Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bungkamnya putra pentolan NII

Bungkamnya putra pentolan NII Rumah Hilmi Aminuddin di Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (merdeka.com/islahuddin)

Merdeka.com - Setelah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, kasus dugaan korupsi impor daging sapi ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyeret Ridwan Hakim, putra keempat Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin. Ridwan menjalani pemeriksaan Senin pekan lalu diyakini berperan sebagai penghubung Luthfi dengan pihak swasta.

Meski perkara itu menjerat anaknya, Hilmi tetap bungkam. Paling cerewet membela dia adalah para pentolan partai. "Kita tidak perlu ribut-ribut, tinggal bapaknya, ustad Hilmi Aminuddin, memanggil anaknya kembali untuk menghormati hukum. Menghormati hukum adalah bagian syariah Islam yang menjadi asas parpol itu," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di kantornya, Jakarta, Rabu dua pekan lalu. Dia mengomentari Ridwan yang kabur ke Turki sehari sebelum dicekal.

Ridwan akhirnya pulang dan memenuhi panggilan KPK. Hilmi juga tidak bersuara. Menurut Yusuf Supendi, salah satu pendiri Partai Keadilan, sebelum berganti nama menjadi PKS, Hilmi selalu berpura-pura. Dia mengaku sudah lama mengenal Hilmi sejak masih kuliah di Universitas Islam di Madinah, Arab Saudi, akhir 1979.

Tidak banyak yang tahu soal Hilmi. Dia memang jarang berbicara kepada media. Padahal, kata Yusuf, Hilmi bersama Luthfi dan Presiden PKS Anis Matta merupakan perusak partai. Dia mengungkapkan bulan lalu kedatangan tokoh-tokoh mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Dari penjelasan mereka, dia mengenal ayah dari Hilmi merupakan petinggi Darul Islam atau NII, yakni Danu Muhammad Hasan.

Pada 1971, Presiden Soeharto diduga menugaskan Ali Moertopo untuk mengendalikan manuver NII. Kemudian Moertopo memerintahkan Pitut Soeharto melaksanakan tugas ini. Akhirnya terjadi pertemuan sejumlah anggota NII di rumah Danu, Jalan Situ Aksan, Bandung, Jawa Barat. Akibat pertemuan itu, NII pecah dua menjadi NII Fillah dan dan NII Fisabilillah. NII Fillah setuju menghentikan kegiatan separatis mereka dan mendapat ampunan dari Soeharto, sedangkan kelompok kedua menolak tawaran bergabung. "Danu Muhammad Hasan termasuk menerima amnesti," kata Yusuf saat merdeka.com menemui dia di rumahnya, Jalan Lapan V Nomor 28 RT 012 RW 01 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin malam pekan lalu.

Dalam pertemuan itu, Ismail Pranoto terlambat hadir. Daud Beureuh dari Aceh lantas menunjuk Danu menjadi Panglima NII Jawa dan Madura. menurut informasi dari wartawan senior mewawancarai Pitut di rumahnya, Surabaya, Jawa Timur, Danu bekerja membantu Ali Moertopo di Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) pada 1971-1974. Atas bantuan Ali Moertopo pula, Hilmi bisa melanjutkan kuliah ke Madinah, Saudi, hingga tamat dari Fakultas Syariah akhir 1970-an.

Diuber dua pekan terakhir, Hilmi hanya menjawab singkat telepon merdeka.com. “Maaf saya sedang rapat, nanti saja dihubungi.” Hingga artikel ini dilansir, panggilan telepon atau pesan singkat tidak ditanggapi. Diburu di rumahnya, Lembang, Jawa Barat, dia juga tidak dapat ditemui.

Padahal, menurut Ketua RW 10 Ganjar, Hilmi ikut mencoblos saat pemilihan gubernur Jawa Barat di lingkungan tempat tinggalnya, akhir bulan lalu. Pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, calon dari PKS, akhirnya menang.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Mahfud Bocorkan Fakta Panji Gumillang & Al Zaytun Punya Hubungan dengan NII
VIDEO: Mahfud Bocorkan Fakta Panji Gumillang & Al Zaytun Punya Hubungan dengan NII

Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan sejarah terkait keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Panji Gumilang sekali pimpinan.

Baca Selengkapnya
Saat Cak Imin Sapa Mantan Panglima TNI Sebut Orang Sakti Keturunan Kiai
Saat Cak Imin Sapa Mantan Panglima TNI Sebut Orang Sakti Keturunan Kiai

Cak Imin menyinggung garis keturunan Hadi yang memiliki darah Kiai Besar dari Pondok Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singosari, Malang.

Baca Selengkapnya
Beredar Video Anak DN Aidit 'Kipasi' Jokowi Ajak Perang Saudara, Begini Faktanya
Beredar Video Anak DN Aidit 'Kipasi' Jokowi Ajak Perang Saudara, Begini Faktanya

"Anak kandung DN. AIDIT terang-terangan ngajak perang saudara ... Dia lagi mrovokasi Jokowi, AGAR bertindak Represif kepada UMAT Islam"

Baca Selengkapnya
Ponpes Al-Zaytun Diduga Berafiliasi dengan NII
Ponpes Al-Zaytun Diduga Berafiliasi dengan NII

Menurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.

Baca Selengkapnya
Eks Wapres Try Sutrisno Ternyata juga Punya Menantu di TNI AU, Sosoknya Berpangkat Marsekal Muda
Eks Wapres Try Sutrisno Ternyata juga Punya Menantu di TNI AU, Sosoknya Berpangkat Marsekal Muda

Ada satu sosok di tubuh TNI AU yang juga merupakan kerabat dari Try Sutrisno.

Baca Selengkapnya
ASN Jadi Pelaku Perusakan Mobil Ketua PBB Mamuju
ASN Jadi Pelaku Perusakan Mobil Ketua PBB Mamuju

Polisi telah mengamankan seorang pria yang juga ASN lingkup Pemprov Sulbar inisial HS di Jalan Musa Karim.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Disenggol, Anak Anggota DPRD Riau Tikam Pria 35 Tahun
Gara-Gara Disenggol, Anak Anggota DPRD Riau Tikam Pria 35 Tahun

Motif pelaku melakukan penganiayaan karena selisih paham.

Baca Selengkapnya
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun
Gerakan NII dan Desakan Dimasukkannya Jadi Organisasi Teroris Buntut Kontroversi Al-Zaytun

Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.

Baca Selengkapnya
Suami Ingin Anak Jadi Kiai tapi Ibu Ini Bersikeras Anaknya Harus Kuliah, Kini Putranya Jadi Cawapres
Suami Ingin Anak Jadi Kiai tapi Ibu Ini Bersikeras Anaknya Harus Kuliah, Kini Putranya Jadi Cawapres

Suaminya ingin sang anak harus jadi kiai. Ibu ini mendesak kuliah hingga lulus. Kini sang anak jadi cawapres.

Baca Selengkapnya
Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung
Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung

Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.

Baca Selengkapnya