Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Garis tangan guru telik sandi

Garis tangan guru telik sandi AM Hendropriyono. merdeka.com

Merdeka.com - Medio September 2000, Hendropriyono mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai PDI Perjuangan (PDIP) di Jalan Pecenongan 40, Jakarta Pusat. Kedatangan Hendropriyono bukan tanpa sebab ke markas partai berlambang banteng moncong putih itu. Dia melamar menjadi anggota PDIP. Padahal sebelumnya, Hendro juga mendaftar menjadi anggota DPC PDIP Jakarta Timur.

Alasan Hendro terjun ke dunia politik sebetulnya biasa, dari beberapa partai saat itu dia meyakini PDIP salah satu yang mengedepankan kesatuan Tentara Nasional Indonesia. Kedekatannya dengan partai berlambang banteng moncong putih itu mulai terlihat sebelumnya, yaitu saat Kongres Luar Biasa di Surabaya, Jawa Timur. Saat menyatakan ingin bergabung dengan PDIP, Hendropriyono sedang memasuki masa pensiun dari dinas militer. Dua bulan sebelum dia pensiun pada 10 November 2000.

Sebulan setelah pensiun, Hendropriyono mendirikan Hendropriyono Law Office di Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri. Saat itu Megawati masih menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid. Peresmian oleh Megawati itu ditegaskan dalam laman situs Hendropriyono Corporation Indonesia.

Kedekatan antara Hendro dengan Megawati kemudian berlanjut. Setelah Gus Dur lengser dan digantikan Megawati, Hendropriyono ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) menggantikan Letnan Jenderal Purnawirawan Arie J Kumaat. Hendro menduduki posisi setingkat menteri di Kabinet Gotong Royong bentukan Presiden Megawati dan Wakil Presiden Hamzah Haz.

Dalam laman situs pribadi Hendropriyono, alumni Akademi Militer Nasional Magelang 1967 itu memang memiliki pengalaman 'segudang' dalam dunia Intelijen. Hendropriyono mengawali karir dengan pangkat Letnan Dua Infantri Di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Dia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando.

Berikutnya pada 1985-1987, Hendro menjadi asisten intelijen Kodam V Jaya. Empat tahun setelahnya, Hendropriyono menjabat sebagai Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI, kemudian pindah dengan jabatan yang sama sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI hingga 1994.

Isu paling santer ketika dia menjadi tentara ialah saat Komandan Korem 043 Garuda Hitam Lampung. Hendropriyono disebut bertanggung jawab atas tragedi Talangsari. Sebelum menjadi Kepala BIN, Hendro juga pernah menduduki Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan pada Kabinet Pembangunan VII era Orde Baru dan Kabinet Reformasi Pembangunan. Puncak karirnya di pemerintahan sebagai Kepala BIN hingga masa jabatan Megawati berakhir pada 2004.

Pada 7 Mei 2014, Hendropriyono dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Ia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen. Pemberian gelar itu juga tercatat masuk dalam Museum Rekor Indonesia. Pengukuhan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2576f/A4.3/KP/2014.

Namun nama Hendropriyono kembali diperbincangkan saat pemilihan presiden tahun lalu. Hendro menjadi relawan pendukung pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Kedekatannya dengan PDIP menjadi bahan pergunjingan. Dia dituding mencari jalan untuk mendapatkan posisi. Namun saat datang ke Istana Negara awal bulan lalu Hendropriyono menampik jika pertemuan selama dua jam dengan Jokowi untuk meminta posisi di pemerintahan.

"Banyak sekarang ini kaum muda yang potensial dan lebih bagus daripada saya. Jadi sudah waktunya orang-orang muda ini ikut dalam barisannya Pak Jokowi, pak presiden supaya sukses memimpin negeri kita. Begitu, jangan pakai saya yang tua," kata Hendropriyono.

Pertemuan dengan Jokowi itu dipaparkan Hendro sebagai pertemuan biasa dan hanya bicara soal kesehatan. Kepada Hendro, Jokowi pun berpesan untuk selalu jaga kesehatan. "Enggak permintaan (khusus) cuman nasihat dari pak presiden supaya jaga kesehatan karena saya bilang umur saya sudah 70 tahun jadi ya sakit-sakit kan biasa," ujarnya.

Kini nama Hendropriyono kembali mencuat, sejak perusahaannya melakukan penandatangan kerja sama dengan pabrikan otomotif asal Malaysia namanya kembali dipergunjingkan. Hendropriyono dituding memanfaatkan jalan lapang mengembangkan bisnisnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Gantikan Budi Gunawan, Jenderal Kopassus Tersenyum Direstui Jadi Kepala BIN
FOTO: Gantikan Budi Gunawan, Jenderal Kopassus Tersenyum Direstui Jadi Kepala BIN

Letjen (Purn) Muhammad Herindra akan menjabat sebagai Kepala BIN untuk menggantikan Budi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Ini Sosok dan Profil Penggantinya
Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Ini Sosok dan Profil Penggantinya

Sosok penggantinya bukan orang sembarangan dan sudah mengenal baik Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Karir Militer Herindra, Jenderal Bintang Tiga Berdarah Kopassus Calon Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
Karir Militer Herindra, Jenderal Bintang Tiga Berdarah Kopassus Calon Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan

Budi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo dan mengusulkan nama Herindra.

Baca Selengkapnya
Budi Gunawan Jawab Kabar Bakal Diganti dari Kepala BIN
Budi Gunawan Jawab Kabar Bakal Diganti dari Kepala BIN

Notabene Budi Gunawan disebut-sebut merupakan 'pihak' Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Paripurna DPR Setujui Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
FOTO: Momen Paripurna DPR Setujui Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan

Herindra menggantikan posisi Budi Gunawan yang diberhentikan dari jabatan Kepala BIN oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Jejak Mantan Wakapolri, dari Dunia Intelijen Kini Jadi Kandidat Terkuat Menterinya Prabowo
Jejak Mantan Wakapolri, dari Dunia Intelijen Kini Jadi Kandidat Terkuat Menterinya Prabowo

Sebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.

Baca Selengkapnya
Herindra Dinilai Sosok Tepat Pimpin BIN, Ini Alasannya
Herindra Dinilai Sosok Tepat Pimpin BIN, Ini Alasannya

Qodari mengungkapkan, setidaknya ada empat alasan mengapa penunjukkan Herindra merupakan langkah tepat.

Baca Selengkapnya
Menganalisis Kemampuan Purnawiran Jenderal Bintang Tiga Kawal Intelijen Negara Gantikan Budi Gunawan
Menganalisis Kemampuan Purnawiran Jenderal Bintang Tiga Kawal Intelijen Negara Gantikan Budi Gunawan

Herindra sendiri merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya
DPR Setujui Usulan Pemerintah, Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
DPR Setujui Usulan Pemerintah, Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan

Kesepakatan ini, diambil dalam rapat paripurna ke-4 pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2023 pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
Profil Letjen TNI Sulistyo, Mantan Anak Buah Prabowo yang Ditunjuk jadi Kepala BSSN
Profil Letjen TNI Sulistyo, Mantan Anak Buah Prabowo yang Ditunjuk jadi Kepala BSSN

Penunjukan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024.

Baca Selengkapnya
Di Usia 79 Tahun AM Hendropriyono Terlihat Segar, Luhut Bisikan 'Hati-hati Bang Nanti Banyak yang Melirik
Di Usia 79 Tahun AM Hendropriyono Terlihat Segar, Luhut Bisikan 'Hati-hati Bang Nanti Banyak yang Melirik

Gurauan Luhut Binsar Pandjaitan sebut AM Hendropriyono awet muda di usia 79 tahun hingga diminta berhati-hati agar tak dilirik orang lain.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Kasetpres, Heru Budi Hartono Jadi Staf Khusus Mensesneg
Tak Lagi Kasetpres, Heru Budi Hartono Jadi Staf Khusus Mensesneg

Adapun posisi Heru sebagai Kasetpres digantikan oleh Mayjen TNI Ariyo Windutomo.

Baca Selengkapnya