Panglima perang dari Klender
Merdeka.com - Foto lelaki bersorban dan berkaca mata hitam itu terpampang di tembok bercat putih. Di sebelahnya juga ada foto pria itu berjejer dengan 33 tokoh ulama Indonesia.
Mungkin tidak banyak orang mengenal wajah dalam foto itu. Namun bagi warga Klender, Jakarta Timur, nama itu tersohor dengan panggilan Haji Darip. Dia adalah pahlawan Betawi turut memerdekakan negeri ini dari penjajahan.
Nama aslinya Muhammad Arif. Dia dilahirkan di Klender pada 1886. Ayahnya bernama Haji Ku
-
Siapa panglima perang yang ditakuti Belanda? Guru Somalaing Pardede merupakan panglima yang dianggap penjajah Belanda paling ditakuti dan salah satu yang terkuat.
-
Siapa yang memimpin pasukan Belanda? Pada pukul 16.30 WIB, Komandan KDM Tambakboyo Letda B.K Nadi menerima laporan dari Komandan Pos Pantai Glondong. Sekitar 10 mil dari Pantai Glondong tampak tiga kapal perang besar dan tujuh kapal kecil.
-
Siapa yang memimpin perlawanan melawan Belanda? Ketika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
-
Siapa pemimpin pasukan Jepang di Indonesia? Pasukan Jepang yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura berhasil menggantikan kekuasaan Belanda setelah melakukan invasi yang cepat dan efektif.
-
Kenapa Syarif Kasim II ditakuti Belanda? Sejak terpilihnya Syarif Kasim II sebagai Sultan Kerajaan Siak, pihak pemerintah Hindia Belanda justru merasa ketar-ketir. Sosoknya pun cukup terang-terangan dalam melawan dan menentang segala bentuk penjajahan.
rdin bin Run dan ibunya bernama Mai. "Ayah saya putra Betawi, dia lahir di Klender," kata Haji Uung, anak Haji Darip, membuka perbincangan dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Cerita Haji Darip menjadi pejuang sudah bukan rahasia umum. Dia mulai ikut bertempur melawan penjajah sepulang dari Makkah, Arab Saudi, pada 1916. Dia berjuang bersama Kiai Mursyidi dan Kiai Hasbiyallah lewat musala kecil tak jauh dari kediamannya di Klender. Musala ini kini berubah menjadi masjid megah bernama Al-Makmur.
Haji tidak hanya dikenal sebagai pemuka agama. Dia juga jago silat. Ketokohannya membuat dia disegani oleh masyarakat. Kekuasaannya terbentang dari Klender hingga Bekasi. "Bandit-bandit dulu pada takut sama Babe, Maklum dulu banyak perampok," ujar Haji Uung dengan logat Betawi kental.
Meski ditakuti para bandit, Haji Darip tidak besar kepala. Saat menghadapi pasukan Jepang, dia merangkul bandit-bandit itu untuk ikut berperang. Saat itu dia memimpin laskar bernama Barisan Rakyat (Bara). Isinya tokoh masyarakat, pemuda, dan jawara dari sekitar Klender. "Babe dijuluki panglima perang," tuturnya.
Kehebatan Haji Darip membuat tentara Belanda dan Jepang takut melewati daerah Klender. Kalau nekat, pasukan dipimpin Haji Darip bakal menyikat habis mereka. Meski hanya bermodalkan golok, anak buah Haji Darip tetap percaya diri melawan tentara Jepang.
Ada kisah menarik sebelum Soekarno dan Mohamad Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Dulu beberapa sumur-sumur di sekitar Klender tak bisa diminum airnya lantaran berwarna merah. penyebab berubahnya warna air lantaran banyak mayat tentara Jepang dibuang ke dalam sumur. "Dulu itu Kali Sunter warnanya juga merah karena banyak tentara Jepang dibunuh dan dibuang di situ," kata Haji Uung.
Haji Darip wafat pada 13 Juni 1981. Dia tidak dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Pusaranya bersebelahan dengan istrinya, Hajjah Hamidah di pemakaman wakaf Ar-Rahman, Jalan Tanah Koja II, Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaDjamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaHarun Kabir selalu berkata, kalau kita tidak manusiawi, lalu apa bedanya kita dengan para penjajah yang kita perangi?
Baca SelengkapnyaSetelah masa Perang Jawa, ia menikmati masa pensiun dengan kehidupan yang damai di Semarang hingga wafat pada tahun 1856.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca SelengkapnyaBanyaknya anggota hulptroepen dari Minahasa tidak terlepas dari peran komandannya, yakni Dotulong.
Baca SelengkapnyaIa lahir dari keluarga ulama besar Minangkabau yang terjun di dunia kemiliteran hingga menjabat sebagai menteri di era PRRI.
Baca SelengkapnyaMerupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaJenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya