belgica saksi bisu perlawanan rakyat Maluku dari kekejaman penjajah.

Baca Selengkapnya
Ternyata di Belanda Juga Ada Pulau Jawa, Begini Penampakannya
Ternyata di Belanda Juga Ada Pulau Jawa, Begini Penampakannya

Di Amsterdam, Belanda ternyata ada sebuah pulau reklamasi yang bernama Java Eiland atau Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya
Napak Tilas di Benteng Speelwijk Banten, Konon Dulu Ada Kantor sampai Gereja di Dalamnya

Benteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.

Baca Selengkapnya
Banyak Ditemukan Benda Peninggalan VOC, Intip Kisah Sejarah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu
Banyak Ditemukan Benda Peninggalan VOC, Intip Kisah Sejarah Pulau Onrust di Kepulauan Seribu

Menguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.

Baca Selengkapnya
Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez
Menilik Asal-Usul Kota Sabang, Pernah Jadi Jalur Perdagangan Penting setelah Pembukaan Terusan Suez

Dulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.

Baca Selengkapnya
Pantai Sampur, Dulu Tempat Wisata Favorit Masyarakat Batavia
Pantai Sampur, Dulu Tempat Wisata Favorit Masyarakat Batavia

Tak jauh dari pantai Sampur, berdiri sebuah bangunan berlantai dua yang dikenal sebagai Yacht Club.

Baca Selengkapnya
Potret 'Las Vegas' di Batavia, Surga Dunia buat Kelas Atas Belanda & China Menikmati Cinta Semalam
Potret 'Las Vegas' di Batavia, Surga Dunia buat Kelas Atas Belanda & China Menikmati Cinta Semalam

Gemerlap kota Las Vegas ternyata ada di Indonesia. Lokasi berada di gang sempit di Jakarta dan sempat menjadi favorit orang kalangan atas Belanda & Tionghoa.

Baca Selengkapnya