Misteri kode pencuri dalam graffiti
Merdeka.com - Coretan dengan menggunakan cat semprot itu terpampang di depan tembok depan rumahnya. Gambarnya, berupa huruf graffiti berwarna hitam dengan tanda panah di ujung coretan. Namun siapa sangka, jika coretan biasa dicoret oleh para bombers itu ialah kode pencurian.
Adalah Hendra, warga Gang Prisma, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Coretan tepat di depan kediamannya itu berujung raibnya sepeda motor Honda CB-150. Kejadian itu dialami Hendra, pada Jumat dua pekan lalu.
Awalnya tetangga Hendra yang hendak menuju ke musala untuk salat subuh datang mengetuk pintu dan menanyakan jika gerbang rumahnya dalam kondisi terbuka. Kebetulan saat itu, Ibunya yang membukakan pintu. Kepada tetangganya, ibunya mengatakan jika anak-anaknya belum ada yang berangkat ke kantor.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang memahami kode tangan? Hal itu terjadi karena komunitas semacam ini dianggap cukup intens menyosialisasikan isyarat antarmereka.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Alangkah kagetnya ketika melihat garasi, sepeda motor dengan plat polisi B 3574 SMB, sudah raib dari tempatnya."Jadi kita itu tahu setelah tetangga yang mau salat subuh ketok pintu rumah," ujar Hendra saat berbincang dengan merdeka.com melalui selulernya. "Kita kaget dan langsung lapor ke Polsek Pancoran Mas" katanya.
Jauh sebelum kejadian Hendra, kasus serupa juga pernah terjadi di daerah, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebuah kontrakan di Jalan Buaran II, Klender, Jakarta Timur menjadi target pencurian kendaraan bermotor. Aksi pencurian itu terjadi dua kali. Para pelaku sebelumnya sudah meninggalkan jejak melalui sebuah kode di dinding kontrakan berbentuk tulisan graffiti.
Kodenya bertuliskan 'PA B2 524 Strong'. Banyak yang mengartikan jika coretan biasa dilakukan oleh para bombers itu mengandung arti. Sejak munculnya pemberitaan soal kode rahasia itu, di media sosial ramai diperbincangkan graffiti tersebut. masing-masing huruf dan angka di graffiti itu di jelaskan.
PA diartikan sebagai Posisi Aman, B2 diartikan sebagai Jalan Buaran II dan 524 menunjukkan jam untuk beroperasi. "Hati-hati guys. Simbol-simbol "strong" ini beneran ada apa-apanya. Teman saya juga dapat tulisan ini di pagarnya," tulis akun twitter @TitiwAkmar seperti dikutip merdeka.com. Kode tulisan strong diartikan sebagai lokasi aman untuk dijadikan target sasaran.
Cuitan Tiwi tertanggal 29 Januari itu pun mendapat respon dari akun lainnya. Ibnu Fariz MD melalui akun twitternya, @IbnuVIP mengaku menjadi korban dari tulisan graffiti ini. Dalam gambar yang di sebar akun media sosialnya, coretan itu bertuliskan 'Tolong Bantai Kami'. Di atas tulisan itu terdapat huruf kapital 'R.K.F'.
Namun sayang, Ibnu Fariz pemilik akun @IbnuVIP belum menanggapi pengajuan wawancara yang merdeka.com ajukan melalui akun twitternya. Sementara, Kepala Kepolisian Sektor Duren sawit, Komisaris Panji Santosa saat di konfirmasi mengenai kasus pencurian dengan modus kode coretan graffiti di Jalan Buaran II, Klender, Jakarta Timur, mengaku belum mengetahui kejadian itu. Apalagi menurut Panji, dirinya baru menjabat sebagai Kapolsek yang baru di Duren Sawit.
"Saya belum tahu, soalnya saya baru dua bulan menjabat di sini. Setahu saya tidak ada kasus itu," ujar Panji melalui sambungan seluler, Sabtu pekan kemarin.
Sementara itu Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan jika kode pencurian dalam bentuk graffiti itu hanya isu belaka. Dia menjelaskan jika dalam kasus pencurian, khususnya pencurian dengan kendaraan bermotor mayoritas para pelaku melakukan dengan menggambar rumah calon korban terlebih dahulu.
"Itu isu Hoax. Tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kalau modus pencurian kendaraan bermotor biasanya pelaku nge gambar dulu, dia mutar-mutar untuk mencari korban dan mencari tempat sasaran yang aman. Biasanya pelaku berkelompok dan tidak sendirian," ujar Krishna melalui sambungan seluler semalam.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaKomplotan pelaku pencurian diduga datang menggunakan sebuah mobil pribadi.
Baca SelengkapnyaKompolnas mendukung penuh pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @infodepok ini pun viral dan menuai banyak komentar dan dugaan warganet.
Baca SelengkapnyaAksi kedua pelaku dipergoki sekuriti kompleks ruko New Castel Green Lake City, Kecamatan Cipondoh.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaNamun maling tersebut justru tidak lari. Bahkan sempat mengajak "tos" dengan korbannya.
Baca SelengkapnyaPeneliti keamanan berhasil menemukan celah untuk meretas jutaan mobil Kia menggunakan pelat nomor.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca Selengkapnya