Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kemenangan diplomasi kami atas Indonesia

Ini kemenangan diplomasi kami atas Indonesia Pemimpin Kampanye Papua Barat Merdeka Benny Wenda. (vimeo.com)

Merdeka.com - Akhir April lalu, pemerintah Indonesia dikejutkan oleh pembukaan kantor Kampanye Papua Barat Merdeka (FWPC) di Kota Oxford, Inggris. Komentar miring pun langsung muncul soal lemahnya diplomasi Indonesia.

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan langsung menggelar rapat membahas persoalan itu. Kementerian Luar Negeri memanggil duta besar Inggris di Jakarta buat menyampaikan nota protes dan meminta penjelasan.

Pemimpin FWPC Benny Wenda mengklaim pembukaan kantor resminya itu sebagai kemenangan diplomasi terhadap Indonesia. "Tentu saja. Kini masyarakat internasional makin tahu dan memahami yang sedang terjadi di Papua," katanya.

Berikut penjelasan Benny saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya kemarin.

Siapa menggagas pembukaan kantor Kampanye Papua Barat Merdeka di Oxford?

Saya sendiri mendirikan, itu gagasan saya.

Sejak kapan kampanye itu Anda luncurkan?

Sejak saya tiba di Oxford pada 2005, namun kantor perwakilan dibuka kemarin merupakan kantor resmi Kampanye Papua Barat Merdeka. Kami mendapat sokongan dari seluruh dunia.

Dana pembangunan kantor itu dari mana dan berapa jumlahnya?

Saya tidak bisa menjelaskan secara detail berapa dana digelontorkan dan dari mana asalnya. Itu merupakan sumbangan dari individu, organisasi, atau pihak swasta memiliki perhatian terhadap pelanggaran terjadi terhadap rakyat Papua. Dana itu dari pihak-pihak peduli atas perjuangan rakyat Papua. Mereka berkontribusi spontanitas lewat apa saja. Kami sendiri juga kerap menggelar acara pengumpulan dana.

Apakah ada sumbangan dari pemerintah Inggris?

Mereka memberikan dukungan dengan merestui kami membuka kantor resmi Kampanye Papua Barat Merdeka.

Siapa saja hadir dalam peresmian itu?

Wali kota Oxford dan anggota parlemen sekaligus mantan menteri Andrew Smith.

Apa komentar Anda soal protes dari pemerintah Indonesia kepada Inggris atas pembukaan kantor itu?

Indonesia selalu menyebut diri mereka negara demokrasi moderat. Protes itu menunjukkan diplomat-diplomat Indonesia bodoh dan tidak mengerti arti kebebasan berekspresi. Kami di sini diberi kebebasan berpendapat dan berorganisasi.

Kami di sini mendapat izin dari pemerintah Inggris karena yang kami kampanyekan adalah perjuangan rakyat Papua Barat. Kami menyuarakan pelanggaran hak asasi di sana. Kami memberi tahu dunia soal 500 ribu rakyat Papua dibunuh. Kami tidak berkampanye soal penghancuran Indonesia.

Dengan pembukaan kantor ini berarti kemenangan diplomasi Anda terhadap Indonesia?

Tentu saja. Kini masyarakat internasional makin tahu dan memahami yang sedang terjadi di Papua. Mereka kian sadar telah terjadi pelanggaran hak asasi oleh tentara dan polisi Indonesia.

Apakah Anda berencana melaporkan genosida di Papua ke Mahkamah Internasional?

Ya, kami sedang menyusun dan mengarah ke sana.

Seberapa yakin Anda Papua bisa merdeka?

Saya sangat yakin sekali karena kami sudah mendapat dukungan luas. Saya ingin mengatakan kepada rakyat Indonesia jika kami merdeka kami tidak ingin bermusuhan dengan Indonesia. Kami ingin bertetangga baik dengan Indonesia.

Kalau begitu, kapan targetnya?

Saya tidak bisa mengatakan itu. Saya yakin Tuhan bakal mengabulkan perjuangan kami.

Kalau Anda yakin kenapa Anda tidak bisa menetapkan kapan sasaran itu tercapai?

Saya kira saya tidak perlu mengatakan itu.

Sejak kapan Anda bermukim di Inggris?

Saya tiba di Inggris sejak 2003 setelah saya mendapat suaka politik.

Apakah Anda sudah berganti kewarganegaraan?

Belum, status saya sekarang mendapat izin tinggal tetap.

Bagaimana Anda bisa sampai di Inggris?

Saya tidak bisa mengatakan itu. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benny Wenda Keok, Indonesia ‘Menang’ di KTT MSG
Benny Wenda Keok, Indonesia ‘Menang’ di KTT MSG

Keputusan ini menunjukkan bahwa negara-negara Melanesia dan Pasifik mengakui kedaulatan Indonesia atas Papua dan menolak upaya separatisme yang dipimpin Benny

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Kritik Orang Nyinyir: Jalan Tol Enggak Bisa Dimakan, Ya Memang!
Jokowi Singgung Kritik Orang Nyinyir: Jalan Tol Enggak Bisa Dimakan, Ya Memang!

Meski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.

Baca Selengkapnya
Bertemu PM Papua Nugini, Jokowi Senang Ekonomi di Perbatasan Kembali Menggeliat
Bertemu PM Papua Nugini, Jokowi Senang Ekonomi di Perbatasan Kembali Menggeliat

Pertemuan bilateral Indonesia-Papua Nugini merupakan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Sebut Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia
Menlu Retno Sebut Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Paparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Bikin Indonesia Cuan
Menlu Retno Paparkan Data Diplomasi Ekonomi yang Bikin Indonesia Cuan

Sejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Sekjen PBB Puji Kepiawaian Diplomasi Jokowi: Kepemimpinan Anda Luar Biasa di ASEAN
Sekjen PBB Puji Kepiawaian Diplomasi Jokowi: Kepemimpinan Anda Luar Biasa di ASEAN

Menurutnya, diplomasi yang dilakukan Indonesia sangat terampil dengan keteguhan pada prinsip termasuk pada piagam PBB.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji dan Tawarkan Kerjasama Ini kepada PM Papua Nugini
Prabowo Janji dan Tawarkan Kerjasama Ini kepada PM Papua Nugini

Prabowo memberikan apresiasi atas pertemuan ini dan mengucapkan terima kasih kepada PM James

Baca Selengkapnya
Jenderal Dudung: Kalau Kita Tanya Rakyat Papua, Mereka Berharap Aman
Jenderal Dudung: Kalau Kita Tanya Rakyat Papua, Mereka Berharap Aman

Dalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Indonesia Komitmen Jadi Mitra Pembangunan Negara Kawasan Pasifik
Puan Maharani: Indonesia Komitmen Jadi Mitra Pembangunan Negara Kawasan Pasifik

Puan mengutarakan, sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Mencari Solusi Cepat Selesaikan Pelanggaran HAM di Papua
Mencari Solusi Cepat Selesaikan Pelanggaran HAM di Papua

Ketua Bamus Papua, Willem Frans Ansanay melihat dengan adanya DOB di Papua akan memudahkan penanganan kasus HAM.

Baca Selengkapnya